[9] Escapade - E-Jazzy

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Judul: Escapade

Wattpad ID: 

Genre: Thriller / Sci-fi?

Jumlah Part: 17

Status: On-going

Last Update: September 2020

Blurb:

     Sudah lima tahun Ilyas tidak keluar rumah. Kini, pemuda itu terpaksa pergi ke dunia luar dengan Emma, adik kecilnya dan Cal, seorang teman lama untuk menyelamatkan diri mereka di tengah kiamat zombie.

     Namun, sepanjang jalan, sesosok zombie bernama Joo mengekori mereka ke mana pun mereka pergi.

Hasil Review:

1.) Premis:

     Illyas dan Cal, harus menyelamatkan diri dari kota mereka yang mulai terkepung zombie, namun banyak teka-teki yang harus mereka pecahkan, mulai dari: tembok yang berlubang setiap sepuluh tahun sekali, tujuan dibubarkan dan dibentuk kembalinya KPPZ, dan sebuah organisasi yang disebut Escapade.

2.) Kelebihan

     Dari awal karena karakter masing-masing tokoh sudah cukup jelas, pembaca dengan mudah dapat bersimpati dengan nasib para tokoh. Itu juga salah satu pengaruh dari penggunaan Sudut pandang orang pertama yang membuat pembaca dapat mengerti langsung / ikut melihat dan memahami langsung reaksi setiap tokoh-tokoh penting, beserta hubungannya dengan tokoh-tokoh lain.

     Penggunaan Diksi juga baik, kelihatan penulis rajin membaca buku yang penulisannya rapi dan mengalir. Penulisan PUEBI juga bagus, penulis paham hampir semua peraturan penulisan yang lazimnya sudah tertulis di buku panduan PUEBI. Alur cukup realistis, segalanya tidak terjadi dalam satu kedipan mata, tapi pembaca dibiarkan meresapi dulu apa yang tengah terjadi dalam cerita, dibawa perlahan membayangkan setiap detil situasi agar bisa ikut merasakan. Sederhananya, penulis memiliki teknik show yang sangat kuat. Teknik itu membuat penulis bisa dengan sangat mulus menggambarkan segala hal yang perlu digambarkan. Tidak terkesan bertele-tele, serta jenaka dan realistis.

3.) Kekurangan:

     Karena dari awal mula penulisan sudah langsung banyak muncul karakter yang setiap babnya pun bertambah, cukup sulit bagi pembaca untuk terus mengingat ini siapa, itu siapa, apalagi sudut pandang langsung secara beruntut berpindah tiga kali. Dari POV3 pada prolog, langsung ke POV1 Ilyas, lalu ke POV1 Cal. Ketika pembaca tidak jeli memahami tulisan, ada kalanya pembaca jadi bingung / hilang rasa tertarik karena ketika masuk ke bab2 selanjutnya (yang terus berpindah-pindah dari POV Cal dan POV Ilyas) mereka mungkin akan merasa, "kok ada yang janggal?" karena tidak sadar. Namun cerita cukup membuat pembaca tenggelam sehingga seharusnya, cepat atau lambat pembaca akan paham dengan sendirinya.

     Build up alur cukup lambat, sehingga untuk para pembaca yang kurang sabar dan tidak menyukai penulisan show don't tell, kemungkinan beberapa paragraf akan dengan sengaja dilewati oleh mereka (agar dengan cepat sampai ke titik balik).

     Diksi dialog terkadang terdengar canggung, karena penulis jadi kelihatan bingung karena banyak kata2 non formal yang diselipkan dengan tidak konsisten. Tetapi apabila dibayangkan secara realistis, sebenarnya hal ini cukup lazim.

    PUEBI sendiri, penulis sudah sangat paham. Paling beberapa hal yang memang biasanya penulis pada umumnya kurang pahami juga, seperti penggunaan kata-kata yang tidak boleh digunakan di awal kalimat / paragraf, atau beberapa aturan penulisan imbuhan yang kurang tepat. Namun hal tersebut tidak akan mengganggu para pembaca menikmati cerita.

4.) Kesan-pesan:

     Escapade membuat pembaca dengan sangat mudah tenggelam dalam cerita mencekam. Walaupun tema yang diambil cukup pasaran, akhir zaman dimana makhluk zombie menguasai sebagian dunia dan manusia yang masih sehat berusaha untuk bertahan hidup di balik tembok, entah mengapa ada saja unsur yang terasa berbeda.

     Penggunaan show don't tell yang begitu bagus membuat pembaca dapat dengan mudah ikut hadir dalam cerita. Segalanya mudah dibayangkan, karakter-karakter para tokoh, latar tempat dan momen-momen mendebarkan. Segalanya terasa begitu nyata.

      Sekali memulai Escapade, pembaca akan sulit berhenti di tengah-tengah.

Catatan pribadi untuk penulis:

     Mengenai POV1nya yang berpindah-pindah. Sebetulnya ini cukup lazim untuk digunakan penulis, tetapi mungkin petunjuk bahwa POV milik si anu bisa ditulis lebih besar pada judul Bab daripada di awal bab yang tulisannya cenderung kecil.

     Mengenai alur, sebetulnya sudah cukup kuat menarik para pembaca untuk terus lanjut membaca / cukup membuat penasaran dengan show don't tell yang bagus sekali. Tetapi build up cerita cukup panjang, sehingga ada kemungkinan pembaca langsung scroll saja melewati beberapa paragraf. Apalagi pembaca indonesia cenderung tidak suka dengan show don't' tell (karena kebanyakan kurang suka berpikir saat membaca) sehingga mungkin dianggap membosankan oleh beberapa pembaca. Atau mereka akan langsung saja melompati beberapa paragraf demi mencari di mana konflik / titik balik cerita agar cepat paham.

     Kalau boleh memberi saran, paragraf bisa lebih diperpendek. Ada beberapa paragraf yang kalimatnya panjang sekali. Lupa di part yang mana, tetapi sewaktu membaca saya tidak kunjung menemukan titik padahal paragrafnya sudah melewati 4/5 baris. Hal ini juga cukup rancu membuat pembaca ingin cepat-cepat saja scanning dan melewatkan paragrafnya. Ada beberapa paragraf juga yang sebetulnya bisa dipecah jadi dua. (Ingat, satu paragraf 3 kalimat saja, 1 kalimat inti, dan dua kalimat penjelas. Apabila sudah berbeda inti, bisa pindah paragraf.)

     Untuk diksi bisa lebih konsisten lagi. Terutama saat di dialog. Ada beberapa kali penggunaan kalimat non-formal, yang berpindah ke formal, lalu berpindah lagi ke non-formal. Hal ini membuat dialog jadi agak canggung saat dibaca.

     Untuk PUEBI, perihatikan penggunaan kata 'keluar' dan 'ke luar'. Keluar merupakan kata kerja (Dia keluar dari ruangan itu. Kalau dalam Bahasa Inggris mah exit gitu ya.) Sedangkan ke luar merupakan keterangan tempat (Dia berjalan ke luar ruangan itu, bahasa inggrisnya mah He went outside gitu.) Lalu penggunaan kata 'dan' tidak boleh berada di awal kalimat. (Contoh. Lalu ia keluar dari rumahnya. Dan saat itu ia baru ingat, ada sesuatu yang ketinggalan.) di awal paragraf pun tidak boleh. Kecuali Dan digunakan untuk dramatisasi.

     Contoh:

     Baru saja ia hendak berteriak, namun ketika berbalik napasnya sontak tercekat.

     Dan di situlah segalanya kelihatan mengabur.

     Beberapa konjungsi intrakalimat juga tetap tidak boleh di awal ya, seperti yang, atau, tapi, karena. Tetapi tidak memaksa, kalau menulisnya untuk diserahkan ke penerbit besar ada baiknya disiplin, tapi kalau untuk dipublish online tidak perlu terlalu diperhatikan karena pembaca juga biasanya tidak terlalu memusingkan hal itu. 

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro