Prolog

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Seorang perempuan bernama Arzeta Ramdani, hidup bersama seorang Ayah yang memilih menetap di Jakarta sejak kepergian Sang Istri  Tercinta. Perempuan yang kerap kali dipanggil Arzeta merupakan anak tunggal dari pasangan Syarif Firdaus Ramdan dan Latifa Sari.

Pil pahit yang harus ditelannya sejak umur lima tahun membuat Arzeta menjadi sosok  perempuan menyedihkan bertopeng ketangguhan, kepintarannya dalam menyamar menjadi perempuan tangguh membuat semua orang tidak bisa mengetahui apa yang telah terjadi. Termasuk tentang perasaannya pada seseorang yang telah menemani Arzeta sejak mereka memakai seragam putih-biru, terlebih lagi ia juga bimbang tentang apa yang telah dirasakannya. Sebab, Arzeta tidak berminat mengenal perasaan asing bernama cinta. Kematian Sang Ibu membuatnya tidak ingin kembali merasakan sakit ditinggalkan oleh orang yang dicintai.

Bagaimana tidak sakit, Sang Ibu pergi meninggalkan Arzeta untuk selama-lamanya tepat satu hari sebelum ulang tahunnya. Hal tersebut untuk pertama kali ia menangis tersedu-sedu hingga sesak rasanya. Pelukan dan kecupan yang Latifa lakukan membuat Arzeta diam-diam sering menangisi kerinduan yang dirasakan.

Semua kerisauan seakan bercampur menjadi satu; kerinduan dan perasaannya pada seseorang. Arzeta tidak yakin bahwa dia benar-benar mencintai seorang lelaki yang bertahun-tahun telah bersamanya, ia takut jika apa yang dirasakannya akan menghancurkan semuanya.

Namun, Arzeta berharap jika lelaki itu mengetahui perasaannya ia juga memiliki perasaan yang sama.

“Untuk kali ini boleh ’kan aku berharap bisa kembali bahagia?” gumam seorang perempuan sembari menatap nanar pigura kecil yang menampakkan 3 orang remaja berseragam sama dan seorang lelaki berdiri di tengah memisahkan dua orang perempuan.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro