2. Si Jahat yang Malang

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

“Elona Locke! Aku sedang bicara padamu!”

Tara masih saja menatap Louis Vandyke, si protagonist pria dalam webtoon yang baru saja dia baca di malam sebelum kecelakaan. Berkali-kali gadis itu meraih pipinya yang kini gembul dan mencubitnya, untuk meyakinkan bahwa ini bukanlah mimpi.

Tara melihat ke sekeliling. Orang-orang yang berdiri mengerubung menatapnya heran. Yang laki-laki memakai jas putih dengan border biru di pergelangan tangan, dipadukan celana hitam kotak-kotak bergaris biru. Yang perempuan mengenakan blazer dan rok berwarna senada. Beberapa ada yang mengernyit, jijik melihat tubuh Tara yang baru. Ada pula yang mendengkus.

Meskipun rasanya menyengat di dada, tetapi Tara tidak ambil pusing dengan semua tatapan tersebut. Sudah dua tahun lamanya, Tara tidak mengalami hal yang seperti ini lagi. Dihina dan dipandang sebelah mata, tanpa mereka mengetahui kebenarannya.

Tara memejamkan mata, menguatkan diri. Tanpa dirinya dapat menghentikan, satu-persatu memori Elona Locke menyeruak masuk ke dalam ingatan. Kepalanya seperti terkena migrain sesaat. Tara hampir terjatuh bila saja dia tidak menopangkan tubuh pada meja di sebelah.

Semua kenangan Elona Locke tergambar dalam kepala Tara seperti presentasi slideshow yang bergulir cepat. Ingatan Tara dan Elona menyatu. Gadis itu membuka matanya kembali, dan dia teringat apa yang baru saja Elona lakukan pada Kiara, hingga membuat Louis marah sampai seperti itu.

Aku enggak nyangka, akan mengalami sesuatu yang seperti ini. Kupikir yang begini hanya ada di komik-komik isekai … .

Tara menarik nafas panjang, berusaha menerima kenyataan. Semakin lama Tara memperlambat situasi, dia menduga akan semakin bahaya nantinya. Tara berusaha untuk fokus di tengah-tengah keributan saat ini.

Oke, aku adalah Elona, putri keluarga Marquess Locke. Nama panjangku adalah Elona Locke. Usiaku 17 tahun.

Jangan sampai aku lupa menoleh kalau ada yang memanggil dengan nama itu.

Laki-laki yang berambut hitam dengan mata merah itu adalah si Tuan Muda Louis Vandyke, tunanganku. Usianya sebaya denganku.

Gadis berambut biru terang itu adalah Kiara Perez, si protagonist wanita, dan juga orang yang nantinya akan menikahi Louis. Saat ini dia adalah adik kelas Elona dan Louis, dan usianya 16 tahun.

Tsk… kenapa aku harus jadi Elona, sih? Kenapa tidak jadi Kiara saja?!

“Apa maksudmu, mendecakkan lidah seperti itu?!”

Pandangan Louis melotot geram ke arah Elona, membuat gadis itu terkejut. Tanpa sadar, ia mendecak padahal sudah yakin kalau tadi hanya bergumam dalam hati.

“Ah, tidak … aku .…”

“Jawab pertanyaanku tadi! Apa benar, kamu mengganggu Kiara selama ini, hah?!!”

“Kamu itu bawel, ya? Iya, kalau memang aku yang mengganggu dia, terus kenapa?” Terus-terusan didesak membuat Elona jadi menantang Louis balik. Lelaki itu sampai kaget dan mundur ke belakang dibuatnya.

Tara sendiri pun sebenarnya terkejut juga saat menyadari kalau ia bisa semarah itu, terutama pada karakter utama yang sebenarnya dia idolakan saat membaca webtoon Cerita Hati. Baginya, percintaan Kiara dan Louis merupakan sesuatu yang sangat manis dan tidak dapat diganggu gugat.

Namun, memori Elona menyeruak dalam pikirannya. Di hari itu, Elona memang sudah melabrak Kiara. Di webtoon Cerita Hati, Elona memang berperan sebagai tokoh jahat yang berusaha melenyapkan si protagonist wanita.

Akan tetapi, siapa yang akan tahan melihat tunangannya didekati perempuan lain? Padahal, sudah jelas seantero kerajaan tahu bahwa putra Marquess Louis Vandyke telah bertunangan dengan putri Marquess Elona Locke, tapi masih saja Kiara yang entah dari mana asalnya muncul dan mendekat pada Louis.

Terutama di sini yang paling mengesalkan adalah Louis. Lelaki itu benar-benar tidak menghargai kerja keras Elona yang selalu berusaha menjadi yang terbaik.

Elona mempelajari cara membuat teh secara anggun supaya bisa membuatkannya untuk Louis, tetapi malah ditolak mentah-mentah. Elona berusaha mengimbangi gerakan kaki Louis saat berdansa agar lelaki itu tidak malu membawanya ke pesta, tetapi nyatanya Louis sekalipun tidak pernah mengajaknya berdansa.

Bahkan, bukan hanya tidak menghargai, tetapi Louis juga selalu menyelipkan kata ‘gendut’ di setiap penolakannya terhadap apapun yang dilakukan Elona.

Rasa suka Tara pada hubungan Louis dan Kiara sirna dalam sekejap dan berubah menjadi kemarahan. Sebenarnya, emosi Tara tentang Louis dan Kiara sudah bercampur, dengan kemarahannya yang sebenarnya ingin dia tujukan pada Geri dan Ira yang sudah berkhianat.

“Tuan Muda Louis yang terhormat, harusnya kamu yang sadar diri. Kita ini sudah bertunangan, tapi masih saja kamu mendekati gadis lain. Kenapa? Apa karena aku ini gemuk dan tidak cantik? Kamu mau diskriminasi fisik?”

Tara mencecar Louis dengan pelan namun menusuk, sesuatu yang tidak akan mungkin dilakukan oleh Elona yang sebenarnya. Di dalam cerita, Elona hanya bisa menahan tangis, melihat tunangannya justru membela orang lain dibanding dirinya.

Louis sampai kehabisan kata-kata. Dia bingung sekali. Elona yang selama ini selalu berusaha mendekati dirinya meski ia sudah menghindar dengan segala cara, Elona yang selama ini selalu mengganggu dengan cinta yang berlebihan, tiba-tiba saat ini menjadi sangat pemarah.

“… jadi ini, dirimu yang sebenarnya?” Louis bertanya seraya memandangi gadis gemuk itu dari kepala hingga kaki. Lelaki itu masih tidak habis pikir kenapa Elona yang selama ini dia kenal berubah dan bisa melawannya seperti itu.

“Iya, ini memang aku. Kalau kamu masih saja bisa mendekati perempuan lain, kenapa tidak kamu tolak saja pertunangan kita waktu itu?!”

“Bukannya kamu sendiri yang mengejar-ngejarku dan membuat ayahku menjodohkan kita!” kata-kata Louis membuat kerumunan di sekitar mulai membicarakan apa yang baru saja terucap.

“Nona Elona memaksa untuk dijodohkan dengan Tuan Louis?”

“Yah, kakaknya kan, kenal dekat dengan Marquess Vandyke. Jadi tidak heran, kalau adiknya merengek, maka kakaknya yang turun tangan.”

Elona yang meminta kakaknya agar menemui Marquess Vandyke supaya menjodohkannya dengan Louis. Hal inilah yang hampir Tara lupakan, kalau saja para siswa itu tidak membicarakannya.

“Kenapa sekarang diam? Sudah tahu, kalau kelakuanmu itu memalukan?” Senyum kecil muncul di ujung bibir Louis. Dia merasa menang, setelah Elona mempermalukannya sedari tadi.

“… kenapa kamu tidak menolaknya?”

“Uh?” telinga Louis tidak cukup menangkap gumaman Elona barusan.

“Kalau kamu tidak mau, kenapa kamu tidak menolaknya!” Elona yang semain gusar akhirnya berteriak, hingga menghentikan ocehan orang-orang sekitar.

“Harusnya kamu yang malu. Bukannya kata-katamu baru saja menunjukkan, kalau kamu tidak bisa mengutarakan keinginan di hadapan ayahmu sendiri?”

Kedua mata Louis terbelalak. Tak satupun kata-kata terucap meskipun mulutnya sedikit menganga karena saking terperanjat.

Ini harus kuakhiri, pikir Tara. Gadis itu kembali mengingat hal apa yang akan terjadi pada Elona selanjutnya. Tidak ada hal yang baik. Meskipun Elona terus berusaha memisahkan Kiara dan Louis, tetapi tidak ada satupun yang memedulikannya.

Bahkan, di bab terakhir webtoon Cerita Hati, hidup Elona akan berakhir di tiang gantungan, karena berusaha mencelakai Kiara dengan meracuni minumannya.

Tidak akan ada hal baik yang akan terjadi pada Elona, bila dia terus menerus berada di dekat Louis. Lelaki itu akan terus menyakiti hati Elona dan mencampakkannya, tidak peduli pada status pertunangannya, dan malah mempermalukan Elona di hadapan semua orang, seperti yang terjadi sekarang ini.

Baiklah, sudah kuputuskan.

Tara memejamkan mata sejenak. Gadis itu mengambil napas perlahan sebanyak dua kali dan mengembuskannya. Ia memantapkan hati untuk menerima kenyataan, bahwa dirinya dan memorinya sudah menyatu dengan Elona si tokoh jahay.

Elona Locke, si antagonis yang sebenarnya melakukan semua kejahatan pada protagonis hanya agar dirinya mendapatkan keadilan. Si antagonis malang, yang meskipun sudah berjuang, tetapi tidak ada satupun yang mendengarkan.

Tara harus mengubah takdir Elona si jahat yang malang.

“Kamu terpaksa kan, menerima pertunangan kita ini? Baiklah.”

Elona menatap tajam mata Louis. Leher dan punggungnya berkeringat bukan hanya karena lemak, tetapi juga karena sejujurnya ia sedikit gugup. Namun, ini harus dilakukan.

“Kalau begitu, mulai detik ini, aku akan mengakhiri pertunangan kita.”

***

Novel ini sudah tamat di Noveltoon pada bab 73! Kalian bisa baca gratis dengan klik link paling bawah di lynk.id/author_ryby | Baca gratis tanpa apk, bisa lewat browser, kecuali kalau mau like per babnya, yang mana Ryby akan sangat berterimakasih :)

* cover art by instagram.com/fuheechi_

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro