Kembali Ke Jakarta

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Jam masih menunjukkan pukul empat lewat dua puluh menit namun Ken dan Kia sudah bersiap menuju bandara karena mereka akan pulang ke Jakarta menggunakan penerbangan pertama pukul lima pagi. Ken memeluk pinggang ramping sang istri sementara satu tangannya ia gunakan untuk menarik sebuah koper.

"sayang kamu laper gak? masih ada waktu lima belas menitan jika mau makan dulu"

"gak usah lah mas... nanti aja kalau sudah sampai jakarta kita mampir makan"

"baiklah..."

Ken menggiring Kia masuk kedalam pesawat dan menuntun Kia menuju kursi pesawat yang telah mereka pesan.

"Aku tidur ya mas... ngantuk banget soalnya mas"

"hemmm tidurlah... aku akan membangunkanmu jika sudah sampai di Jakarta"

Kia mencari posisi nyaman kemudian memejamkan matanya dan mulai tertidur. Sementara Ken masih sibuk dengan macbook ditangannya. Hanya butuh waktu satu jam empat puluh menit saja pesawat sudah mendarat di Jakarta. Ken membangunkan sang istri mengajaknya untuk turun dari pesawat.

Sebuah taxi online telah di pesan ternyata sudah datang Ken mengajak Kia untuk mempercepat jalannya menuju depan bandara.

"sayang taxi online yang barusan aku pesan udah dateng... jalannya agak cepat ya" ajak Ken kepada Kia.

"iya mas..."

Ken membawa Kia masuk kedalam taxi lalu meminta sang sopir melajukan mobilnya

"Jalan ya pak..."

"langsung ke apartemen xxx?"

"iya pak langsung saja"

Kia menyandarkan kepalanya didada sang suami sementara Ken asik mengendus sembari menggulung gulung rambut sang istri.

Taxi yang membawa mereka menuju apartemen telah tiba mereka langsung turun dan berjalan masuk apartemen menuju lift. Begitu pintu lift terbuka mereka langsung masuk begitu saja menekan tombol naik ke lantai unit apartemen milik mereka.

Begitu pintu apartemen terbuka Kia langsung berlari menuju kamar mereka lantas merebahkan tubuhnya diatas ranjang. Ken yang mengetahui hal tersebut pun memaklumi kelakuan sang istri yang kembali tidur karena semalam hingga pagi menjelang  Ken tak memberi ampun Kia.

"kamu gak masuk kuliah sayang?"

"gak mas... gak kuat aku, ngantuk banget..."

"baiklah kalau gitu kamu tidur saja... aku tinggal ke kantor gapapa kan?"

"gapapa kok mas..."

"ya sudah aku siap siap dulu ya Ki..."

"hemm uda ada baju kok digantungan jadi mas tinggal pakek saja"

"iya sayang terimakasih"

Ken masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri lalu mengenakan pakaiannya dan bersiap menuju kantor.

"aku berangkat dulu sayang" bisik Ken sembari mengecup kening sang istri.

****

Ken berjalan menuju lift khusus yang diperuntukkan bagi dirinya ia memencet tombol kemudian masuk kedalamnya dan berhenti tepat didepan ruangannya. Dengan senyuman yang terpatri indah di wajahnya Ken membalas sapaan setiap orang yang menyapanya tak terkecuali Satya sang sekertaris yang juga sahabatnya.

"Pagi Bro"

"Pagi..."

"tuh muka happy bener dah... abis dapet jatah dari istri ya?" tanya Satya sembari menaik turunkan alisnya.

"iya lah emangnya elo jomblo karatan..."

"ya jangan bawa bawa status dong bro... ahh elo mah gak asik" ucap Satya sembari memanyunkan wajahnya.

"jangan pasang muka kaya bebek gitu gak cocok tau gak.... makanya buruan nikah jangan kawin melulu tapi gak nikah nikah" cibir Ken dengan senyuman penuh kemenangan.

"eh lo tu sobat gue bukan si... tega amat dah mulutnya"

"gue boss lo kalau lo ingat..." ucap Ken tersenyum mengejek.

"ckk nyeblinnya kumat" ucap Satya sembari memutar bola matanya malas.

"itu gak seberapa timbang gangguan lo malam malam yang berujung gue ditinggal tidur istri gue dan dimarahin lagi gara gara gue marah sama dia"

"hahaha sumpah lo ditinggal Kia tidur?"

"iya dan itu semua gara gara elo tau..."

"kalau gue tahu gue bakal ngakak deh kayaknya"

"lo berani ngetawain gue pecat tau..."

"iya iya kagak... ampun boss.." ucap Satya sembari mengacungkan dua jari membetuk huruf V.

"Mana laporannya antar kemari"

"siap bos..."

Ken berjalan masuk kedalam ruangannya kemudian duduk dikursi kebesarannya menyalakan laptop yang berada diatas meja kemudian mengecek beberapa file yang masuk melalui email.

"nih lapor yang lo minta..." Satya melempar setumpuk map ke atas meja sehingga menimbulkan bunyi yang cukup keras.

"wah sekertaris gak ada akhlak ya lo tuh..." ucap Ken kaget.

"habis lo serius banget sih kan bikin gue jadi pengen jahilin"

"astaga... sudah sana lo minggir jangan bikin mood gue buruk ddh" ucap Ken ketus.

"dih galak amat.."

"Satya" teriak Ken mulai kesal.

"iya iya gue keluar..."

Satya berlari keluar ruangan sembari tertawa bahagia karena telah berhasil membuat sang sahabat kesal.

****

Disisi lain Nia dan Intan aedang mencari keberadaan sang sahabat namun tak juga menemukannya. Mereka memutuskan untuk menelepon sang sahabat siang itu usai mata kuliahnya berakhir.

"Halo" suara serak Shila khas bangun tidur.

"Shil lo gak masuk hari ini kenapa? sakit ya?"

"kagak... gue ngantuk"

"hah ngantuk emang semalam lo ngeronda apa kok ngantuk" tanya Intan sembari terkikik.

"Bukan hanya ronda gue bertempur hingga pagi..."

"Whattt sampe pagi?"

"Wow gue salut banget tuh sama kak Ken bisa ngajak lo bertempur sampai bagi..."

"ya gitu deh... btw ngapain sih pada telepon gue? ganggu orang tidur saja" ucap Kia kesal.

"maap maap... btw kita mampir ke apartemen lo boleh gak nih?"

"mampir saja... tapi awas ya kalau gak bawa makanan buat gue... gue laper soalnya dan lagi gue lagi mager"

"ya sudah lo minta apa nantigue bawain buat lo"

"pizza dong sama gado gado kayaknya enak deh Ni"

"udah itu doang?"

"hemmm"

Nia dan Intan berjalan menuju parkiran melajukan mobilnya menuju apartemen zang sahabat membawa pesanan sang sahabat.

Nia memencet bel apartemen Kia tak sabaran yang membuat Kia segera turun.

"Shialaaaa" teriak keduanya sembari berpelulan bertiga.

"udah deh gak usah lebay... mana pesenan gue.."

"nih pesanan lo...." Nia menyodorkan sebuah kantung plastik dan juga sebiah box berukuran besar yang berisi pizza kepada Kia.

"thankyou yak kalian emang yang terbaik" ucap Shila sembari mengecup pipi kedua sahabatnya bergantian.

Shila memakan gado gado serta pizza hingga tandas membuat kedua sahabatnya terkejut.

"lo lapar, doyan atau rakus sih Shil?"

"makan segitu banyaknya gak ada jeda"

"ya gimana dong udah terlanjur kelapiran pake banget banget banget..."

Usai mengisi perutnya Kia mengajak teman temannya bercerita satu sama lain tentang perkuliahan mereka selama tidak ada Kia.

"gimana kampus selama gue gak masuk?"

"sama aja kayak biasanya"

"eh lo tau adit gak?"

"itu yang naksir elo Ki"

"tau kenapa?"

"dia oplas kali ya sekarang tampan banget kayak oppa oppa deh"

"masak siii"

"serius Ki"

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro