2.

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Kim Taehyung masih ketawa-ketawa sendiri di basecamp sama geng-nya. Basecamp-nya sih cuma ruang kosong yang biasa dipake oleh anak-anak BEM buat latihan main musik. Karena ruang musik pindah ke lantai empat, tempat itu cuma jadi tempat ngumpul-ngumpul random anak fakultas. Tapi, karena Kim Taehyung ini terkenal sebagai pentolan kampus, nggak ada anak-anak yang berani ngumpul di situ lagi.

Temen-temennya yang lain sesekali menoleh, khawatir kalau temennya mungkin kesambet hantu pohon beringin depan kampus. Atau kesehatan jiwanya terganggu karena terancam di drop out. Yoongi, yang udah nggak tahan lagi pengen nanya akhirnya menghampiri Tahyung sambil ngeliatin anak itu dengan saksama.

"Lo kenapa sih ketawa sendiri?"

Taehyung yang berasa diajak ngomong kemudian memasukkan foto polaroid itu ke saku hoodie-nya.

"Nggak apa-apa, gue lagi seneng aja."

"Jangan-jangan gosip yang beredar itu bener, ya?" Kali ini Jin kepingin tahu, rela menghentikan kegiatannya yang lagi ngemil keripik kentang. Jungkook yang lagi main games sampe nge-pause untuk tahu kabar yang sebenarnya.

"Yang Taehyung jadian sama Min....Min siapa, sih? Gue lupa," ujar Jungkook yang terlihat jelas sedang berpikir. Taehyung menghela napas dan menatap teman-temannya.

"Minji, Choi Minji. Seangkatan sama kita. Fakultas Ekonomi, sekelas sama gue. Dan itu bukan gosip, btw. Gue emang baru jadian sekitar lima jam yang lalu."

Temen-temen Taehyung yang lainnya pada mengernyit. Soalnya ya mereka mana tahu si Minji—anak yang kupu-kupu alias kuliah langsung pulang. Sering dikatain cupu karena temennya cuma itu-itu aja. Nggak pernah ikut komunitas kampus—atau mungkin ikut tapi merekanya aja yang nggak tahu.

Selain itu, fakta lainnya yang bikin mereka tercengang adalah Kim Taehyung itu sendiri. Dari dulu emang dia paling ganteng, paling kaya juga dan paling necis. Mainannya aja gucci dan barang bermerek lainnya. Mantan pacarnya aja seorang model yang memutuskan untuk berkarir di Amerika. Dari sini aja semua orang jadi tahu kalau selera dia nggak mungkin cuma segitu doang.

"Ngapain lo jadian sama dia? Bahan taruhan lagi?" tanya Namjoon. Sejujurnya dia nggak suka kalau Taehyung selalu taruhan sama temen-temen random yang kadang cuma kesel sama reputasi Taehyung. Yang kadang cuma iri dan ngerasa kalah pamor sama Taehyung. Padahal Taehyung sih biasa aja, dia nggak perlu capek-capek cari nama biar terkenal.

"Nggak," kata Taehyung singkat dan terkesan cuek. "Gue lagi bosen dan kayaknya dia cukup unik buat dijadiin mainan baru gue."

Jungkook natap satu persatu temennya yang cuma bisa tercengang.

"Gila lo, mainan apa maksudnya? Jangan sering-sering ngerusak anak orang!" Yoongi udah misuh-misuh sendiri. Dia sendiri udah bosan untuk ngejelasin sama orangtua Taehyung di Daegu tentang perbuatan sepupunya ini. Karena ada aja yang ngadu ke nyokap bokapnya Taehyung, kemudian berakhir Yoongi diinterogasi sampe gumoh.

"Yeee, lo aje yang ngeres. Nggak, bukan kayak gitu. Gue cuma seneng ngeliat tampang dia pas marah. Tapi ide lo barusan lumayan juga. Kayaknya dia emang beneran belum pernah pacaran." Taehyung mengangkat bahunya dan fokus pada game di ponsel yang sempat terabaikan.

Salah satu dari mereka tidak ada yang menjawab. Malahan, kembali mengabaikan Taehyung yang mulai senyum-senyum sendiri. Kalo udah kayak gitu sih, temen-temennya cuma berdoa aja dalam hati.

Semoga Taehyung nggak kena karma.

~

Kim Taehyung itu terkenal. Bukan karena prestasi baik, justru sebaliknya. Dia udah berkali-kali diancam untuk di drop out. Tapi, ketika ancaman itu datang dia bakalan rajin kuliah lagi. Nggak rajin seperti mencatat atau memperhatikan perkuliahaan dengan benar. Dia cuma masuk untuk ngelanjutin tidur di dalam kelas. Singkatnya sih, cuma buat memenuhi absen dan mengugurkan kewajiban.

Para petinggi kampus juga nggak bisa ngambil keputusan seenaknya. Peran kakek Taehyung yang disegani sejak lama karena menjadi salah satu panutan menjadi bahan pertimbangan. Tapi lho kelakuan cucunya bikin siapa aja ngelus dada untuk jauh lebih sabar, sampai-sampai beredar kabar bahwa Kim Taehyung anak pungut dan sebagainya. Soalnya beda banget sama Sang Kakek yang bijaksana itu. 

Taehyung juga secara nggak langsung banyak anak buah. Bukan dia sendiri yang ngerekrut, karena hal semacam itu nggak penting dan buang-buang waktu bagi dia. Tapi, banyak anak kampus yang ingin terkenal, merelakan diri sebagai orang yang mau pasang badan. Atau menjadi informan terhadap suatu hal yang dirasa penting.

Seperti saat ini. Ketika Taehyung dan teman-temannya memutuskan untuk makan di restoran keluarga Seokjin. Seseorang dengan tergopoh-gopoh menghampiri Taehyung. Dia mengernyit, sampai cowok dengan napas tersengal di depannya berkata.

"Choi Minji, dia lagi jalan sama cowok lain."

"Cowok lain? Siapa maksud lo? tanya Taehyung nggak santai.

"Lee Jonghyun, ketua band di UKM. Gue denger tadi mereka ke delCafe, Jonghyun tampil di sana."

Mendengar nama cafe yang nggak asing, Taehyung menoleh ke arah Kim Seokjin yang jelas nggak tahu apa-apa.

"Mana gue tahu sih urusan pengisi live music di sana," kata Seokjin mengangkat bahu. Restoran itu memang punya keluarganya, dan akan diberikan kepada Seokjin kalau dia sudah lulus dari kuliah. Untuk sekarang ini, manajemen dan tetek bengeknya masih diurusin sama kedua orangtuanya.

"Oke, kita ke sana sekarang!" kata Taehyung yang sudah memimpin. Teman-temannya lagi-lagi aneh, karena baru kali ini Kim Taehyung terlihat marah terhadap hal sepele seperti ini.

~


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro