Chapter 31 : Persidangan Malfoy Manor 2

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

.
.
.
.
.

Di tempat itu, keduanya bertemu. Draco memandang Hermione dengan tatapan rindu karena sudah lama tidak bertemu. Sungguh, Draco sangat merindukan gadis Gryffindor tersebut.

Sementara Hermione, ia menatap Draco dengan perasaan aneh.

Namun, kedua orang yang saling menatap itu disadarkan oleh Oliver yang langsung berdiri di samping Hermione dan memegang tangan gadis itu.

"Malfoy," ucapnya menyapa Draco, lalu ia menoleh pada wanita cantik berpakaian serba hitam. "Mrs. Malfoy," ia mengangguk, Narcissa pun juga mengangguk sebagai balasan. Namun ia tidak nyaman dengan pemuda asing yang memegang tangan Hermione. Kemudian, ia menoleh pada Draco yang juga menatap pemuda asing itu.

"Wood." jawabnya dengan nada dingin serta tatapannya yang datar. Pemuda itu juga menatap tangan Hermione yang digenggaman tangan Oliver. Oliver menyeringai pada Draco dan matanya seakan mengatakan SHE'S MINE!

Draco yang mengerti arti tatapan itu menyeringai tipis dan mendecih. Aura persaingan mereka berdua berkobar hebat.

Hermione yang tidak merasakan aura kedua pemuda itu menoleh pada Narcissa. "Cissy! Senang sekali bertemu denganmu!" seru Hermione yang langsung mendekati Istri Lucius tersebut dan memeluknya. Tidak lupa juga ia melepaskan tangan Oliver, jika tidak pemuda itu akan ikut bersamanya.

Kedua perempuan berbeda usia itu saling berpelukan melepas rindu dan melupakan dua pria yang masih berdiri berhadapan saling menatap tajam dan menyeringai satu sama lain.

"Aku juga sangat merindukanmu, Mione!" balas Narcissa setelah mereka melepaskan pelukan mereka.

"Bagaimana? Apa urusan kalian di sini sudah selesai?" tanya Hermione membuat wajah Narcissa yang awalnya tersenyum kini menjadi cembertu. Hermione yang melihat itu pun kembali bertanya. "Apa terjadi sesuatu, Cissy?"

Narcissa menatap Draco sekali sebelum kembali menatap Hermione. "Kami gagal mengambil kembali Malfoy Manor di Peranciss, Hermione. Kami sudah berusaha, namun pihak pengadilan tetap tidak membiarkan kami mengambil Manor itu." jelas Narcissa dengan tatapan sendu pada Hermione.

Hermione sedih mendengarnya. Ia menoleh dan mendapati sebuah kursi taman yang sepertinya muat untuk empat orang dewasa.

"Mari kita bicarakan dengan lebih santai daripada kita berdiri di sini." ucap Hermione sambil menunjuk meja taman di dekat mereka.

Mereka akhirnya setuju untuk membicarakannya dengan cukup santai.

Mereka akhirnya duduk di satu kursi taman tersebut, dengan posisi Hermione dan Narcissa di tengah, serta Draco dan Oliver yang sama-sama menempati posisi ujung meja. Draco merutuki posisinya dalam batin, sebenarnya ia ingin duduk di samping Hermione. Namun ia berpikir lagi, dia siapa bagi Hermione sehingga bisa duduk di sebelah gadis itu kecuali kekasihnya, Oliver Wood.

Setelah itu, Narcissa menceritakan semuanya dari awal hingga akhir. Hermione cukup geram dengan Pengadilan Peranciss setelah mendengar cerita. "Sebenarnya, apa yang mereka inginkan?!"

Narcissa menggelengkan kepalanya dengan wajah sedih. Wanita itu mulai kedinginan dan mengeratkan jubah yang ia pakai. Oliver yang melihat hal itu pun memberi saran. "Sepertinya anda kedinginan Mrs. Malfoy, sebaiknya anda pulang ke Penginapan. Aku dan Hermione akan menemui anda besok." saran Oliver sangat bagus menurut Hermione dan Narcissa, namun tidak bagi Draco yang mengira pemuda itu sengaja mengusirnya agar tidak bisa bersama Hermione.

"Saran yang bagus. Mr. Wood," ucap Narcissa yang langsung berdiri dan memeluk lengan Draco. "Kami pergi." sepasangan Ibu dan Anak itu segera berjalan menjauh dari tempat Hermione dan Oliver.

"Oliver," panggil Hermione tanpa menoleh dan Oliver menoleh ke arah gadis itu.

"Hmmm?"

"Kita harus membantu mereka,"

"Itu pasti!"

..................

Malam harinya, Oliver dan Hermione yang kebetulan satu kamar pun mencari solusi dari Malfoy Manor ini.

Eitss! Jangan berpikir macam-macam dulu, kamar itu memiliki dua kasur yang terpisah bukan hanya satu kasur. Tidak mungkin juga, kan orangtua Hermione membiarkan putri mereka tidur satu kamar sama laki-laki. Ya, walaupun mereka berdua sangat menyukai Oliver. Alasan mereka bisa satu kamar adalah karena kamar tersebut penuh dengan turis-turis. Jadi, hanya tersisa dua kamar. Tapi untung saja ada satu kamar yang berisi dua kasur. Sebelum itu, Oliver harus melakukan banyak persyratan dan perjanjian dengan Wiliam.

"Semuanya percuma!" seru Hermione putus asa dan membanting semua dokumen yang berada di tangannya. Oliver yang duduk di sampingnya mengelus punggung menenangkan.

"Jangan menyerah, kita pasti mendapatkan solusinya." ucap Oliver menyemangati.

Awalnya Oliver tidak mengerti, mengapa Hermione sangat ingin membantu keluarga Malfoy? Mengapa Manor itu terkesan sangat penting bagi Hermione?"

"Kenapa kau ingin sekali membantu mereka? Apa Manor itu sangat berharga bagimu?"

Lalu Hermione menceritakan segalanya pada Oliver. Di mana ia adalah keturunan dari Keluarga Penyihir Yunani Kuno dan apa sangkut pautnya dengan Malfoy Manor di Peranciss itu.

Oliver pun mengerti, walaupun ia masih kesal dan cemburu mengapa Draco selalu saja membawa masalah bagi Hermione.

"Kenapa di Balkon kita sepertinya ada orang?" Oliver menatap bayangan seseorang yang berdiri di Balkon depan mereka. Hermione yang mendengar itu pun juga menoleh ke arah Balkon. Begitu melihat sileut orang yang sepertinya ia kenali, segera saja gadis itu berlari ke arah Balkon depan.

Oliver terkejut melihat Hermione yang meninggalkannya. "Hermione!" pemuda itu pun segera menyusul kekasihnya itu.

Begitu Hermione membuka pintu Balkon, ia terkejut melihat Hekate yang berdiri di depannya. Tanpa babibu lagi gadis itu mendekat dan memeluk Hekate dengan erat.

Oliver yang baru sampai di sana, heran melihat Hermione yang memeluk seorang wanita.

"Mione senang, kamu ada di sini!" seru Hermione sambil melepaskan pelukannya. Gadis itu baru sadar bahwa ada Oliver di belakangnya.

"Oh! Oliver, perkenalkan ini Dewi Hekate yang aku ceritakan!" begitu mendengarkan penjelaskan Hermione, pemuda Wood itu segera mendekat dan langsung menunduk hormat pada Hekate.

"Dan ini adalah Oliver, kekasihku!" seru Hermione dengan pipi yang memerah. Oliver menyeringai padanya.

Hekate tersenyum dan langsung mengusap kepala Oliver dan Hermione secara bersamaan. "Aku datang karena aku merasa dibutuhkan di sini. Apa kalian tertimpa masalah?" Hermione baru mengerti, bahwa ketika ia mendapatkan kesulitan maka para Leluhurnya akan datang membantunya.

"Ya! Kami sedang kesulitan. Draco dan Cissy ingin mengambil hak milik Malfoy Manor di Peranciss, namun Pengadilan Peranciss tidak memberikannya pada mereka. Sehingga aku dan Oliver harus segera membantu mereka."

Hekate diam menyimak penjelasan Hermione. "Kalau begitu, aku punya sesuatu yang dapat membantumu."

"Apa itu?"

....................

Di sidang Pengadilan Malfoy Manor Peranciss kembali di gelar. Di sana juga terdapat Hermione dan Oliver yang ikut menyaksikan sidang itu.

"Terima kasih atas kedatangan kalian ke sidang Malfoy Manor terakhir ini. Aku akan buka dengan memberikan bukti terakhir dari Mr. Draco Malfoy agar dapat memberikan buktinya!" ucap Hakim Agung.

Pengacara Draco Malfoy berdiri. "Terima kasih yang mulia. Saya akan mulai dengan memberikan surat resmi pengambil alihan hak milik Malfoy Manor di Peranciss kepada keturunan Armand Malfoy dari Armind Malfoy secara langsung beserta tanda tangannya sebelum ia meninggal." jelas Pengacara tersebut dan segera menyerahkannya kepada Hakim Agung.

Para Pemerintah Peranciss bahkan Pengacara Peranciss yang hadir di sana terkejut melihat bukti itu.

"Bagaimana bisa?"

"Itu pasti penipuan?!"

Banyak dari mereka tidak terima, namun Hakim Agung seakan menulikan telinganya dan mulai membaca surat itu.

Hermione tersenyum sinis pada mereka. Tentu saja itu asli dan bukan penipuan, karena Armind Malfoy memberikan secara langsung pada istrinya, Aprodite Malfoy sebelum ia meninggal. Dan Aprodite memberikan surat itu pada Hekate sebelum ia memutuskan bunuh diri. Begitu cerita dari Hekate tadi malam. Dan dengar segera juga, Hermione menemui Pengacara Keluarga Malfoy beserta Narcissa dan Draco untuk memberikan surat itu serta penjelasannya.

Bersambung.
.
.
.
.
.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro