30. Akhir Bahagia

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Satu bulan penuh terlewati. Waktu yang cukup untuk membuat toko roti Bu Widya bisa resmi dibuka. Beberapa pekan lalu juga mereka aktif sekali mempromosikan produk-produk yang akan dijual di tokonya. Beberapa kali juga memberikan sampel sebagai bentuk kabar pada orang-orang bahwa toko roti di perempatan jalan sebelah kiri akan segera dibuka.

Hal itu juga tak luput dari bantuan Lydia dan Keenan. Lydia membantu urusan belakang dan menyiapkan bahan serta mendesain banner toko lalu menyiapkan daftar menu. Sedangkan Keenan dengan koneksi yang dimilikinya bisa mendapatkan banyak teman kerja sama. Mulai dari barang-barang di dapur, bahan untuk roti, juga suplai-suplai lain yang bisa didapat dengan harga lebih murah daripada dibeli dari pasar langsung.

"Selamat datang di Moving Soul Bread!" Sambutan itu diberikan ketika toko untuk pertama kalinya dibuka. Pintu utama toko dibuka lebar-lebar, membiarkan orang-orang yang sudah mengantri lama di depan masuk ke dalam.

Lydia dengan cekatan membantu melayani tamu-tamu yang datang dan memberikan buku menu, Keenan membantu Bu Widya di etalase dengan menyiapkan pesanan, Adel pun kemudian mengantarkan pesanan yang diminta. Hari pertama dibuka cukup ramai hingga melelahkan bagi keempat orang itu. Promosi jauh-jauh hari ditambah dengan memamerkan di media sosial rupanya lumayan berguna.

Hingga kemudian, ketika semuanya telah selesai dan tiba jam penutupan toko, mereka masih berkumpul di dalam dan menikmati sisa roti yang masih hangat dan nyaman.

"Omong-omong kenapa toko roti ini dinamakan Moving Soul?" Keenan membuka suara karena penasaran. Lelaki itu memang sudah penasaran sejak awal diberitahukan toko mereka akan diberi nama demikian. Namun, baru ini ia mengutarakan.

"Itu ide dari Adel dan Nak Lydia." Widya menjawab.

"Jadi alasannya?" Keenan bertanya dan menaruh pandang pada Lydia.

"Kita memutuskan nama ini karena kita kepikiran sama suatu kisah tentang seorang gadis yang jiwanya tertukar. Gadis sombong masuk ke tubuh gadis sederhana dan begitupun sebaliknya." Lydia memulai bercerita.

"Terus, si gadis sederhana itu merasa insecure dengan dirinya sendiri akibat tidak sempurna. Sehingga ia ingin menjadi gadis yang sempurna. Ternyata mereka berdua bertukar jiwa dan menjalani kehidupan sebagai orang yang tubuh mereka tinggali." Adel ikut melanjutkan.

"Wah, cerita yang unik. Terus apa yang terjadi?" Keenan bertanya lagi karena semakin penasaran.

"Akhirnya kedua belah pihak sama-sama sadar bahwa dibalik kesempurnaan pasti ada ketidaksempurnaan dan begitu juga sebaliknya. Semua orang bisa sempurna dengan cara mereka sendiri." Adel menjawab.

"Filosofinya keren banget. Kalian baca cerita itu di mana?" Keenan lagi-lagi bertanya.

"Cukup kita berdua yang tau," jawab Lydia lantas tertawa.

Kisah mereka pun berakhir dengan bahagia. Si sempurna dan si tidak sempurna. Bahkan kedua belah pihak sekarang menyadari bahwa sesungguhnya semua orang sempurna dengan cara mereka sendiri. Termasuk, seperti sekarang ini. Kebahagiaan empat orang di toko roti itu adalah bagian dari kesempurnaan. Apalagi, pada menit berikutnya, keluarga Lydia dan Keenan sama-sama berkunjung sehingga kesempurnaan atas bahagia mereka pun berlipat jumlahnya.

.
.

🌹❤️🌹

Jum'at, 30 Juni 2023, 19:07 WIB.

🌹❤️🌹

~ Resti Queen ~

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro