Humor gak selalu melulu kudu direkayasa biar lucu. Kadang humor yang bener-bener murni dari ketidaksengajaan. Entah itu salah ngomong atau keceplosan di waktu yang salah.

Ketika orang-orang sekitar Jabodetabek salah ngomong, lahirlah buku Nguping Jakarta.

Buku ini merupakan buku lama yang sempat hilang di rumah. Baru ketemu lagi kemaren terus dibaca ulang.  Awalnya aku nemu buku ini di rumah sodara. Karena keasyikan baca, sodara malah ngasih buku ini. Sayang aja kondisi sampulnya rusak. Makanya pake sampul versi digital di iPusnas.

Terinspirasi dari situs Overheard in New York, para penulis tertarik mengumpulkan celetukan penduduk sekitar ibukota menjadi sebuah blog. Buku ini diterbitkan pada tahun 2011. Buku ini juga diadaptasi dari blog berjudul serupa yang pernah populer pada masa itu. Sayang aja sekarang situsnya udah mati.

Kalimat-kalimat humor yang muncul dari buku ini murni berasal dari kesaksian kontributor yang pernah mendengar hal itu. Kadang kelucuan yang muncul karena salah paham, cacat logika, sedikit jorok, bahkan tidak masuk akal. Buku ini juga mengajarkan kita dalam membuat komedi atau cerita berbumbu humor. Kadang ketidaksengajaan dan salah situasi membuat lelucon menjadi jauh lebih lucu.

Meskipun akun Nguping Jakarta sudah mati, masih ada akun penerus spiritualnya yang tak kalah populer yakni Overheard Jakarta. Kapan-kapan bakal mengulas soal buku itu. Soalnya baca satu buku yang bahas soal celetukan konyol warga +62 di setiap masa itu gak ada abisnya buat ditertawakan. Mungkin karena selera humorku terlalu receh dan absurd.