Jahatnya aku?

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Waktu tak terasa sudah menjelang magrib. Aku pamit pulang. Saat aku hendak menstater motor. Tiba-tiba ada Desi datang dan memarkir kendaraannya disampingku. Aku yang sedikit kaget. Tak tau ini keadaan apa? Bingung harus melakukan apa?

"Bebz, kamu ngapain di sini?" tanya Desi.

"Kamu sendiri ngapain?" tanyaku spontan

"Aku nanya, kamu malah balik nanya,"

Aku terdiam sejenak untuk mencari alasan.

"Des, kamu mau kemana?" tanya Nisha datang dengan tiba-tiba.

"Ini loh, aku mau kasih tau kamu, PR B. Inggris tapi aku ketemu bebebz aku di sini!" ujar Desi dengan muka yang sedikit emosi.

"Hmmm, tadi dia nyusulin Doni ke sini. Cuma dia sampai sini, Doninya gak ada, jadi dia mau pulang ni," jawab Nisha

Aku mulai tersenyum ke arah Desi membenarkan ucapan Nisha. Dia menyelamatkanku.

"Yudah bebz, aku pulang dulu ya," ucapku.

"Iya bebz, langsung pulang ya," jawab Desi.

Setelah pamit dengan mereka aku pulang. Hatiku masih berdegub kencang, kenapa tiba-tiba Desi datang? Apa Nisha yang sms dia?
Aku masih kalut, bingung. Tetapi di dalam hati kecilku, ini kesempatan buat putus dari Desi. Namun, aku masih tidak tega berbuat seperti itu. Biarlah waktu yang menjawab.

***

Sesampainya di rumah, aku langsung mengirim pesan ke Nisha untuk mampertanyakan hal tadi. 

( Nis,)

Tring ...

(Apa? Masih ada Desi nanti aku hubungi lagi)

Aku lupa tadi ada Desi, hampir saja. Seperti kucing-kucingan saja. Apa aku dan Nisha berselingkuh namanya? Tapi kami tidak jadian. Hanya berteman saja. Ahhhhh ... kepalaku sakit rasanya memikirkan hal yang rumit ini.

Tring

(Bebz?)

Sebuah sms dari Desi membuyarkan lamunanku.

(Ya, bebz,?)

(Besok antar aku ya, ke warung kopi temenku. Kita ngopi di sana)

Sedikit bingung aku melihat sms ajakan dari Desi. Sepertinya ini waktu yang baik. Aku harus yega menentukannya.

(Gak bisa bebz, aku ada sparing futsal)

(Yaudah, bebz)

(Kamu marah?)

(Tidak bebz, cuma kecewa aja, selama pacaran kita cuma jalan bisa di hitung jari, aku bosan begini terus. Sepertinya kamu punya cewek lain?)

(Hmm, mulai, kalau kamu begini terus, kita lebih baik udahan aja)

(Oke bebz, aku tahu kamu punya cewek lain. Selamat tinggal)

Belum aku balas, Desi sudah memblokir akun aku semua. Mulai dari nomor telepon, fb, sampai pinku juga dihapus.

Tring ...

(Kamu putus?)

Sebuah pesan masuk dari Nisha.

Bersambung ...

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro