- Readers' Gallery -

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

( ~'-')~ h a i ~('-'~ )

Walau telat sekali, saya di sini buat menepati janji saya menyelesaikan Iridescent sampai ke bab paling penutup dan trailer '^')9

E, iya, sebelumnya saya ingin berterima kasih banyak-banyak kepada pembaca 💕💕💕

Saya nggak pernah berharap tinggi-tinggi buat cerita spin-off :')
(Ya emang ga pernah berharap apa-apa juga sih buat cerita yang mana pun)

Kalau ada yang baca syukur, kalau tidak ada palingan saya nangis

Tapi ternyata cerita macam ini juga bisa sampai 100k views, rasanya seperti

Terima kasih saya ucapkan setulus-tulusnya kepada pembaca yang membantu saya berdiri sejak awal sampai sekarang

//pelukan massal

And here it is,

Galeri untuk para pembaca, para fan artists

Terima kasih banyak-banyak untuk sumbangan talentanya untuk mewarnai lapak sederhana ini

.

.

.

1 Fanart 1
Thank u
 seirin11_04

Adegan "Dadah Grey" '-')/



Adegan "...."
Isi sendiri '-')~

.

.

.

2 Fanart 2
Thank u "Ren"

Trio anak sekolahan yang tampak depannya normal, belakangnya berhantu.

Grey bisa lihat hantu, Wilis naksir hantu, Olive sempat punya gebetan hantu.

.

.

.

3 Fanart 3
Thank u armyldadea

Olive: anak bungsu dari dua bersaudara, siswi teladan, jago dandan, currently sarjana, babu/tuan dari kucingnya, adik kerad, bucin sehat 👑

.

.

.

4 Fanart 4
Thank u Kanigaracrown

Potret Kinantan; atau bagi Wilis, "Mbak Hantu Cantik"

.

.

.

5 Fanart 5
Thank u Shiholilah

Abu yang cuma nongol nama tapi tidak ada orangnya

.

.

.

6 Fanart 6
Thank u RiDeVa

Dek Annemie bareng Obsidian, hantu favorit saya selain Jian ❤

.

.

.

7 Fanart 7
Thank u H-Sensio

Annemie if she'd lived long enough as a woman (ಥ﹏ಥ)❤

"Sisi kiri gelap, kanan terang. Mungkin cuma simbolis aja itu tuh Annemie yang mau ke alam baka/akhirat gitu sih. Karena dipikiran aku tuh selama ini, si Annemie kan masih anak kecil gitu, tapi pas mau pergi kyk nampakin wujud dewasanya (kalau hidup ampe gede) gitu. Secara kan kasian, si Annemie selama ini ngeliatin si Grey yg makin gede, sementara dirinya terus anak kecil." -H-Sensio, Kang Tukang Gambarnya

.

.

.

Sebetulnya ada beberapa fanart lagi, tetapi beberapanya tidak bisa saya repost karena artist-nya ingin tetap anonym/untuk koleksi pribadi atau yang bersangkutan belum menyebutkan uname wattpadnya jadi saya tidak bisa kasih credit

Pokoknya terima kasih banyak-banyak kepada kalian yang mewarnai lapak sederhana ini dengan bakat-bakat kalian; yang jago gambar, yang rajin komen, yang diam-diam ternyata promoin cerita ini, yang masih dalam mode ninja alias silent-reader

I LOVE U GUYS SO MUCH
 ❤ (ɔˆз(ˆ⌣ˆc)

Sampai jumpa di bab penutup selanjutnyaa
°˖✧◝(⁰▿⁰)◜✧˖°

.

.

.

Terus, saya butuh cerita something

Jadi, Oktober lalu kucing saya si Buabu melahirkan. Anaknya tiga. Yang jantan dan corak bulunya abu-abu putih saya namain Denim kayak kucing Olive; yang betina abu-abu gelap saya namain Ayam; betina paling kecil yang abu-abu cokelat terus putih di kaki kek pakai sepatu saya namain Kacang.

Denim ini yang paling aktif. Suka nyakar, udah mulai keluar-keluar, masuk rumah orang sembarangan (untung tetangga saya pada paham). Jadi, biasanya dia emang seharian bisa ngilang, terus selalu pulang sebelum maghrib buat bobo dan mamam sampai paginya pergi lagi kek orang kantoran.

Jumat tanggal 28 Januari 2022 kemarin, dia nggak pulang sampai maghrib. Akhirnya habis salat isya saya cariin. Pas dapat, Denim udah menggeletak di samping pot tanaman orang yang rumahnya lagi kosong, kakinya patah dan dia udah megap-megap. Kayaknya ada yang nabrak tapi saya juga ga tau. Saya sempat gendong dia pulang, kasih susu beruang, kakak saya lari ke apotek depan buat beli obat pereda rasa sakit juga, tapi ternyata Denim nya udah capek. Belum sempat dibawa ke dokter hewan, belum sempat diobatin, baru aja dibawa pulang dan posisinya masih saya pangku, tiba-tiba udah gak gerak lagi aja dan napasnya udah ga ada. Jadi dia akhirnya istirahat ke sisi Tuhan YME.

Jadi sekarang mata saya bengkak. Soalnya tadi malam saya nangis empat jam non-stop. Bangun tengah malam buat nangis lagi. Subuh tadi dikuburin di samping toko tukang jahit tempat dia dilahirin dekat rumah saya. Mamanya masih nyariin sampai sekarang, nggak ngeh anaknya udah ga ada. Tiap liat si Ayam sama si Kacang saya nangis lagi karena keinget mereka udah ga bertiga.

Doain saya bisa bangkit lagi.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro