[4] The Nymphs: A Quest - dreisqy

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Judul: The Nymphs: A Quest

Penulis: dreisqy

Wattpad Id: dreisqy

Genre: Fantasi

Jumlah Part: 5

Status: On going

Last Update: 28 Juni 2018

Blurb:

Arsen seorang Pech-Alvar Pekerja-kehidupannya di Nacev tidak lebih dari sekadar mengurus madu dan gandum. Menyandang nama keluarga Herms merupakan kutukan baginya, dan kehadirannya dipandang hina oleh seluruh Nacev. Namun, kematian kedua orangtuanya, kakaknya yang masuk sebagai anggota Dewan, dan kehidupan sulitnya menjadi Pech tidak membuat ia menyerah.

Hingga Nacev dikejutkan dengan kedatangan Penyihir dan diperlukan Nymphs untuk menjalankan ritual, meski usia Arsen tidak memenuhi syarat melakukan Pencarian, ia bertekad membawa Irisa Tritons ke hadapan kakaknya, Carroll, untuk membuktikan bahwa dirinya juga berguna. Tetapi, hal-hal ganjil tentang kematian kedua orangtuanya, simbol aneh, dan berulang kali mimpi yang sama menghampiri dirinya tidak dapat ia acuhkan.

Akhirnya, berbagai kebenaran itu membawanya pada satu keputusan. Menyelamatkan Dunia Alvar.

copyright © 2018 by dreisqy


***


HASIL REVIEW

Blurb:

Kita langsung dibawa ke istilah asing seperti: Pech, Alvar Pekerja, Nacev, tanpa memberikan penjelasan singkat itu apa. Menjadikan pembaca tidak menangkap langsung kalimat pembuka dari blurb. Belum selesai mencerna, lagi-lagi pembaca dijejali konflik yang disuguhkan sepotong-potong dengan struktur kalimat kurang efisien. Seperti pada kalimat:

Namun, kematian kedua orangtuanya, kakaknya yang masuk sebagai anggota Dewan, dan kehidupan sulitnya menjadi Pech tidak membuat ia menyerah.

Mungkin penulis hendak menunjukkan kesialan yang dialami dan kegigihan pantang menyerah si tokoh utama, tetapi eksekusi kalimatnya justru tidak memberikan punchline yang mudah dicerna otak pembaca.

Terjadi lagi pada kalimat:

Hingga Nacev dikejutkan dengan kedatangan Penyihir dan diperlukan Nymphs untuk menjalankan ritual, meski usia Arsen tidak memenuhi syarat melakukan Pencarian, ia bertekad membawa Irisa Tritons ke hadapan kakaknya, Carroll, untuk membuktikan bahwa dirinya juga berguna.

Bahkan kalimat sepanjang itu bisa dipotong menjadi beberapa kalimat. Semakin sederhana struktur kalimat yang disajikan, semakin cepat pembaca mencerna maksudnya.

Ditambah pembaca dibawa ke rangkaian kejadian konflik. Di situ terdapat istilah lagi, Penyihir, ritual, dan Pencarian. Lalu siapa itu Irisa Tritons, sampai-sampai Arsen harus membawanya kepada kakaknya? Apakah dia pencuri? Peramal Takdir yang dibutuhkan? Penyihir Jahat?

Setidaknya membutuhkan informasi singkat tokoh yang tertera dalam blurb untuk memperkuat hook kenapa dan apa, konflik bisa terjadi.

Lagi-lagi penulis kurang memberikan informasi singkat. Yang terjadi justru pemahaman kurang utuh, mengenai: Penyihir yang bagaimana, ritual untuk apa, dan Pencarian apa yang dimaksud. Sehingga informasi yang diterima pembaca tidak komplit sepanjang membaca kalimat panjang itu.

Singkatnya, blurb hanya menyampaikan tekstual nama tokoh, latar, dan rangkaian acak konflik (yang tampaknya akan menjadi plot cerita meluber ke mana-mana). Kurang jelas penggambaran latar dan keutuhan informasi runtut yang akan menjadi serangkaian ide pokok cerita ini.

Tampaknya, format zero to hero akan menjadi pola tema cerita fantasi ini.



Karakterisasi/Penokohan dan Plot/Alur:

Banyak tokoh-tokoh yang bermunculan, tapi penulis kurang memperkenalkan antartokoh secara sabar. Seakan kehadiran tokoh hanya tempelan belaka. Masih berfisik standar, cantik, manis, dan tinggi. Tiba-tiba muncul Willy, makhkuk-makhluk ajaib lainnya, siapa dia? Apanya terhadap tokoh utama?

Disarankan penulis segera mengenalkan informasi siapa tokoh dan istilah-sitilah asing yang tertera begitu memulai cerita, tanpa meluberkan infodumb. Termasuk deskripsi perawakan dan pola perangai (gestur) tokoh minim. Kurang imajinatif.

Plot yang dikemas seakan berlari terus tanpa memberi gambaran situasi dan latar secara jelas untuk dikenalkan pada pembaca. Sehingga, worldbuilding masih tampak lemah. Character development-nya tidak begitu jalan, karena penulis hanya menyampaikan pembentukan karakter masing-masing tokoh secara telling, ketimbang showing.

Bahkan pembeda antartokoh belum begitu terbentuk dengan jelas. Dari warna gaya bicaranya pun masih tampak seragam. Terdapat banyak struktur kalimat yang terputus-putus flow-nya hingga kurang menjelaskan adegan bermakna untuk menggerakkan plot cerita. Penggambaran geografis yang kurang kuat, sehingga tiap adegan yang tokoh lakukan menjadi membingungkan.



EBI dan Diksi:

Hanya ada kesalahan minor yang masih bisa diperbaiki ketika dibaca ulang dengan saksama. Pemakaian diksi yang ringan cukup memudahkan untuk dibaca, tetapi yang menjadi kendala besar adalah keefisiensian struktur kalimat agar mudah dicerna maksudnya.


Sudut Pandang:

Mengambil sudut pandang kesatu. Namun, dalam eksekusinya belum mampu membuat pembaca menaruh simpatik pada protagonis. Dari sudut POV 1 ini pun, kurang membawa pembaca memasuki dunia cerita ini hingga mengenal masing-masing tokoh dan kebudayaannya.


Sekian review dari kami, mohon maaf jika ada hal yang kurang berkenan dari kami.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro