21. main kerumah.

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

banyak banget yang rachel galaukan sejak beberapa hari belakangan. mulai dari peliharaannya yang jadi sering gonggongin lantai, tukang seblak yang udah tiga hari ini tutup tanpa kabarー dan hubungan pertemanannya.

tapi yang paling rachel pikirin sih ya hubungan pertemanannya sama audrey dan haruto, plus jeno juga.

tadi pagi rachel manggil haruto, kebetulan mereka papasan didepan kelas rachel, trus haruto nengok dan natap rachel. rachel sih berharap haruto senyum, tapi nyatanya enggak. dia cuma nanya, apa? dengan suara pelan pula.

rachel berdecak lalu ngejambak rambut haruto agak kenceng, udah jelas haruto teriak. gila lo! sakit! trus rachel jawab, lo pikir gue gak sakit apa, didiemin gini?? temen macem apa lo??

haruto langsung diem trus ngelepasin tangan rachel, lalu pergi tanpa ngucapin apapun lagi.

"lu bisa diem gak sih kak? gue lagi pusing nih!"

sehabis latihan, rachel duduk dipinggir lapangan, ngaso gitu ceritanya. hanbin kebetulan atau entah sengaja duduk disampingnya sambil pukul-pukul botol. kek bocah ayan emang.

"galak!" jawab hanbin tanpa memberhentikan pukulan botolnya. rachel mau nabok, cuma gaada hasrat aja.

"berguna dikit kek jadi orang."

"trus lu pikir nyari duit, ngajar tenis, kuliah, gak berguna, hah??" sekarang malah galakan hanbin, gimana si.

"tapi sisanya yang lo lakuin gak berfaedah semua. yang ada nyusahin." iya sih, rachel baru sadar, yang hanbin lakukan selama ini gaada faedahnya kecuali ngajar tenis dan kemarennya bantu nyalin catatan. sisanya cuma nyusahin. "lu mau jadi berfaedah gak??"

"gak ah, paling lu mau nyuruh-nyuruh gue, yakan?"

"ih serius ini!"

"pengen banget ya diseriusin??"

"tau ah!"

hanbin ketawa, "iya iya, bercanda. apaan sih??"

rachel mikir sejenak, saking jengkelnya sama hanbin dia sampe lupa mau ngomong apa. "adek lo, dia lagi kenapa?"

hanbin pun mikir sejenak, "haruto?"

"eMANG ADEK LO ADA BERAPA SI?"

"satu sih." hanbin cengengesan, "emang dia kenapa?? kayaknya gapapa. makan masih nasi, tidur masih merem, kencing juga kayaknya masih berdiri, kayaknya ya."

"serius dikit, gue gak tau haruto kenapa. tapi yang pasti dia jadi aneh belakangan ini. lo tau kan, adek lo gak bisa diem orangnya??"

hanbin geleng, "dia sih anaknya diem kalo dirumah. jarang berulah. tapi kalo ada temennya dirumah, dia jadi berisik. setau gue gitu."

"bentar deh, lo adek kakak tapi kenapa kayaknya gak deket ya??"

"ada ceritanya, dulu tuh waktu haruto kecil, gue tinggal sama nenek gue sekitar lima tahunan, sedangkan dia dirumah sama bokap nyokap. jadi kita agak kurang deket gitu, soalnya pas kecil pisah."

rachel ngangguk-angguk. "pantesan selama ini dia gak pernah ngasih tau gue kalo dia punya abang. mungkin karena lo berdua kurang deket kali ya??"

"bisa jadi." hanbin natap langit. "ya mungkin karena jarak umur gue sama dia agak jauh juga. bahkan rata-rata temen atau kenalannya haruto taunya dia anak tunggal."

"tapi..." hanbin natap rachel, penasaran sama lanjutan kalimatnya. "lo sayang kan sama haruto??"

hanbin ketawa, "mau gimana juga kalo sama saudara kandung gue pasti sayang." jawabnya. "jangankan haruto, lo aja gue sayang."

RASANYA RACHEL MAU MAKAN ORANG HHH






setelah diusir sama ketua klub tenis, rachel membereskan barang-barangnya trus jalan keluar sekolah, jelas sama hanbin. nempel mulu idih, seperti gitar dan senarnya.

"loh kok kesana? parkiran kan disini!" hanbin nepuk pundak rachel.

"gue gak enak kalo nebeng sama lo mulu. iya kalo searah. ini kan enggak."

"yaelah lu, beneran gak ngerti apa pura-pura gak ngerti sih??"

"apa sih??"

hanbin menggeleng, "udah ah, kalo ada gue, lo balik sama gue. paham?"

sebenernya rachel paham maksudnya hanbin. tapi rachel gak mau kegeeran aja, gimana kalo rachel salah tangkap?? gimana kalo yang hanbin maksud bukan kayak yang rachel pikirin?? pokoknya rachel akan pura-pura gak paham aja sampe hanbin yang mengutarakan sendiri, biar rachel gak merasa yang iya-iya.

padahal mah iya.

"buruan pake." rachel menerima helm dari hanbin lalu mau gak mau memasangnya dan naik kemotor hanbin. "udah?"

"udah." hanbin pun menjalankan motornya. langit udah hampir sepenuhnya gelap, tapi bintang masih belum terlihat.

"chel!" panggil hanbin dengan suara agak keras, soalnya kalo enggak, suaranya kebawa angin.

"apa?" tanya rachel juga dengan suara agak keras.

"mau kerumah gue??"

"HAH?!"

"mau kerumah gue gak??"

"gue pikir gue salah denger."

"mau gak??" tanya hanbin untuk yang kesekian kalinya.

"eumm.. ngapain??"

"ketemu haruto. kayaknya lo kangen sama dia."

sejenak rachel berpikir, apa haruto bakalan mau ngomong sama rachel kalo disamperin kerumahnya?? "eum, boleh ya??"

"tenang, gue gak cemburuan kok kalo sama adek sendiri."

DUGH! helm hanbin ditabok sama rachel.

"gOBLOK! lo mau mati hah?!" protes hanbin, soalnya motornya sampe oleng.

"ya enggak."

hanbin menggerutu, entah rachel juga gak denger soalnya suara angin lebih mendominasi. "jadi mau kerumah gue gak?"

"iyaaa"






hanbin dan rachel ngelepas helm masing-masing, mereka udah sampe dikediaman keluarganya haruto dan hanbin. "eh, ada siapa aja didalem??"

"ya paling nyokap sama haruto doang. bokap gue lagi dinas soalnya." rachel jadi deg-degan sendiri. lupa kalo nantinya bakal ketemu sama ortunya hanbin, eh, hanbin dan haruto maksudnya.

"duh malu gue. pasti dekil banget nih."

"yaelah, udah cuci muka kan tadi??"

"eh iya sih.

"udah ah ayok!" hanbin menarik tangan rachel untuk masuk kedalam rumahnya. buset gak sabaran banget kayaknya. "duduk dulu, gue panggilin haruto."

rachel gak menjawab, cuma manggut doang sambil liat-liat isi ruang tamu rumah itu. disana terpajang foto keluarga. ada hanbin dan haruto dalam satu foto, keduanya tersenyum lebar. rachel baru liat yang kayak gitu.

kalo diliat dari foto keluarga sih kayak ya keluarga mereka baik-baik aja, kakak beradik itu juga keliatannya deket dibeberapa foto.

"halo, siapa itu??" rachel tersentak, dia kaget karena suara itu sangat asing.

"ehh?? s-saya rachel tante. t-temennya... eung.." nah kan bingung. "temennya haruto sama kak hanbin tante." kenapa deg-degan gitu coba chel?? kayak liat setan aja.

selama beberapa tahun temenan sama haruto, baru kali ini rachel ketemu sama mamanya. kaget buset, cakep banget kayak pemain drama korea sky castle.

kalo bokapnya haruto, rachel malah pernah ketemu, pas ngambil rapot.

"ohh, ini rachel??" rachel ngangguk-angguk. pasti si tante tau rachel, gak mungkin haruto gak cerita kalo punya temen seabsurd doi. eh??

"oh, ma, haruto dimana?" tanya hanbin yang akhirnya balik juga, dia bawa nampan isi air berwarna biru.

"dia keluar tadi, kewarnet apa ya bilangnya? mama lupa."

"yah, sayang banget."
"oiya ma, ini loh temennya haruto. kakak kelasnya sih lebih tepatnya."

"iya, rachel itu kan, yang katanya kawan sepersekolahan haruto??" rachel keliatan bingung tapi yaudahlah ngangguk aja. "tapi kok kamu kenal bang?? kamu pacarin ya??"

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro