Twist The Plot

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Ciluuuk,"

"BAAAAAAAA!"

Kaget nggak? Please, kaget dong guys. Ahahahaha.

Alhamdulillah akhirnya gue beres UAS juga guys mau nangis dari kemarin pengen nulis tapi banyak banget deadline tugas dan UAS. Sekarang gue resmi terbebas dari jerat siksaan tugas dan UAS. Baiklah kali ini gue bakalan bahas sesuatu yang bikin pembaca kaget, yak! benar, gue bahasan ngebahas soal plot twist.

Mari kita mulai!

Jadi seperti namanya, plot twist adalah sebuah tahapan kita membelokkan logika cerita untuk memberikan kejutan ke pembaca. Singkatnya, plot twist itu kayak petasan banting, kecil tapi mematikan. Sebenernya teknik penulisan plot twist tuh banyak dan perbedaan antara satu dengan yang lain adalah dimana logika ceritanya akan dibelokan.

SPOILER ALERT

Akan ada spoiler cerita-cerita populer di bawah sebagai referensi.

Kalau ngomongin soal istilah-istilah teknik sebenernya pusing juga ya gaes. Akan tetapi karena gue niat dan aku sayang kamu, kali ini gue bakalan jelasin tujuh teknik penulisan plot twist.

Deus ex machina adalah plot twist yang artinya "dewa yang muncul dari mesin" dan maksudnya adalah ada sebuah kejadian dimana ceritanya udah mentok nih terus tiba-tiba ada kekuatan yang entah darimana muncul terus resolve semua masalahnya semudah itu.

Contoh paling gampang dari plot jenis ini adalah Power Rangers atau Magical Doremi. Pernah nggak sih nonton salah satu episode biasanya di pertengahan season ada musuh yang jahat banget sampai susah banget dikalahin terus si Rangers/Penyihirnya nya tuh udah sampai kondisi kritis. Eh, tiba-tiba sikampret kayak flashback gitu ke sebuah event dimana dia mengingat perjuangannya terus tiba-tiba si kostumnya tuh kayak berpendar karena katanya sih terpengaruh sama jiwa petarungnya yang kuat dan TADAAA, muncul kostum baru yang keren dan musuhnya bisa dikalahin sekali pukul. Sebenernya kalo ditempatkan di cerita lainnya kayanya nggak seru yha, cuma bentuk kayak gini masuk ke bentuk plot twist loh.

Red Herring adalah plot twist dimana semua narasi, kejadian, dialog yang ada sebenernya cuma pengalihan perhatian. Kalo bahasa Indonesianya simplenya kayak kamu punya temen yang hobinya ngeles. Jadi pembaca kayak dijebak di atmosfer cerita yang dibawa muter-muter kemana mana ternyata endingnya "Eh, ternyata selama ini kayak gini?" dan tipe plot jenis ini biasanya banyak digunakan di cerita kriminal atau detektif misalnya Sherlock Holmes, Detektif Conan, dll.

Istilah red herring sendiri adalah ungkapan jadul dalam bahasa Inggris karena zaman dulu kalo anjing pemburu itu seringkali teralihkan perhatiannya pas lagi berburu sama ikan herring. Gitu deh.

False Protagonist adalah plot twist dimana pembaca ditipu bahwa peran utama yang selama ini diperkenalkan sebenernya bukan tokoh utamanya. Biasanya sih kalau teknik ini si tokoh utama mati di pertengahan cerita. Contoh populer adalah Dealova, salah satu novel yang bikin gue nangis waktu SMP. Di awal cerita tokoh utamanya ada Karra, Dira, Ibel. Intinya Ibel friendzoned, Karra dan Dira jadian. Di tengah cerita Dira mati, tokoh utama berganti jadi Ibel. Endingnya Ibel dan Karra jadian.

Twist dalam cerita ini ada di pergantian tokoh utama. Sebenernya banyak sih contoh lain cuma gue pilih yang ngejelasinnya gampang aja dan sumbernya bisa lebih mudah dicari.

Peripeteia dan Eucatasthrope adalah duo kembar plot twist. Kalau peripeteia itu plot twist dimana kondisinya dari keadaan baik ke buruk sementara sodaranya keadaan buruk ke baik. Biasanya plot twist ini ditempatkan ketika misalnya dalam satu situasi dimana kita kira keadaannya baik baik aja tiba-tiba dihantam kejadian yang bikin kaget padahal kita tau itu di satu poin akan jadi nggak baik baik aja.

Gue akan menggunakan Avengers: Endgame sebagai contohnya biar penjelasan di atas lebih mudah dimengerti. Silakan diskip kalau ada yang tidak ingin terkena spoiler. Ada satu adegan dimana Avengers sudah berhasil mengumpulkan infinity stones untuk mengembalikan kondisi ke semula dengan cara perjalanan waktu. Terus, akhirnya Hulk diberikan kesempatan sebagai penjetik jari di infinity gauntlet buatan Stark. Ternyata bener dong situasinya kembali jadi baik-baik aja. Baru lima detik gue napas dan terharu karena akhirnya dong situasi kembali semula tiba-tiba markas Avengers ditembak pake kapalnya Thanos, gue langsung soak.

Unreliable Narrator adalah penggambaran sebuah narator yang tadinya kayak gampang dipercaya tapi kok setelah diamati banyak bohongnya. Simplenya unreliable narrator kayak teman yang dia bilang ujiannya susah tapi nilainya 100. Keberadaan dari narrator di sini berfungsi untuk bikin logika yang tadinya kita percaya tapi setelah sampai di konklusi kok akhirnya beda, kesalahan ini adalah twist yang terjadi karena narrator.

Ada beberapa tipe unreliable narrator:

1. Piccaro adalah narator yang melebih lebihkan keadaan sesungguhnya simplenya sangat julid.

2. Madman adalah narator yang biasanya self defensive karena menyembunyikan kekurangan (biasanya di cerita psikopat atau mental disorder) yang dia punya jadi yang diceritakan hal-hal menurut pandangan dia yang benar tapi sebenernya salah.

3. Clown adalah narator yang sengaja menuliskan banyak hal hal lucu menyenangkan tapi sebenernya cuma buat ngancurin ekspektasi pembaca.

4. Naive adalah narator yang memandang keadaan sekelilingnya kayak anak anak. Melihat sisi baiknya aja tanpa mempertimbangkan side effect jeleknya. Twistnya bisa muncul dari boroknya cerita yang dia sembunyikan karena pemahamannya yang terbatas.

5. Liar adalah narator yang membohongi pembaca dengan kenyataan yang dia sembunyikan karena goalsnya dia beda dan biar pembaca ketipu.

Poetic Justice adalah keadaan dimana tokoh yang baik pada akhirnya setelah melalui berbagai cobaan memperoleh kebaikan dan yang jahat dihukum. Simplenya kayak penjahat selama ini dihukum setelah berkuasa dan yang baik menang setelah melawannya. Walaupun cliché sebenernya tipe plot sejenis ini bisa masuk plot twist loh.

Anagnorisis adalah plot twist yang sejak tadi udah gregetan pengen gue bahas dan secara pribadi gue paling suka jenis ini. Arti dari istilah di atas adalah discovery atau penemuan mengenai sesuatu yang baru entah dari dirinya sendiri, tokoh lain, atau lingkungannya.

Contoh dari anagnorisis misalnya di Star Wars: Empire Strikes Back dimana Luke Skywalker tahu kalau Darth Vader adalah Ayahnya. Ada lagi dari Harry Potter and a Half Blood Prince dimana Harry akhirnya tahu kalau misalnya selama ini Snape ngelindungin dia dan menyebabkan gue nangis sepanjang adegan tersebut.

"Bang, terus setelah gue tahu semua teori di atas gimana caranya gue menerapkannya ke cerita gue?"

Berhubung udah males kan ya baca teori, jadi gue akan menjelaskannya dengan cara langsung penerapan bagaimana gue menuliskan plot twist untuk salah satu oneshot gue yang berjudul Chanyeol and I karena gue suka #ShamelessPromotion. Ceritanya sudah dipublish di profile gue dan kalau mau mampir silakan lho boleh karena bukan fanfiksi tapi fanfiksi.

Gue memakai plot twist di cerita semi-fanfiksi romance ini untuk membunuh unsur clichénya. Soalnya nggak tahu kenapa kayak nggak seru gitu kalo ceritanya gitu doang romancenya.

Jadi modal untuk plot twist itu ada logika dasar dan logika alternatif. Cerita Chanyeol and I itu dasar ceritanya adalah cewek yang kuliah ke korea dan ngeceng kakak kelas ganteng, berharap jadian sama dia. Sangat cliché bukan? Akan tetapi, gue memberikan twist di plot tersebut. Logika alternatif/ twist yang gue pakai adalah unreliable narrator karena selama ini si cewek ini membohongi pembaca dengan sebuah cara.

Nah, masalah dari twist kadang adalah membuat gimana caranya twist itu make sense dan logikanya nyambung sama ceritanya. Berhubung gue memakai unreliable narrator maka gue nggak ngasih banyak clue untuk twistnya karena narasinya datang dari tokoh utamanya yang naif. Akan tetapi, penyebaran clue bisa bikin cerita makin ngegigit karena pembaca tahu suatu hal bakalan terjadi tapi nggak tahu kapan misalnya kalau nulis pakai Anagnorisis biasanya sih clue buat plot twist ini udah disebar tapi kitanya aja nggak nyadar. Contohnya, Snape selama ini sayang sama Harry dan Harry baru tahu udah disebar cluenya mulai dari pertandingan Quidditch dimana ada potongan scene di filmnya Snape komat kamit bacain mantra yang dikiranya dia mau bikin Harry celaka padahal ngelindungin dia dari mantranya Quirrell.

Nah, kalo di cerita yang gue tulis bedanya sebenernya karena selama ini si narrator boong jadi clue yang gue sebar adalah betapa tidak make sensenya cerita si cewek yang kok cepet banget dan gampang banget dapetin si cowok. Kemudian kejadian yang overly cheesy itu mengarah ke ending yang pengen gue twist.

Sebenernya kalo nulisin plot twist tuh masalah try and error, apalagi kalau pakai teknik-teknik yang tricky semacam Red Herring. Kalau gagal nulis pas pertama kali, sedih aja gapapa karena emang belum bisa tapi habis itu harus coba lagi, ulik lagi sela-sela ceritanya barangkali ada yang kurang tajem atau kurang make sense sampai akhirnya memuaskan. Gue juga nggak selalu berhasil ngedelivery plot twist dan kadang pembaca gue malah ngerasa bertanya-tanya karena jatohnya gajelas. Akhirnya aku menangis sedih guys ternyata nulis plot twist susah tapi kucoba lagi.

Ya, begitulah pembahasan gue mengenai plot twist. Kayaknya ini bab paling niat researchnya selain Apakah Fanfiksi Boleh Dijual? karena istilahnya teknis banget yha. Semoga bisa dipahami dan digunakan, kalo dibaca doang ... kapan jadi penulisnya? Ahahahaha.

Kalau ada pertanyaan silakan ditanyakan di inline comment ini.

Semoga bermanfaat, terima kasih sudah baca!






Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro