Oneshot - Iori x Readers

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Request dari Tpkalangan
Dengan request : Iori x readers
Genre : Comedy Romance

***

"Ioriiiiiiiiiiiiiii." Panggil (y/n) kepada Iori, sahabatnya.

Iori menoleh kearah (y/n) dengan mengangkat sebelah alisnya, "kenapa?"

"Ada jadwal kosong tidak? Main ke festival yuuuuuk!!"

(Y/n) dikenal sebagai anak yang ceria dan banyak omong sejak kecil. Tapi anehnya, (y/n) bisa bersahabat dengan Iori yang seperti itu.

Iori diam, mengingat ingat jadwalnya sebagai idol. "Ah, hari minggu aku kosong jam 6 sore."

"Aghh! Lamaaaa!!" (Y/n) cemberut, "Tapi asal Iori bisa menemani ku, ku rela menunggu."

"Kelamaan single nih, jadinya suka ngawur kalo ngomong." Ucap Iori sambil menyentil dahi (y/n).

(Y/n) semakin cemberut karena ejekan dan sentilan Iori. "Uuuuuuuhhhh, biarin! Ah, aku ingin pulang dulu ya! Jadi anak yang baik dan jangan nakal, nanti Mitsuki onii-chan marah, lho!"

Kemudian (y/n) hendak menepuk kepala Iori. Namun tak sampai, lantaran Iori terlalu tinggi untuk disampai tangannya. Alhasil

"Tinggi banget sih! Udah ya, aku pulang dulu, daadaaaaaaaaah!!!"

Iori tersenyum melihat gadis itu yang tidak pernah berubah sejak pertama kali ia bertemu dengannya.

***

"Iori, lihat topeng itu, imut yaaa?" (Y/n) menunjuk sebuah topeng rubah di salah satu gerai festival.

Iori diam dan menuju ke gerai tersebut.

"Hm? Kau mau apa?" (Y/n) bingung dengan Iori yang tiba-tiba menghampiri gerai tersebut. (Y/n) akhirnya memutuskan mendekati Iori.

"Iori!" (Y/n) menepuk pundak Iori dan memutar balikkan badan Iori. "AAAAAAA!!"

(Y/n) berteriak karena terkejut, lantaran Iori ternyata sedang memakai sebuah topeng berwajah oni dengan hidung panjang.

Iori membuka topengnya dan tertawa terbahak-bahak melihat (y/n) yang sudah setengah menangis.

Sejak kecil, (y/n) memang takut pada hantu hantu Jepang.

"B... Baka!!" (Y/n) terlihat malu menyadari kalau ia menjadi pusat perhatian karena teriakannya.

"Ah maaf kami mengagetkan kalian, silahkan lanjutkan aktivitas kalian." Iori tiba-tiba membungkuk kepada orang orang yang kini sedang terhenti karena mereka berdua.

"Ah.. yamero yo, baka." (Y/n) menjitak kepala Iori. "Tidak perlu begitu, kau jadi merendahkan harga dirimu sebagai idol di mata ku."

Iori tersenyum sebagai jawaban terima kasih dan mereka berdua berkeliling di festival itu lagi.

Iori mengikuti (y/n) yang sedari tadi berlari kesana kemari karena rasa ingin tahu nya yang besar.

"Nee, Iori. Aku lapaaaaaaaaar! Enaknya makan apa?" Tanya (y/n) yang mulai meraung kelaparan.

"Makan dirumahku saja. Nii-san membuat banyak makanan."

"Hounto ni?! Jaa, ikuzooooo!!" (Y/n) langsung menarik tangan Iori keluar festival dan langsung menuju ke rumah atau sebenarnya asrama Iori.

Iori sama sekali tidak merasa risi dengan temannya yang satu ini. Ia justru semakin merasa nyaman setiap bertemu dengannya.

***

"Konbawa minna! Aku ingin menumpang makan yaaa!" Ucap (y/n) to the point saat membuka pintu asrama i7.

Enam orang di dalam asrama tersebut kebingungan karena tiba-tiba seorang gadis datang ke asrama mereka.

Tiba tiba kepala (y/n) di dorong oleh Iori lalu kepala Iori muncul dari balik pintu.

"Ah, suminmasen minna. Temanku, (y/n) ingin makan malam disini. Nii-san, kau masak banyak kan?"

Mitsuki yang sedari tadi bengong lalu menggeleng dan kemudian mengangguk. "Iya aku masak banyak, ah, (y/n)-chan! Lama tak jumpa!"

(Y/n) mengangguk. "Iya, Mitsuki onii-chan!! Ah kalian idolish7!! Baru pertama kali aku lihat langsung. Kau Ri-chan, lalu Yamato-san, Tamacchi, So-chan, dan Mr. nagi!!"

"Haha, panggilan yang aneh." Riku tertawa mendengar mereka dipanggil dengan panggilan aneh.

"Ya, dia memang begitu, mohon di pahami. Hanya aku saja yang dipanggil dengan nama normal." Iori terlihat kesal mengakuinya.

"Ayo makan (y/n)! Aku juga ikut memasak lho hari ini!" Riku menarik tangan (y/n) dan mengajaknya ke ruang makan yang disambut lima orang lainnya.

Iori masih berdiri di depan pintu, mengepalkan tangannya.

"Nee (y/n)-chan! Berapa umurmu?"

"Nee (y/n), apa kau suka puding?"

"(y/n), dimana rumahmu? Aku akan mengantarmu pulang nanti, bagaimana?"

"(y/n), boleh aku panggil dengan tambahan -chan?"

"Cobalah ini, (y/n), ini aku yang memasaknya, lho!"

"(Y/n)-san, apa kau suka menonton Magicona?"

"..." Iori hanya terdiam disana.

Ia merasa... Jauh dengan (y/n) yang kini sedang tertawa ria dengan teman-temannya.

Setelah selesai makan, Iori pun belum membuka mulutnya sebelum akhirnya (y/n) meminta Iori untuk mengantarnya pulang.

"(Y/n)." Panggil Iori yang kini berhenti di depan taman lalu berputar balik menghadap (y/n).

"Hm?"

"Kau... Kenapa kau memanggilku dengan nama asliku?"

"Ah.. itu-" belum sempat menjawab, perkataan (y/n) terpotong.

"Kenapa tadi sepertinya kau selalu mengabaikanku di asrama? Kenapa setiap aku bertanya, kau malah selalu menjawab pertanyaan yang lain?! Apa kau tak pernah sadar kalau selama ini aku menyukaimu?!"

"Eh?" (Y/n) mematung mendengar kalimat terakhir Iori. Ia baru sadar kalau selama ini Iori menyukainya.

"Iori.." (y/n) menunduk. "Kau tau tidak?" (Y/n) menyuruh Iori untuk mendekatinya.

Iori melakukannya.

(Y/n) tiba-tiba memegang puncak kepala Iori. "Ahaha, akhirnya aku bisa mengelus kepalamu! Dan ternyata, perasaan kita sama,lho! Aku juga menyukaimu Iori!"

Sebelum Iori terkejut, (y/n) mengecup pipi Iori yang membuat Iori tambah terkejut.

"Ah..." Wajah Iori terlihat memerah. "Jadi... Kita..."

(Y/n) refleks menjitak kepala Iori. "Iyalah bodoh! Ah, soal pertanyaan mu kenapa aku memanggilmu dengan nama aslimu, itu karena seperti rasa suka ku padamu. Tanpa tambahan dan basa basi."

Ah, sekarang Iori mengerti maksudnya.

Iori tersenyum dan memeluk (y/n).

***

"Anone.. sesak."

"Ah.. gommen!"

***

Nee, minna-san..

Sorry banget komedi nya ga kena :"D

Rin ga punya bakat buat cerita genre komedi romance :"))

Dan otak Rin belakangan ini buntu ide masa :"))

Suminmaseeeeeeeeen!!
Jaa, mata ne :"D

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro