"Felicia, tunggu!" tangan Felicia dicekal, memaksa dirinya berbalik namun dengan egoisnya dia membelakangi Matt.

"Lalu apa?" suara Matt terdengar sendu, mencabik hati Felicia. "Lalu apa maksud hubunganmu dengan Josh jika kau memang  menyukaiku?" Felicia meremas ujung bajunya, kuat.

"Aku bertahan,"  Felicia bersuara, "aku bertahan dari rasa sakit yang kuperoleh melihat kau sangat akrab dengan Olivia." Felicia merasa punggungnya menabrak sesuatu yang keras, ada yang melingkari lehernya erat.

"Aku bahkan tak ada ciuman dengan Josh sekalipun," Felicia menahan isaknya, "Josh setuju dengan hubungan ini karena Josh ingin balas dendam padamu." Kekehan yang didapat Felicia.

"Melarangnya dekat dengan Mika, huh?" Felicia mengangguk pelan dan dirinya kali ini dipaksa berbalik. Dagunya diangkat, obsidian hijau itu menatap obsidian abu-abu.

Obsidian yang selalu menenangkan hatinya.

"Now," kepala Matt mendekat, "official."

Bukan aku yang ingin diperhatikan dirimu, namun ternyata kau juga ingin diperhatikan.

Gengsi dan takut hancurnya persahabatan kami inilah yang menjadi dinding tinggi antara kami.

Tapi sekarang tidak lagi.

Matt akan menjaga Felicia, dan Felicia berada di sisi Matt.

Ya kan, Felicia?

Yours,
Matthew Olivius.