[ 🥀 - 15 ]

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

" SHAH ! " .

Tanpa rasa malu atau segan , tubuh tegap lelaki itu dipeluknya erat seakan tidak mahu lepas . Melepaskan rasa rindu pada sang lelaki yang dulu dia tinggalkan di atas kekhilafan dia . Kini dia sedar , lelaki itu adalah segala-galanya .

" I miss you , honey ... " pipi kanan lelaki itu disentuh , namun ditepis kasar oleh lelaki itu .

Wajah cukup tegang . Dia tidak menyangka wanita itu dengan beraninya mendakap tubuh dia hadapan keluarga dia . Apatah lagi mengungkapkan kata rindu .

" Kenapa ? Has datang nak jumpa abang , Has masih cintakan abang ... tolong Has abang . Has tak boleh hidup tanpa abang di sisi . Has menyesal , Has tahu Has bersalah . Tapi kita boleh teruskan lagi kan ? " pujuk Hasna sambil mengenggam tangan kanan Faez erat .

Faez ingin menampar , tetapi cepat Luqman bertindak . Lengan kanan si abang di tahan kuat . Bimbang pula tindakan Faez bakal mencederakan wanita hamil itu .

" Sudahlah Has . Kau dengan aku dah tak ada apa-apa lagi . Lagi pun aku dah jadi suami orang . Aku dah ada keluarga aku sendiri " .

Faez memeluk bahu Diana di sebelah dia . Di sisi kanan pula , Aidan memandang Hasna terkebil-kebil . Dato' Razak dan Datin Azlin hanya memerhati dari jauh . Membiarkan anak sulung dia menyelesaikan segala-galanya . Lagipun kedatangan Hasna sudah diterangkan oleh Faez pagi tadi .

Hasna mengeleng kepala . Airmata yang ditahan akhirnya tumpah . " Ta-tapi Has masih cintakan abang . Has masih sayang abang . Sama macam dulu . Tak kurang " dia mendongak .

Kemudian mata dia jatuh ke arah Diana . Segera dia melutut di kaki Diana . Membuatkan semua orang terkejut . Tidak menyangka tindakan berani mati wanita hamil itu . Diana jadi cuak .

" Ampun akak Orked . Maafkan akak . Tapi ... akak merayu sangat-sangat pada Orked . Tolong kembalikan abang Shah kepada akak ... tolong ... " rayunya sambil memeluk erat kedua kaki Diana .

" A-akak ... " Diana hilang kata-kata .

Hasna makin teresak-esak . " Akak sanggup jadi madu kamu Orked . Akak sanggup ... tapi tolong ... bagi akak peluang ... akak nak sangat tebus kesalahan akak " .

Diana jadi lemah . Ya , dia pantang mendengar rayuan dan tangis seseorang . Lagi-lagi wanita itu hamil . Diana mencangkung , memerhati wajah Hasna yang basah airmata . Diana jadi tidak kuat .

" Akak ... semua kesalahan akak Orked dah maafkan " .

Mereka yang mendengar memejam mata . Ya Allah , mulianya hati seorang Orked Diana . Dianayai . Di hina . Dituduh . Masih lagi memaafkan orang . Inara sendiri sudah memaling wajah .

" Saya- " Diana menelan air liur . Sukar untuk diluahkan , tapi untuk memberi peluang kepada Hasna dia terpaksa . Walaupun berkongsi kasih sayang sekalipun .

" Saya izinkan akak- " .

" DIANA ! " suara tengkingan Faez terlebih dahulu memintas . Memeranjat mereka yang lain .

Faez menarik paksa Diana untuk berdiri . Dia tahu apa yang bakal diucapkan oleh isterinya . Dia tidak boleh terima semua itu . Dia tidak akan sesekali duakan isterinya .

" Ab-abang ... " takut-takut Diana memandang suaminya . Rasa kuat cengkaman Faez di pergelangan tangan dia . Perit .

Faez mencerlung tajam memandang Hasna yang masih terduduk bersimpuh di atas lantai .

" Kau dengar sini baik-baik Hasna ! Aku tak akan sesekali jadikan kau isteri aku ! Mahu pun isteri kedua aku sekalipun . Kau- boleh pergi mampus ! " bergema suara pekikan Faez di rumah agam itu .

" Orked Diana isteri aku ! Selamanya isteri aku ! Dan kau boleh perti berambus ! Aku taknak tengok muka penuh drama kau ni lagi ! Pergi ! " .

Hasna berdiri . Dia memandang tajam ke arah Diana . Bagi dia , Diana yang telah merosak segala-galanya .

" Aku tak akan biarkan kau bahagia Diana ... tak akan ... kau dan Faez tak akan bahagia ... aku akan lakukan apa sahaja untuk dapatkan kau Faez ... kau milik aku ! Milik aku ! Ahahahahaha " tawa Hasna bergema .

Dia mengusap perut besarnya . Dengan seringai jahat . " Baby ... kita dah jumpa papa ... tu papa awak ... tapi ada perempuan jahat rampas papa dari mama ... tapi baby jangan risau ... mama akan dapatkan papa kembali ... " .

Luqman dan Inara berpandangan . Mereka rasa lain macam dengan tingkah laku Hasna . Inara fokus pada perut Hasna , kemudian dia tersenyum sinis .

" Aku akan kembali Shah ... aku akan kembali ... " Hasna berlari keluar dengan seringai jahat .

Idea jahat dia muncul , untuk menghancurkan rumah tangga dua manusia itu . Dia hanya mahukan Megat Faez Shah .

Diana masih kaku . Kata-kata dari Hasna membuatkan dia tidak sedap hati . Rasa sesuatu . Dada dipegang , dia memandang Aidan yang memeluk kaki suaminya erat .

" Shh ... jangan risau abang akan pastikan awak dan anak kita selamat " bisik Faez .

Dia tahu hati isterinya gundah . Kata-kata penuh ancaman dari Hasna membuatkan dia harus berhati-hati . Bukan dia tidak kenal Hasna , bercinta selama 6 tahun membuatkan dia hafal sikap seorang Hasna .

Apa yang ingin dia miliki , pasti akan dimiliki .

[ 🥀 ]

" Hariez Nuaim ? " .

Langkah seorang lelaki berpakaian seragam pilot terhenti apabila dua lelaki berpakaian serba hitam menyekat laluan dia . Kaca mata diturunkan . Dia melihat dua lelaki itu dengan riak hairan .

" Yes , its me " jawab dia yakin .

Dua lelaki itu berpandangan . Mereka mengangguk . " Boleh ikut kami ? Ada orang nak jumpa dengan encik " tutur lelaki memakai lencana warna emas di dada kirinya .

Menandakan dia adalah pengawal peribadi yang telah lama berkhidmat pada sebuah keluarga jutawan itu .

" Erm ... sure " lambat-lambat Hariez menyetujui . Seram juga tengok muka dua pengawal itu . Serius . Tegang .

Hariez berjalan di tengah-tengah dua lelaki berbadan tegap itu . Sampai di luar KLIA 2 , terlihat sebuah limousine warna hitam berada di hadapan pintu masuk utama .

Seorang lelaki berpakaian khas driver membukakan pintu buat Hariez . Manakala dua bodyguard tadi bergerak ke kereta lain .

Hariez tertegun melihat kemewahan limousine itu . Pertama kali dia naik . Di dalam , sudah ada tiga lelaki menunggu kehadiran dia . Hariez kerut dahi . Dia tidak kenal pun salah seorang tiga lelaki itu .

Hariez duduk di sebelah lelaki bersut biru . Yang asyik bermain dengan iPad di tangan . Seorang lagi asyik menegur air di dalam gelas berkaki panjang dan serius lagi serius menatap wajah dia .

Terasa limousine itu mula bergerak meninggalkan KLIA 2 itu . Hariez menjadi berdebar . Dia berpura-pura batuk . Untuk menghilangkan rasa janggal .

" Hariez Nuaim ? Tengku Hariez Nuaim Tengku Hafiz Naim " sebut lelaki bersut serba hitam itu .

Hariez meneguk air liur . Dia tidak pernah menggunakan nama pangkal dia . Bagi dia nama itu membuatkan status dia sebagai anak seorang usahawan dan golongan kerabat Diraja membuatkan dia dipandang hormat oleh masyarakat .

" How did you know ? " Hariez tidak menyangka nama penuh dia diketahui oleh lelaki itu .

Syed Danish senyum nipis . Satu dokumen dicampak di atas meja , betul-betul di hadapan Hariez . Dia memeluk tubuh memandang Hariez yang jelas mempamerkan raut wajah tidak percaya .

" I know all about you bro ... aku nak jumpa kau untuk bincangkan sesuatu " ujar Syed Danish lebih terang .

Hariez mengangguk . Tak ada guna dia sorokkan identiti jika sudah diketahui oleh lelaki itu . Dia turut bersandar .

" Tell me " .

Syed Danish berpandangan dengan Syed Ilham .

" I like your confident Mr Nuaim ... " komen Syed Irfan , iPad diletakkan di atas meja kaca . Kini tiga lelaki itu memandang Hariez serius .

" Macam ni ... " .







Just nk inform , another 5 chapter to end this story ... 🤧 so lepasni hadam baik2 ...

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro