6

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Makasih untuk 30 votenya.
:)

Kalih ini coba nambah jadi 35 ya.
Kalo nggak nyampek berarti up malming depan aka tahun depan.






Hope!!
Na Jaemin x You





(Y/n) memporkan bibirnya.

Sementara pria dihadapannya sedang memohon, sambil menahan rasa gemasnya.

"Ayo lah by, hanya 3 bulan."

"Apa harus?"

Pria ini mengangguk. (Y/n) tampang menghembuskan napas kasar. Irisnya melembut, tangannya membalas gengaman dari sang pria.


"Jika hal ini memang diharuskan, aku bisa apa,"

"Jangan berkata seperti itu, ak..--"

"Iya, aku nggak papa, kapan kamu berangkat?"

"Besok sore,"

(Y/n) kembali menghela napas kasar, dia tak habis pikir dengan suaminya ini. Benar-benar sibuk dengan pekerjaannya.


Baru beberapa hari yang lalu dia kembali dari Italia dan besok harus berangkat ke London selama 3 bulan? Astaga.


"Yaudah, aku bantu beres-beres, ayok."

(Y/n) berdiri dan segera pergi menuju kamarnya, sementara Jeno melebarkan senyumannya. Melihat istrinya benar-benar memahami dirinya.















Hope!!
Jaemin x you







"(Y/n) hentikan!"

Jaemin mrmeluk (y/n) yang terus meronta-monta.

"Jeno! Jeno! Jeno!"

Wanita ini terus meronta, meminta Jaemin untuk melepaskan dekapannya.

Tubuhnya bergetar hebat, irisnya tak berpindah dari pesawat yang baru saja melintas diatas mereka.

"Jeno kembali! Tidak! Jangan pergi! Kembali."

Air matanya terus mengalir, tangan dan kakinya ia gerakkan untuk melepaskan diri dari sang dokter.

"Kumohon kembali! Tidak! Jangan! Jangan pergi!"

Wanita ini berteriak, membuat beberapa makhluk hidup disana menjauh.

"(Y/n) hentikan, didepanmu jurang!"

"Lepaskan aku! Aku harus menghentikannya!"

"Kau gila! Dihadapanmu jurang!"

"Ya, aku memang gila! Aku tau aku gila! Aku gila karena mencintai Jeno! Karna itu aku harus melarangnya!"

Jaemin terdiam seketika, dia memperesat dekapannya, membiarkan (y/n) mencakar dan memukul tubuhnya.

Sakit.

Jaemin merasakan perih sekali didadanya.


"Lepaskan aku! Aku harus melarang Jeno!"

"Hentikan!" Jaemin mengatakannya dengan suara yang bergetar, menahan semua emosinya.

"Tidak, lepaskan aku! Jeno membutuhkanku!"

Jaemin menangis dalam diam, dia tidak mengeluarkan suara lagi, maniknya tak mengeluarkan air mata.

Tapi hatinya ters menjerit, pikirannya kacau mengetahui wanita didekapannya ini sampai seperti ini.

"Aku mohon, hentikan."

Lirih sekali, dia mengucapkannya berulang-ulang didekat telinga wanita ini.


"Secinta itu kah kau? Hingga menyakiti hatimu seperti ini?"

































Tbc

Nggak ngefeel oke :)
Mon maap, aku nggak bisa bikin ginian, cuman pengen bikin ginian.








Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro