27. Telah Kembali

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Hanya akibat berkedip ketika berada di gerbang sekolah, Lydia tiba-tiba saja berada di toilet. Jantung gadis itu berpacu dengan cepat, memeriksa sekeliling dan seketika merasa takut atas fenomena yang terjadi. Bulu kuduknya pun merinding, dengan tubuh gemetar pun ia membuka pintu kamar mandi.

"Tidak mungkin!" Lydia berseru ketika ia melewati deretan westafel yang di atasnya ada sebuah cermin berukuran besar. Langkah kaki Lydia pun terhenti lalu berdiri di salah satu westafel sambil memandangi pantulan dirinya sendiri di cermin.

Lydia meraba-raba wajahnya, memeriksa pakaian dan tubuhnya, beberapa kali ia menampar pipinya untuk memastikan bahwa apa yang dilihatnya adalah nyata.

"Gue balik! Gue telah kembali ke tubuh asli!" Lydia langsung berseru girang saat menyadari hal itu.

Apa yang terjadi di antara ia dan Adel adalah sesuatu yang tidak bisa dijelaskan berdasar akal manusia. Terlalu mustahil dan ia tidak mengerti mengapa hal itu bisa terjadi. Namun, Lydia bisa mengambil hikmah dari kejadian yang dialaminya. Mungkin itu adalah kehendak takdir untuk menunjukkan banyak hal baik terhadapnya. Kalau tidak berpindah jiwa, bisa saja ia masih Lydia yang masih menjadi tukang siksa. Ia tidak akan mendapatkan kejelasan perihal Keenan, ia akan terus berteman dengan teman toxic, ada banyak hal baik hadir dalam hidupnya setelah perpindahan jiwa tersebut. Hal itu sama sekali tidak disesali oleh Lydia. Justru ia berterima kasih pada takdir yang telah membawanya pada keadaan demikian.

Kemudian, Lydia pun akhirnya melangkah kaki keluar dari kamar mandi dan kembali ke halaman depan sekolah. Di gerbang, ia sudah melihat mobil jemputan miliknya. Dengan langkah kegirangan, Lydia menuju ke mobilnya.

"Selamat siang, Pak Jono." Sopir yang disapa oleh Lydia itupun terkejut. Tidak biasanya sang majikan memasang wajah demikian, riang, gembira, dan sapaannya pun terdengar tulus.

"S-Siang, Non." Sopir yang dipanggil Pak Jono itupun sampai gelagapan. Namun kemudian, ia kembali pada tugasnya, membukakan pintu untuk sang nona dan mengemudikan mobil untuknya.

Sampai di rumah, mood Lydia benar-benar sedang baik sehingga semua pelayan di sana pun tak luput dari sapaannya. Bahkan Diana, sang mama pun ikut mendapatkan sapaan hangat darinya. Meski Diana tampak masih acuh, tetapi ada yang berbeda dengan Lydia saat ini. Selain itu, Lydia ketika makan siang di rumah pun jadi lebih banyak bicara. Diana sampai dibuat melongo karena melihat anaknya yang berubah tiba-tiba.

Entah kenapa di mata Diana, keantusiasan Lydia saat ini membuatnya teringat pada masa kecil Lydia dahulu. Ketika Lydia dengan riangnya selalu bercerita banyak hal tentang dirinya dan sekolahnya, tentang pelajaran atau tentang teman-temannya. Perlahan-lahan Diana pun akhirnya menaruh perhatian pada Lydia, menanggapi ucapan anaknya dengan tanggapan yang baik dan mendengarkan seluruh kisah anaknya selama di sekolah.

Tentu saja, bagian dirinya berteman dengan anak toxic atau perpindahan jiwa yang sempat terjadi dirahasiakan. Lydia hanya bercerita tentang ia mendapat teman baru yang baik, wali kelas yang ramah, dan pelajaran di sekolah yang bisa ia tangani dengan mudah. Diana tersenyum lembut, memberikan acungan jempol bangga pada anaknya. Sudah lama ia tidak makan siang dengan hangat seperti ini dengan putri semata wayangnya.

Hal ini juga berlanjut ketika malam tiba. Begitu makan malam bersama dengan papanya, Lydia pun melakukan hal yang sama seperti tadi siang. Menunjukkan hasil belajarnya dan mengatakan semua baik-baik saja. Bahkan Lydia sudah berinisiatif untuk menambah les privat perihal pelajaran bisnis agar bisa masuk universitas besar nantinya. Biar bagaimanapun ia adalah calon pengganti alias pewaris dari perusahaan papanya.

"Papa bangga padamu, Nak." Ini pertama kalinya Lydia mendengar hal itu.

Lydia tersenyum. Mendapatkan kehangatan dari keluarga tidak akan bisa ia dapat jika dirinya sendiri tidak hangat. Kedua orang tuanya mungkin bersikap dingin dan acuh selama ini. Namun, ketika ia membalas dengan kehangatan, es pun pasti akan mencair seiring waktu berlalu.

.
.
.
🌹❤️🌹

Jum'at, 30 Juni 2023, 18:59 WIB.

🌹❤️🌹

~ Resti Queen ~

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro