Side 4

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Cute Side: Dia menjadi sedih setiap kali aku melarangnya.

"Eh, berhenti?" kaget (Name) yang baru saja memasukkan pakaian kotor Yamada bersaudara ke dalam mesin cuci.

Setelah memasukkan semuanya ke dalam mesin cuci, (Name) kemudian memasukkan deterjen dan pewangi pakaian ke dalam tempat yang di sediakan di mesin cuci. Setelah itu (Name) menghadap ke arah Ichiro.

Ichiro mengangguk, "kau pasti berencana membersihkan rumah lagi."

(Name) tersenyum, "tentu saja, itu yang biasanya kulakukan kan?"

"Kau tidak perlu repot-repot."

(Name) mengerutkan alisnya, senyumnya perlahan menghilang.

"Tapi aku melakukannya dengan senang hati," iris (Name) mulai berkaca-kaca dan perempuan itu menunduk, "a-apa kalian terganggu karena aku? Uuh, maafkan aku."

Pisau imajiner langsung menusuk Ichiro, membuat pemuda itu panik, dan menggeleng dengan cepat.

"Kami tidak terganggu kok! Kami malah senang," ucap Ichiro gelagapan.

(Name) menggelengkan kepalanya, kemudian mengangkatnya dan menatap Ichiro, dapati wajah (Name) sudah mulai dibasahi air matanya.

"Jadi kenapa kau menyuruhku berhenti?"

Pisau imajiner yang menusuk Ichiro bertambah banyak, dan laki-laki itu hanya bisa menghela napas.

"Baiklah, aku tidak akan menyuruhmu berhenti lagi."

(Name) berkedip beberapa kali, kemudian perlahan wajahnya mencerah.

"Benarkah?"

Ichiro mengangguk, kemudian menoleh ke arah lain.

"Aku hanya khawatir padamu, (Name). Aku tidak ingin kau kelelahan."

(Name) menggeleng, "aku tidak akan kelelahan, Ichiro."

Ichiro kembali menoleh ke arah (Name), dengan (Name) yang juga menatap Ichiro. Sadar saat tatapan mereka bertemu, (Name) tersenyum lebar.

"Tapi terima kasih sudah khawatir padaku."

Seketika pisau imajiner Ichiro digantikan dengan panah cinta.

"Tapi untuk kali ini, izinkan aku membantumu."

"Eh? O-ooh, jangan repot-repot Ichiro, kau pasti sibuk kan? Apa kau tidak ke toko hari ini?"

"Aku seharian ini berada di rumah," jawab Ichiro, "dan aku melakukannya dengan sukarela, jika kau tidak mengizinkanku, aku akan ...," Ichiro terdiam, membuat (Name) menoleh ke arahnya dengan cemas.

"Kau akan apa?" tanya (Name) mulai takut.

Ichiro menyeringai nakal, kemudian mendekati (Name). Sementara (Name) sendiri refleks melangkah mundur. (Name) tersentak kaget saat pinggangnya menyentuh mesin cuci yang masih berjalan. Ichiro lalu meletakkan tangannya di atas mesin cuci, di sebelah kedua sisi tubuh (Name), menjebak perempuan itu agar tidak bisa kabur.

"I-Ichiro?" pipi (Name) memerah saat jarak mereka menipis.

Ichiro mendekatkan wajahnya ke telinga (Name), merendahkan suaranya, cukup untuk membuat (Name) merinding.

"Aku akan menganggumu dengan membuatmu tidak fokus."

Wajah (Name) sukses memerah sempurna, dan perempuan itu langsung mendorong Ichiro menjauh kemudian berjalan menuju lemari dimana Yamada bersaudara menyimpan alat-alat kebersihan.

"Mou, j-jangan menggodaku," gumam (Name) mengambil kain dan pembersih kaca lalu memberikannya pada Ichiro, "k-kalau begitu, t-tolong bersihkan kaca rumah."

Ichiro hanya terkekeh, kemudian mengusap kepala (Name) dengan tangannya yang bebas.

"Dengan senang hati~"

"Oh iya."

Tiba-tiba aura di sekitar (Name) berubah, dan (Name) tersenyum pada Ichiro, yang bisa ditebak dengan mudah bahwa (Name) memberikan senyum mengancam pada Ichiro.

"Jika Ichiro tidak membersihkannya dengan benar, aku akan marah lho."

Ichiro langsung berkeringat dingin, dan dia mengangguk beberapa kali dengan cepat.

"S-siap."

Problem Side: Namun aku harus berhati-hati dengan sosok ganasnya saat aku membantunya.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro