▪CHAPTER 4▪

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Keyra berjalan lemas di koridor menuju Kelasnya jam istirahat pun sudah berakhir, selama istirahat ia menghabiskan waktu membantu di perpus sekalian mengembalikan buku-buku yang di pinjam bu Misla untuk alternatif belajar siswa siswinya, sambil memakan lolipop ditangannya Keyra melewati lorong serta koridor yang masih banyak siswanya menghabiskan waktu diluar, beberapa hari ini hari yang sangat panjang dan melelahkan sampai sampai cewek itu rasanya tak ingin pergi sekolah karena masalah yang dia hadapi setiap harinya akhir akhir ini. Dan itu di sebabkan oleh dirinya sendiri, ia sudah tahu akan seperti ini kenapa ia tetap saja melakukannya misalkan saja ia tetap diam, seperti dulu ia tidak akan mendengar bisikan bisikan yang membuat kupingnya panas.

"Eh itu Keyra? Bukannya dia yang nembak Arga?"

"Apa ? Keyra? mana?"

"Itu Keyra"

"oh itu namanya Keyra, Biasa aja."

"Aku dengar dia nembak Arga."

"Gak punya malu kali ya,haha..."

"Berani banget nembak Arga, cihh"

"Arga milik kita"

"Muka gak cantik gitu!"

"bener. apaan tuh muka pake diimut imutin segala."

"kulit putih pake beklin gitu apa yang bisa dibanggain."

Seperti itulah mereka bukan lagi hanya berbisik mereka bahkan berbicara secara terang terangan didepannya.

Keyra memanyunkan bibirnya dan memilih berjalan cepat menghentakkan kakinya kesal untuk menghindari berbagai macam omongan mereka.

Saat memasuki kelas, Bu Hesty sudah berdiri di depan kelas. Sejenak Keyra menjadi pusat perhatian dan normal kembali saat bu Hesty menegurnya dan mempersilahkan Keyra duduk.

Keyra berjalan melewati teman temannya menuju tempat duduknya di kursi paling ujung.

Selaku guru dan tim tata tertib di kelas XII Bahasa. Bu Hesty tak henti hentinya mengingatkan kembali peraturan peraturan yang harus murid muridnya tidak boleh langgar, membuat seisi kelas mendengus jengah.

Ini lagi, pikir Keyra bosan. Dia melirik kearah Chayra sahabatnya ia ingin curhat semua masalahnya tapi keadaan yang sedang tidak memungkinkan seperti ini munkin nanti saat pulang sekolah. Keyra menghela nafas, menggeleng kepala pelan temannya yang satu ini dasar tidak ada takutnya di jam Bu Hesty seperti ini bisa busanya ia tidur dan terlelap kealam mimpi, kalau saja Keyra tidak mengantuk dan tidak ada guru didepan sudah dapat di pastikan ia akan tertawa kencang mungkin sampai terbahak bahak. bagaimana tidak! posisi Chayra tidur saat ini sangatlah lucu dia tertidur sambil duduk dengan sebelah tangannya menopang kepala dengan mulut terbuka.

Keyra menumpukan dagunya dengan tangannya menghembuskan nafas pelan kemudian ikut membenamkan wajahnya di atas meja dengan kedua tangan yang dilipat sebagai bantal. Tidur mungkin solusi yang tepat untuk saat ini, daripada memikirkan hal macam macam.

Baru beberapa menit ia menenggelamkan kepalanya sudah ada penghapus yang mendarat dikepalanya.. dan cewek itu tau siapakah yang melempar penghapus papan tulis tersebut, jelas saja bu Hesty.

"KEYRA... CHAYRAAAA!! Banguuun!"

"KELUAR DARI KELAS IBU, SE.. KA.. RANG!!"

Teriakan nyaring bu Hesty berhasil membuyarkan lamunan seisi kelas, termasuk Keyra dan Chayra lantas saja mereka semua langsung menegakkan badan tidak ingin mendapat omelan apalagi jika sampai bernasip sama dengan Keyra dan Chayra saat ini.

"ibu lagi jelasin kalian malah tidur."

Keyra dan Chayra keluar kelas tanpa membantah sedikitpun Justru mereka senang dan bersorak, bisa terbebas dari nyanyian nina bobo bu Hesty yang saking merdunya bikin sakit kepala.

Chayra mendesah lega duduk di kursi panjang depan kelas sejenak.

"Kemana lo? gue mau ke UKS mau lanjutin tidur? Mau ikut gak?" Tanya Chayra yang melihat Keyra ingin beranjak meninggalkannya didepan Kelas sendiri.

"Lemes amat lo kayak orang ga semangat idup gitu,"

"Key? Kenapa sih? Malah diem aja."

"Gue sahabat lu kalo ada apa apa cerita sama gue. Gue bakalan selalu ada buat lu Key." Chayra Miller sahabatnya sedari SMP gadis tomboy berambut terurai ikal . Keyra tersenyum memiliki sahabat yang baik dan selalu ada buatnya Keyra besyukur akan hal itu.

"Kalo lu gak mau cerita biar gue cari tau."

"Iya Keyra Cerita.. Chayra tau kan Keyra Suka Arga,.."

"kalo masalah itu semua orang juga tau lo suka dia,"sahut Chayra cepat.

"Tau ah males Keyra ceritaaaa!!..."

"Hehe maaf,"

Bu Hesty berdeham, bersandar pada pintu menyaksikan perdebatan kedua muridnya itu,"Ekhem ekhem.."

Keyra menarik pelan helaian rambut Chayra yang tidak sadar ada bu Hesty dibelakangnya.
"Apan sih key tarik tarik rambut gue."

"Tuh"

"Apaan?"

"Itu"

"Eh ibu"

"Jangan ribut!"

"Keyra mau ke Toilet dulu."ujar Keyra

"Toilet tuh kearah sono oneng"ujar Chayra menunjuk kearah berlawanan dengan arah Keyra.

"Ga jadi lo mau cerita."

"Entar aja."

"Kalo ada masalah lo bilang sama gue. Lo tau gue bakal selalu ada buat lo Key."Chayra melengggang pergi mendahului Keyra.

Keyra tersenyum lalu berbalik menuju toilet. setelah sampai, ia memasuki salah satu bilik dan menuntaskan hajatnya segera. Setelah itu, dia keluar mencuci tangan kemudian membenarkan kepangan rambutnya yang sedikit berantakan.

Di jam seperti ini koridor koridor begitu sepi mengingat jam pelajaran masih berlangsung al hasil Keyra hanya jalan jalan tak tentu arah.

Iseng iseng ia berjalan jalan hingga kakinya membawanya mengarah ke Rooftop sekolah tempat yang katanya sering di datangi Arga tapi tak ada yang berani kesini. Seperti ada peraturan tak tertulis bahwa mereka tidak boleh mengusik area para the prince itu.

Berhubung jam masih berlangsung tidak ada salahnya ia kesini toh rooftop pasti bakal sepi juga karna masih jam pelajaran..

"siapa tau ada Arga nemplok di dinding. Eh, emang Arga Cicak apa,"ujar Keyra terkekeh sambil tertawa kecil.

Dia membuka pintu kayu didepanya dan..

GLEKK

Pintu terbuka.

"Arga?!!" Pekik Keyra tak percaya. Gadis itu berdiri mematung memegangi pintu kayu yang baru dibukanya tadi. Cowok berwajah rupawan itu tampak tak terusik dan tidak terganggu sedikitpun dengan sekitarnya. Apa Arga lagi tidur?

Arga yang semula menutup mata mengangkat kepalanya kearah asal suara dan tak lama kemudian ia mengumpat kesal.

"Arga!!"panggil Keyra mencoba mendekati Arga yang kembali memejamkan matanya. Tapi tiba tiba kesialan menimpanya ia terjatuh kesandung oleh kakinya sendiri.

Brukk!!!

'Nyusahin banget sih ni cewek'

Sedikit tak rela ketenangan nya di ganggu. Arga berdiri lalu mendekati Keyra yang masih merangkak. Cowok bertubuh jangkung itu mengulurkan tanganya membuat Keyra mendongak ia semakin dibuat terkejut.

Tanpa membuang kesempatan tentu saja Keyra langsung menyambut tangan Arga.

Keyra terpaku, dan masih saja melihat tanganya yang barusaja di pegang Arga tadi.

'Ya Tuhan !! haruskah ia tidak usah mencuci tangan nya ?' ini pertama kalinya tangan merekabersentuhan

'Tidak, tidak, itu terlalu berlebihan'

"Ngapain?"sapaan kurang hangat dari bibir manis Arga meluncur, sekarang Ia sudah kembali duduk seperti semula. Diikuti Keyra di belakangnya yang memilih berdiri menghadap cowok itu.

"Iseng iseng aja kesini, "sahut Keyra acuh. Ia melihat sekeliling rooftop. Di ujung ada sofa dan meja di sana, lampu lampu kecil, bebagai alat permainan, dan berbagai pernak pernik. Sangat nyaman untuk bersantai.

"Lo tau lo orang pertama yang berani nginjekin kaki disini."

"Jadi, sekarang mending lo pergi dari sini!"

"Gamau."

"Pergi!!"

"Gamau Arga. Emang kenapa sih."

Cowok yang sedang bersandar pada sofa itu menghembuskan nafas berat.

Senyum miring terbit dari wajah cowok itu,
"Lo tau.... Katanya dulu ada yang bunuh diri disini dan arwahnya masih sering muncul gangguin siswi siswi badan pendek kayak lo, dan tepat di tempat lo berdiri disitu dia loncat."

Sontak Keyra membulatkan matanya, ia sontak memeluk Arga.

Ia mendorong jidat Keyra dengan telunjuknya. "Gausah deket-deket!"

Perkiraannya salah ia kira Keyra akan pergi dari tempat ini ternyata sebaliknya malah semakin dekat dekat dengannya.

"Keyra Takutt,Arga."
"Arga kok sendirian disini?!" Tanya Keyra

"Arga gak takut emangnya. Disini serem."lanjut Keyra yang seperti angin lalu pasalnya Arga masih diam. Malah kali ini ia memejamkan matanya tidak ada niatan menjawab sama sekali.

"Arga kok diam aja sih?!"

"Arga! Arga gak lagi kerasukan kan?"

"Jangan bikin takut deh!!"

"Argaa,.."

"Ar.."

"Berisik!!"

Arga menggeram. Ia membuka mata dan duduk menatap Keyra jengkel merasa terusik dengan kehadiran Keyra.

"Lo gak ada kerjaan apa!!"tanya Arga menatap Keyra tajam.

Keyra menggeleng polos.

"Bolos?"

Keyra menggeleng lagi.

"Terus?"

Keyra cengingisan menggaruk ujung alisnya dengan jari telunjuk. Bingung harus jawab apa sumpah ia malu masa ia harus menjawab ..'Keyra ketiduran dikelas jadi dikeluarin..' akhhh BIG NO mau ditaruh dimana wajah cantiknya. Apalagi didepanya ini Arga.

"Hemm terus Arga sendiri ngapain disini."ucap Keyra mencoba mengalihkan pembicaraan. tapi Arga malah diam lagi dan kembali memejamkan mata memasang handseat dikedua telinganya.

Setelah itu mereka sama sama diam, cewek cantik itu diam tak bicara lagi yang dilakukanya hanya memandangi Arga yang memejamkan matanya tanpa rasa terganggu.

Keyra tersenyum simpul. Langit biru begitu bersinar seakan gambaran betapa senangnya hati gadis itu. Bisa sedekat ini dengan orang yang disukainya.

Keyra menopang dagunya memandangi Arga. Ia terkikik geli gadis itu tak menyangka ia sudah menyukai Arga begitu lama dua tahun belakangan gadis itu selalu menguntit Arga selama disekolah. Memberikannya lolipop lolipop, surat, note di loker cowok itu

Gadis itu tidak tau dari kapan kegilaannya begitu menyukai Arga yang jelas sekarang hobinya bertambah satu mengganggu dan mengusili Arga Narendra.

Keyra tidak peduli bagaimana malunya tingkahnya mengganggu Arga dan ia juga tidak peduli dengan semua umpatan yang dilontarkan Arga kepadanya.

Karena cowok itu seseorang yang selalu membuatnya tersenyum bahagia.

🍭🍭🍭

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro