[6] Sabda Cinta Zahraa by matapelangi

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Judul: Sabda Cinta Zahraa

Penulis: @matapelangi

Wattpad idmatapelangi

Genre: Spiritual, Teenfiction

Jumlah Part: 30 + Prolog + Epilog

Status: Tamat

Last Update: End

Blurb:

Awalnya, Zahraa berpikir kalau kehidupan barunya selama di SMA akan menimbulkan kesan yang paling tak terlupakan semasa hidupnya.Pendidikan yang berjalan sesuai harapan.Pergaulan yang baik.Juga terjauhi dari segala masalah.Namun semenjak kejadian berturut-turut yang terjadi secara tak sengaja tersebut membuat Zahraa harus kelipungan menghadapi permasalahannya. Sosok Reza yang dikenal dengan segala keburukannya di SMA Nusantara tersebut pun menjadi pelengkap masa putih abu-abu Zahraa yang berjuta rasa.Hingga ketika salah satu hati mengerti perasaan milik lawan jenisnya, membuat dunia mereka yang semula jauh berbeda serasa seperti diputar balikkan. Membuat keduanya terlibat dalam serangkaian peristiwa tak terduga, mampukah mereka menghadapinya bersama? Sementara prinsip di antara keduanya amatlah jauh berbeda.Ikuti kisahnya hingga akhir agar kamu mengetahuinya, kgarena kisah ini akan jadi kisah cinta yang terbilang biasa namun penuh makna.


***


HASIL REVIEW

Pertama, aku ingin mengonfirmasi, Blurb di atas ditulis kembali oleh pe-review. Mungkin akan sedikit berbeda dari aslinya (dilihat dari segi kesalahan ketik yang mungkin tidak terdapat di atas).


Premis.

Kehidupan biasa seorang Zahraa berubah menjadi penuh permasalahan sejak pertemuannya dengan Reza.


Penokohan.

Bagiku, sebagai pembaca, karakterisasi/penokohan yang disampaikan penulis cukup menarik. Tetapi, sejauh aku menelusuri cerita, belum terasa adanya perbedaan ciri tertentu (ciri khas) pada setiap tokoh dalam cerita yang bisa membedakan setiap kali tokoh tertentu muncul. Mungkin, karena aku masih membaca di tahap awal, ya, jadi aku belum bisa menilai cerita secara keseluruhan. Namun, pada episode-episode pertama, sangat terasa informasi yang hendak dijabarkan oleh penulis, terkesan buru-buru. Mungkin karena pada awal-awal bab, telah dimunculkan agak terlalu banyak tokoh. Tetapi, hal ini tidak masalah juga, karena mungkin saja, ada latar belakang/alasan tersendiri dalam cerita mengapa tokoh-tokoh tersebut dimunculkan.

Kendati demikian, mungkin saja jika kemunculan tokoh dapat dibuat pelan-pelan, sepertinya akan dapat meningkatkan tensi penasaran para pembaca, sehingga pembaca tidak begitu pusing karena dijejali banyak informasi nama-nama di awal. Tetapi, pada karakter Zahraa, penulis telah membuktikan penyampaian perasaan Zahraa dengan baik. Aku rasa, ini poin yang bagus. Aku percaya, penulis bisa mengembangkannya lebih baik untuk setiap karakternya. Walau begitu, semuanya aku serahkan kembali kepada penulis. Penulis lebih tahu tentang setiap ide-idenya. Jadi, aku tidak memaksakan pendapatku ini. Karena aku tahu, penulis sangat hebat telah merampungkan seluruh cerita hingga buku ini berakhir.


Alur/Plot.

Sejauh perjalanan cerita yang kuikuti, Sabda Cinta Zahraa menggunakan alur maju. Tendensi cerita pada awal-awal, lebih mengarah pada perkenalan para tokoh. Menurutku, ini sah-sah saja, karena penulis memiliki pilihan bagaimana cara ia memulai sebuah cerita. Alur cerita terasa lama di awal, tetapi pada bab-bab selanjutnya, konflik telah dimunculkan dengan baik, dan itu sangat bagus karena penulis telah berhasil sampai di sana. Sampai sejauh ini, aku tidak ada masalah dengan penyampaian penulis.

Tetapi, untuk cerita yang ingin mengundang lebih rasa penasaran, dan mungkin ingin menjerat pembaca hingga akhir bagian/episode cerita yang penulis rangkai, ada keuntungan di mana apabila konflik telah dimunculkan pada awal cerita, pembaca dibuat lebih penasaran. Mungkin, bisa diletakkan pada bab pertama atau kedua. Ada sebuah penerbit di mana mereka menekankan konflik telah bisa dimunculkan pada bagian pertama cerita. Namun sekali lagi, aku tidak bisa memaksakan penulis mengikuti pendapat ini. Penulis mungkin memiliki cara tersendiri yang unik yang bisa penulis coba sampaikan selama memintal cerita.


Sudut Pandang.

Sudut pandang cerita adalah sudut pandang orang ketiga serba tahu. Pembaca dimanjakan dengan lensa kamera dari sudut penglihatan setiap tokoh di dalam cerita.


Diksi/Gaya Bahasa.

Gaya bahasa cerita menggunakan diksi yang ringan, sehingga mudah untuk diikuti. Setiap penulis, memiliki gaya dan kelebihan masing-masing, sehingga tidak ada masalah bagiku di bagian ini.


EBI.

Pertama, aku tidak ingin menyampaikan banyak hal. Sebab, terkait EBI ini, penulis bisa jadi lebih tahu dan telah melakukan pencarian juga sebelum menulis atau menerbitkan buku ini. Namun, ada beberapa catatan yang ingin kubagikan.

Pertama, hal riskan yang kutemukan, adalah pada prolog ada kata "mengsabdakan". Mungkin, penulis bisa kembali membuka buku KBBI atau bisa juga melalui daring. Karena tidak akan kusebutkan di sini, bagaimana penulisannya yang benar. "Mengsabdakan" terdengar janggal di telinga. Dan setelah melalui pencarian, "mengsabdakan" tidak kutemukan dalam KBBI. Jika jeli, di sana tertera bagaimana "sabda" seharusnya jika diberi imbuhan (me- + kata dasar + -kan).

Terkait imbuhan yang disematkan dalam kata "sabda" ini, sangat penting karena ini terikat pada judul cerita. Yang mana, fokus pertama pembaca adalah terhadap kata tersebut yang juga tercantum pada prolog. Awalnya, kupikir, tidak masalah, mengingat mungkin saja typo ini hanya terdapat beberapa. Karena wajar jika sedikit kesalahan terjadi. Namun, karena ditemukan typo yang masih bertebaran nyaris pada setiap bab, aku merasa hal ini sangat perlu diketahui oleh penulis. Sehingga pembaca tidak akan merasa terganggu dengan penempatan kesalahan ketik tersebut selama menikmati cerita.

Secara keseluruhan, tetap saja, penulis sendiri yang punya kuasa, mengetahui yang terbaik untuk anak-anaknya (baca: karya). Ini sekadar pendapat. Bisa dipakai, juga tidak masalah diabaikan. Hehe.


Kelebihan.

Cerita ini sudah tamat. Cocok jika kunikmati sambil minum jus pisang cokelat yang lembut setelah semua kegiatan saat sore hari.


Kekurangan.

Mungkin aku menyarankan untuk merevisi Sabda Cinta Zahraa ini untuk ke depannya, agar lebih menarik lagi dan lebih rapi. Tetapi, keputusan ada di tangan penulis. Aku tidak memaksa. Aku akan senang hati mampir lagi setelah mungkin cerita ini direvisi. Tetapi, aku tahu, tentunya, enggak mudah mengobrak-abrik cerita yang sudah rampung (Tos kalau sama. Hehe). Apa pun itu, aku mendukung keputusan penulis. Semangat.

(Semoga sedikitnya, ada bagian dariku yang bisa membantu di sini. Mohon maaf apabila ada kalimat penyampaian yang sekiranya kurang berkenan di hati. Salam.)



Terima kasih.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro