Finally I Know Hwo You Are #3

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Sudah sembilan hari ini, Diana selalu mendengar Dokter Kahfi mengaji dari ruangannya. Kecuali pagi ini.

Diana datang lebih awal dan belum ada siapa pun. Diana membuka IG di komputernya. Dia memantau akun hater Dokter Kahfi juga memberikan komentar pada postingan tentang Dokter Kahfi yang fotonya bukan bersumber dari Diana. Diana juga membuka profil dirinya. Lalu bergulir ke youtube memutar MV K-Pop Super Junior: Black Suit. Kemudian mencari MV EXO.

Ketika sedang mendengarkan musik, Diana mendengar suara ponsel berdering. Diana terkejut lalu melirik ke luar. "Aish! Ya ampun, aku lupa menutup pintu." Diana berjalan cepat untuk menutup pintu tanpa mencari tahu sumber suara dering ponsel.

"Hey, Fi!" sapa Dokter Nina, Wakil Direktur Rumah Sakit Citra Medika Bagian Medis. Dia masuk tanpa mengetuk pintu ke ruang istirahat dokter atau Doctor Lounge.

Dokter Kahfi sedang melipat sajadah selesai salat duha. "Assalamu'alaikum, ketuk pintu, permisi," kata Dokter Kahfi ketus.

Dokter Nina tertawa sedikit merunduk hingga rambut panjang kecoklatannya jatuh menutupi pipi yang merona karena make up. "Iya, maaf. Habis terbuka sedikit, sih. Jadi aku sengaja masuk. Aku kira kamu sengaja biar aku masuk."

"Sengaja? Mana aku tahu kamu mau ke sini?"

"Lho? Enggak baca WA -ku ya?"

Dokter Kahfi mengambil jam tangan sporty kesukaannya di meja lalu memasangnya. "Enggak."

"Pantas!" Dokter Nina duduk di sofa. "Komite Medik sore ini ada acara buka puasa bersama. Hadir, yuk! Temani aku."

"Enggak."

"Kenapa?"

"Aku bukan anggota komite medik."

"Tapi kamu kan dokter di rumah sakit ini."

"Enggak mau." Dokter Kahfi bercermin memeriksa kemejanya.

"Hmh. Ya sudah." Dokter Nina memperhatikan. "Dari dulu, kamu tuh suka sekali ya, pakai kemeja warna biru langit seperti itu. Kenapa sih?"

Dokter Kahfi diam saja tidak menanggapi.

"Dok!" Rizky baru saja akan masuk tapi langkahnya terhenti melihat Dokter Nina. "Oh. Mm ... maaf, Dok."

"Kenapa, Ky?" tanya Dokter Kahfi.

"Enggak apa-apa, kok Dok. Cuma mau absen, nanti jumatan bareng. Tindakannya habis jumatan, Dok."

"Oh, oke!"

"Oke. Permisi, Dok." Rizky pamit meinggalkan ruangan tanpa sempat masuk.

Dokter Nina berdiri. "Aku pamit, deh. Kamu selalu skeptis sama aku kalau ada orang lain."

Dokter Kahfi diam saja mengambil snelli dan memakainya. Dokter Nina pergi bahkan tanpa salam seperti caranya masuk. Dokter Kahfi memandangi dirinya di cermin. Dia tidak tahu bagaimana caranya, apakah dia harus berterima kasih atau bersikap biasa saja terhadap Dokter Nina.

Bersambung ...

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro