Chapter 46 : Rintangan-rintangan Hermione

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

.
.
.
.
.

Hermione keluar dari akar rambat itu dan melihat sekitaran dengan takjub.

Begitu banyak orang yang berlalu lalang di depannya.

"Mereka semua pasti Para Penyihir Yunani Kuno." pikir Hermione.

Ia berjalan ke depan dan berusaha menghindari kerumunan agar tidak terinjak orang-orang yang berlalu lalang itu.

Ia menoleh kesana kemari mencari tempat pertama yang akan dia kunjungi untuk pergi ke Manor Olymposa. Gadis itu mendekati seorang wanita tua yang sedang mengumpulkan ranting-ranting pohon. Sepertinya wanita itu akan membuat api dari ranting-ranting pohon itu.

Hermione mendekat dan takjub dengan ayunan tongkat wanita tua itu yang mengingat ranting-ranting pohonnya menggunakan sihir.

"Permisi Nyonya," wanita tua itu menoleh pada Hermione.

"Iya ada apa nak?" Hermione tersenyum karena melihat keramahan wanita tua itu.

"Apa kau tahu letak Manor Olymposa?" tanya Hermione.

"Aku tahu," wanita itu mengangguk. "Itu Manor Olymposa," tunjuknya ke samping kiri di mana sebuah Manor yang justru terlihat seperti Istana berdiri kokoh dari kejauhan.

"Dari kejauhan saja sudah seperti istana. Apalagi menatapnya dari dekat bahkan memasukinya?" pikir Hermione.

"Tapi nak, untuk apa kau mencari Manor Olymposa?" Hermione tersenyum pada wanita ramah itu.

"Aku ingin ke sana Nyonya," wanita itu terkejut.

"Nak, apa kau sungguh-sungguh? Untuk pergi ke Manor itu sangat berbahaya Nak. Bahkan kami para penduduknya tidak diperbolehkan pergi ke sana karena banyak monster-monster yang menjaganya, kecuali Dewi Hekate sendiri yang menyambut kami lalu menuntun kami agar selamat dari monster itu. Sebaiknya jangan ke sana nak," jelas wanita itu. Hermione tersenyum sekali lagi.

"Aku akan selamat nyonya. Anda tak perlu khawatir padaku,"

"Sepertinya kau juga bukan dari sini? Tapi aku merasakan kau seorang penyihir? Kau siapa sebenarnya nak?" Hermione menyentuh satu bahu wanita itu.

"Anda akan mengetahuinya langsung dari Dewi Hekate sendiri. Aku permisi," ucap Hermione kemudian berlalu meninggalkan wanita tua yang masih menatap punggung Hermione dengan bingung.

"Apa maksudnya dengan Dewi Hekate sendiri yang akan memberitahukan padaku dan kenapa dia nekat untuk pergi ke Manor indah itu?"

"Semoga saja dia baik-baik saja." wanita tua itu mengayunkan tongkat lalu melayangkan ranting-ranting yamg dia kumpulkan lalu pergi dari tempat ia berdiri.

....................

Dewi Hekate tengah memandangi cermin yang menunjukkan Hermione sedang berjalan menuju Manor Olymposa.

Di belakangnya, berdiri juga keturunan-keturunannya atau leluhur-leluhur Hermione.

"Hermione akan kembari," ucap Hekate. Di belakangnya terdengar sorak-sorak.

"Tapi Hermione harus melewati banyak monster sebelum kemari," ucap Hyperion yang bijak.

"Jangan khawatir, aku yakin Hermione akan akan bisa melewati semuanya!" seru Apollo dengan bangga.

"Kita lihat bagaimana monster-monster penjaga dikalahkan Hermione," ucap Aprodite.

Di depan mereka Hekate menyeringai. "Aku juga ingin tahu seperti apa kekuatan Hermione." ucapnya.

....................

Hermione menghentikan langkahnya ketika merasakan alarm bahaya di tubuhnya. Ia memandang sekitar dan mulai membaca apa yang akan terjadi nantinya.

Entah kenapa tubuh Hermione bergerak sendiri dengan mundur ke belakang sekali. Tapi sedetik kemudian dua buah panah melesat ke arah di mana Hermione berdiri tadi.

"Astaga! Untung saja!" seru Hermione.

"Ternyata refleks ku bagus juga!" puji Hermione pada diri sendiri. Tapi itu tidak bertahan lama karena banyak anak panah menyerang Hermione. Gadis itu dengan gesit menghindari seluruh anak panah padanya.

Ia mengelurkan tongkatnya dan mulai merapalkan mantra.

"Protego!"

"Protego!"

"Protego!"

"Protego!"

"Protego!"

Hermione berusaha melindungi dirinya.

"Aku tidak bisa begini terus!" mata Hermione terbuka karena telah mendapatkan ide.

"Descendo!" seru Hermione. Panah-panah itu segera mengarah ke bawah.

"Descendo!"

"Descendo!"

"Descendo!"

"Descendo!"

"Descendo!"

"Descendo!"

"Descendo!"

"Descendo!"

"Descendo!"

"Descendo!"

Seluruh panah yang mengarah ke Hermione kini mengarah ke bawah. Dengan segera Hermione berlari menjauh dari tempat itu agar tidak terkena panah selanjutnya. Menurut Hermione, seluruh panah akan keluar selama lima menit dan berhenti selama tiga menit.

....................

Hermione berhenti karena merasa sudah jauh dari tempat itu.

Ia menghela nafas sembari menekuk tangannya ke lutut dan menghela nafas. Hermione tiba-tiba berhenti dan menoleh ke samping kiri di mana sebuah danau terlihat.

Mata Hermione terbelalak. "Gawat!" ia segera mengambil alat penutup telinga di tasnya.

Beberapa wanita yang mirip dengan putri duyung keluar dari danau itu. Hermione mendapatkan apa yang dia cari dan segera dipakaikannya pada telinganya.

Hermione dapat melihat sepertinya mereka menyanyi. Mereka adalah Siren, duyung khas Yunani kuno. Siren sama kejamnya seperti Meorpeople di Hogwarts.

Hermione mengayunkan tongkatnya. "Aquamenti!" serunya membuat banyak air danau menghantam para Siren sehingga mereka semua menjauhi Hermione. Gadis itu kini melanjutkan perjalanannya.

....................

Hermione berhenti karena terlihat raksasa Cyclop di depannya. Raksasa bermata satu itu segera mendekati Hermione untuk menyerang.

"Impedmenta!" Raksasa itu berhenti karena mantra Hermione.

"Protego Totalum!" sebuah perisai melindungi Hermione agar raksasa itu tidak mendekat.

"Eeverte statum!" raksasa itu terpental. Hermione ingin menggunakan Emperio karena itu salah satu mantra tak termaafkan. Tapi Hermione tidak bisa menggunakan mantra itu.

"Diminuenda!" raksasa bermata satu itu langsung mengecil seukuran boneka.

Hermione tertawa kecil melihatnya.

"Baik-baik ya di sini!" seru Hermione.

.....................

Hermione menghentikan langkahnya melihat banyak patung. Ia tahu siapa yang akan menjadi lawannya.

Hermione menunduk dan terlihat sebuah ular yang akan menyerangnya. Hermione langsung menghindar di balik patung.

Patung pertama hancur, Hermione lansung menghindar ke patung lainnya dan seterusnya.

Hermione ingin mengeluarkan sebuah cermin dari tasnya agar bisa mengalahkan monster ini seperti Percy Jackson dalam filmnya. Tapi Hermione juga memikirkan bahwa monster ini akan dibutuhkan untuk melindungi Manor jadi ia tidak mengeluarkan cermin.

Hermione dapat ide lagi. Ia membaca gerakan monster itu. Setelah tahu dia ada di mana, Hermione menutup mata lalu merapalkan mantra ini. "Ducklifors!" Hermione membuka mata setelah mantranya ia yalin berhasil. Ia melihat seekor bebek di depannya.

Hermione segera melanjutkan perjalanannya.

.....................

Hermione melihat seorang perempuan dengan tubuh ular. Perempuan itu langsung berbalik karena merasakan keberadaan Hermione.

Dengan cepat Hermione merapalkan mantra agar ia cepat sampai ke Manor Olymposa. "Confundo!" Lampia seketika linglu atau kebingungan tentang apa yang ia lakukan. Hermione segera melewati monster yang dilatih oleh Dewi Hekate itu.

....................

Hermione terkejut melihat monster yang akan ia lawan kali ini.

"Titan!" serunya.

Titan itu akan menyerangnya.

Hermione menghela nafas sebelum merampalkan mantra.

"Incarcofurs!" serunya dan langsung tumbuhan-tumbuhan di sekitar Titan membelit tubuh Titan itu.

....................

Seorang Gigant menghadang Hermione.

"Pertificus Totalus!" seru Hermione. Tubuh Gigant itu langsung jatuh kaku ke tanah. Hermione berjalan melewatinya.

...................

Hermione berhenti untuk mengambil nafas.

Dia tidak menyangka bahwa musuh-musuhnya sebanyak itu. Banyak Gigant dan Titan yang menghadangnya tadi. Hari sudah sore dan hampir malam. Pengalamannya dalam menghadapi musuh-musuhnya beberapa tahun yang lalu serta mengikuti perang sihir dulu membantunya dalam menghadapi musuhnya sekarang ini.

Ia merasakan seseorang menatapnya dari kejauhan.

"Centaur Yunani," ucap Hermione. Ia langsung mendekati Centaur itu.

"Hermione Granger-Olymposa," ucapnya.

"Selamat datang ke Manor Olymposa,"

"Kau tahu siapa aku?" Centaur itu mengangguk.

"Aku tahu siapa dirimu. Ayo silahkan masuk, Dewi Hekate telah menunggumu!"

"Dewi Hekate menungguku?" Centaur berkulit putih dan berambut pirang panjang serta berjenggot itu mengangguk lalu mempersilahkan Hermione untuk masuk.

Dengan patuh, gadis itu masuk ke pintu taman yang telah di bukakan. Hermione masuk dan menatap taman bunga mawar dengan berbagai jenis yang tumbuh subur dan indah. Seorang wanita yang berpakaian serba hijau lumut berdiri sembari tersenyum menatapnya.

"Selamat datang Hermione Olymposa!" serunya.

Bersambung.
.
.
.
.
.

Hai Readers^^

Author hari ini ultah bertepatan dengan chap ini di update pada tanggal 26 September

Gimana? Kalian makin semangat mengetahui tentang Keluarga Olymposa?

Jangan lupa Vote dan Komen.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro