A
Akankah kita akan terus bersama?
B
Bersama menguntai indahnya lika-liku kehidupan.
C
Cinta yang tumbuh diantara kita.
D
Dalam sebuah pengabdian panjang.
E
Elegi akan mendengung di setiap hari-hari kita nanti.
F
Frasa yang kau ubah menjadi kata-kata kan meluluh-lantakkan hatiku.
G
Gontai langkahku tanpa hadirmu kasih.
H
Haruskah angin musim dingin membuatmu pergi berlayar mengarungi samudra.
I
Izinkan aku menunggumu pulang dari tempatmu merantaumu nanti.
J
Jadikanlah aku tempatmu singgah barang sejenak melepas lelah dengan senyumku yang mengembang.
K
Kalaupun kau merasakan rindu yang bersarang hatimu.
L
Lambat-laun kau akan sadar aku tetap disini menunggumu pulang.
M
Menunggumu, hingga lupa rasa sakit yang menggerogoti tubuhku.
N
Nanti saat kau pulang raga kokohmu akan memelukku erat serasa tak ingin melepaskanku.
O
Obat pas untuk rindu akut yang membuatku menangis setiap malam.
P
Pada dasarnya aku hanya mampu tersenyum walau terkadang bercucuran air mata bahagia saat melihatmu.
Q
Qariah akan bersenandung dari masjid dekat kita berjumpa malam nanti.
R
Rasanya tentram hati ini menunggumu dengan xilofon yang menjadi temanku.
S
Saatnya tiba nanti, kau akan memujiku dengan permainan xilofonku.
T
Tapi ingatkan aku pada Sang Pencipta, Sayangku.
U
Untuk selalu bersyukur atas karunia cinta kita.
V
Vas bunga yang sudah ku hias sedemikian rupa agar tak terlihat bunga layu yang belum sempat aku ganti kemarin.
W
Waktunya tiba, aku menunggumu di dermaga dengan xilofon ditanganku.
X
Xilofon ditanganku terjatuh, aku berhambur dalam pelukanmu saat bismillah Sang Qoriah bersautan di udara dingin.
Y
Yang kan membuatku ragu, ragaku melemah, "Aku sudah selesai menunggumu," kurasa mataku menutup perlahan.
Z
Zaman ini akan mengisahkan cinta kita yang suci bertahun-tahun yang akan datang.
Salviniamei
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro