Taruhan

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

(Pixiv)

Aku ada di mana?

Ini sangat gelap...

Aku merasa seperti tenggelam... dan semakin tenggelam...

Aku semakin jatuh ke dalam...

Ini terasa sangat dingin... Rasanya seperti membeku...

Sesuatu seperti rantai sedang mengikatku dan menarikku sangat dalam...

Anehnya... Ini menenangkan...

Di sini sangat tenang... Tidak akan ada yang bisa menyakitiku dan menyakitimu...

Roda takdir tidak akan berubah...

Kakak pasti baik-baik saja... Selama aku diam di sini, pasti... Baik-baik saja...

Kita tidak harus bersama kan?

Kebersamaan malah membuat kita mengalami akhir tragis....

Aku tidak mau itu...

Aku tidak ingin kau menghilang tepat di depan mataku...

Aku hanya ingin kakak hidup dengan tenang dan bahagia...

Kira kira bagaimana kondisi di luar ya? Sudah berapa lama aku di sini? 5 tahun?

Di mana Tenn-nii? Bagaimana kondisinya? Apa dia bahagia? Siapa yang menemaninya sekarang? Kapan terakhir kali kita bersama? Mengapa tanpa kehadiranmu membuatku merasa sehampa ini?

Keputusan yang kuambil... Sudah benar bukan?

Untuk menghentikan nasib sial, maka... Salah satu diantara kita harus menghilang.

Entah sedang apa tubuhku di dunia nyata? Tubuh tanpa jiwa huh? Seperti boneka hidup.

Si Kujo tidak memperlakukanku dengan buruk kan? Ah... Aku tidak yakin tubuh fisikku di luar sana dalam kondisi 'baik'

Aku bosan... Sudah 5 tahun aku di sini T__T

Aku penasaran dengan keadaan di luar? Apakah aku tumbuh dengan benar? Tunggu--

Tubuhku sendiri... Apakah masih hidup? ;-;)

...

Aku ingin keluar sebentar!! Dunia luar sekarang seperti apa? Aku penasaran!

Tidak perlu keluar... Hanya sedikit saja, aku hanya ingin mengintip di dunia luar sebentar saja...

Tanpa sadar... Kepribadian lain terbentuk dan mengisi tubuh ini... Sesuatu yang tidak mampu aku kendalikan...

Dia tidak berada dalam kontrolku. Mungkin semacam sisi burukku?

Dia berusaha menenggelamkanku... Perasaan yang dipenuhi kebencian, penyesalan, keputusasaan, kemarahan, dan dendam...

Aku tidak peduli pada diriku selama roda takdir tidak membuat nasib kakak menjadi tragis.

Jadi...

Ini untuk yang terakhir kalinya. Kumohon longgarkan sedikit rantai ini dan...

"Bersatulah dengan kepingan jiwaku"

...

⋘ 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑡𝑎... ⋙

.

↺1%

.

↺18%

.

↺35%

.

↺67%

.

↺99%

.

⋘ 𝑃𝑙𝑒𝑎𝑠𝑒 𝑤𝑎𝑖𝑡... ⋙

.

.

.

𝐍𝐨𝐰 𝐥𝐨𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠. . .

.

███▒▒▒▒▒▒▒

.

█████▒▒▒▒▒

.

███████▒▒▒

.

██████████

.

ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇ!

.

.

.

.

.

╔⏤⏤⏤╝❀╚⏤⏤⏤╗

IN ANOTHER LIFE
By : MonMonicaF

╚⏤⏤⏤╗❀╔⏤⏤⏤╝

Author Pov

Cahaya yang begitu menyilaukan membuat kedua kelopak itu menutup secara kompak dan perlahan kembali terbuka memperlihatkan permata crimson yang berkilauan.

'Langit biru yang begitu indah...,' batinnya terpana pada kebiruan yang membentang luas disertai dengan lapisan kapas putih.

Beberapa helai surai merah itu beterbangan mengikuti arah angin yang terasa hangat berkat bantuan sang surya.

*tak

Tersadar akan sesuatu yang begitu tajam sedang mengawasi sontak si permata crimson menolehkan kepalanya. Ia meningkatkan kewaspadaan sesaat.

Tatapan yang begitu tajam dan mendalam sedang menatapnya. Iris amaranth pink itu memandangnya dengan lekat.

(Pinterest)

Permata crimson itu membelalakkan matanya, sama terkejutnya dengan seseorang yang sedari tadi memperhatikannya. "Bagaimana--?!"

'Kau hanya perlu mendengarkanku. Karena hanya aku yang kau miliki'

Kedua irisnya gemetar, entah kenapa ia merasa aneh di suatu tempat. Ia menyentuh bagian kepalanya yang terasa berdenyut. 'Apa yang terjadi denganku?'

*greb

"Riku?" panggil Tenn membuat atensi si surai merah teralihkan padanya.

"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya si surai merah menjaga jarak. Karena dirimya merasakan sesuatu yang bergejolak, sesuatu yang familiar. Orang-orang menyebutnya sebagai kata 'rindu'

"Menemani seseorang yang suka menyendiri akhir-akhir ini," jawabnya melontarkan senyuman manis di wajah malaikatnya.

Kedua alisnya sedikit berkedut, ia merapatkan bibirnya sebelum berucap, "Aku tidak memerlukan dirimu"

'Aku hanya perlu seseorang yang bisa membiayai hidupku'

"Mungkin kita memang saling mengenal, tapi...," ucapannya terjeda. Ia memandang lurus namun berkesan sangat jauh.

'Meskipun aku dijadikan sebagai boneka yang terkurung di dalam sangkar'

Sekilas gambaran sendu terlukiskan di wajah bak boneka itu. "Sekarang aku bukanlah Nanase Riku yang kamu kenal"

'Aku tidak ingin berharap... aku tidak memerlukan kasih sayang yang pada akhirnya merupakan ilusi semata'

Tanpa sadar ia menggigit ujung bibir bawahnya. "Tolong jangan mengangguku lebih dari ini"

'Aku tidak akan lagi menatap pada seseorang karena...'

"Aku dan kau berada pada sisi yang berbeda. Sayangnya aku mungkin tidak bisa kembali pada sisi yang satunya," ujar si surai merah dengan mempertahankan posisinya.

'Aku tidak mau seseorang menjadi terluka demi diriku...'

Kelopak matanya sedikit menyipit dengan manik crimsonnya yang samar-samar nampak berkaca-kaca. "Mungkin, aku juga tidak ingin kembali," katanya disertai dengan senyum miris di wajahnya.

'Aku tidak ingin melihat takdir kejam kembali merenggutmu... Semoga kamu bisa hidup damai tanpaku'

"..."

"Apa kau mau bertaruh denganku?" tanya Tenn hanya bisa tersenyum kecil sebagai ekspresinya.

"Hah?"

"Jika suatu waktu kau menghilang dan aku dapat menemukanmu, maka kau harus mengabulkan satu permintaanku.

Tetapi jika tidak, maka aku tidak akan lagi menganggumu dan berada di dekatmu lagi" --Tenn

.
.
.

- To be continued -

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro