Singkat dan Indah

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Kia mendorong pintu kamar mandi perlahan aroma rose yang menenangkan menguar menusuk indera penciumannya. Ia membelalakkan mata melihat bak mandinya dibenuhi dengan kelopak bunga mawar yang sangat ia suka. Dan ditambah lagi ada lilin aroma terapi yang menyala disudut atas bak mandi. Tak cukup dengan itu sebuah kotak hadiah berisikan dress selutut berwarna salem nan indah lengkap dengan pakaian dalamnya telah disiapkan sang suami untuk Kia. Lengkungan garis yang membentuk senyuman manis terukir di wajah cantik Kia.

"Kamu romantis sekali sih mas" ucap Kia bahagia.

Kia melepas semua bajunya lalu melangkah masuk kedalam bak mandi, menceburkan dirinya di dalam air hangat dengan kelopak bunga mawar yang menutupi tubuhnya. Kia memejamkan matanya sejenak menikmati aroma rose yang menenangkan fikiran. Detik selanjutnya ia berlahan menggosok gosok dengan lembut tubuhnya dengan sabun sembari memberikan pijatan pijatan kecil.

"Ahhh nyaman sekali... aku harus sering sering memanjakan diri seperti ini"ucap Kia sembari terkekeh.

Tak lama kemudian suara ketukan pintu yang kerap terdengar dari luar kamar mandi.

Tok tok tok

"Sayang buruan..." seru Ken dari balik pintu kamar mandi.

"Sayang kenapa pintunya dikunci..." gerutu Ken yang membuat Kia terkikik.

"Iya mas sebentar lagi selesai..."sahut Kia.

Usai membilas tubuhnya Kia segera mengenakan baju dan membuka pintu kamar mandi. "Apa sayang? kenapa teriak teriak hemm?" tanya Kia lembut.

Air wajah Ken terlihat masam membuat Kia terkikik karena gemas melihatnya, Kia lantas duduk dipangkuan sang suami mengecupi rahang sang suami yang merepukan kelemahan sang suami. Kia tersenyum kala sebuah erangan lolos dari bibir Ken. Ia pun semakin gencar menciumi rahang Ken hingga Ken tersulut api gairah dan memimpin permainan.

Hampir satu jam Kia dan Ken melakukan pergulatan panas hingga mereka sama sama terkulai karena lelah.

"Aku lapar mas" cicit Kia dalam pelukan Ken.

"Ahh ya aku sampai lupa jika kita belum sarapan..." ucap Ken sembari menepuk jidatnya. "baiklah sekarang ayo mandi dan setelahnya sarapan" ajak Ken.

"Hemm ayo..." seru Kia penuh semangat.

Mereka melangkahkan kaki masuk ke dalam kamar mandi lalu berdiri dibawah guyuran air untuk membersihkan tubuh mereka, tak ada kegiatan lain hanya mandi lantas berganti pakaian dan menuju tempat makan yang telah ken siapkan.

"Enaknya makan apa mas?" tanya Kia kepada sang suami.

"Gak ada yang nikmat selain makan kamu" bisik Ken yang membuat Kia kesal.

"Ishh... jangan bercanda mas aku serius" desis Kia.

"Aku juga serius sayang... udah kamu tenang aja, ayok ikut aku" ajak Ken.

Ken menuntun Kia menuju teras kamar hotelnya, mulut Kia menganga melihat teras kamar hotelnya yang didekorasi sangat romantis. Ia lantas menghadiahi sang suami sebuah kecupan serta ucapan terimakasih.

"Waw ini bagus banget mas" ucap Kia kagum.

"Kamu suka sayang?"

"Tentu saja mas... bohong kalau aku gak suka, bahkan wanita manapun yang melihatnya bakal bilang suka sepertiku"

"Baguslah kalau suka.... aku ingin buat babymoon singkat yang indah dengan mu dan calon anak kita Ki"

"Terimakasih sayang... terimakasi papa" ucap Kia yang kemudian memberikan sebuah kecupan di pipi Ken.

"Sama sama sayang... ayo kita makan, kita tak punya banyak waktu karena setelah ini kita harus segera pulang untuk beristirahat supaya besok bisa beraktifitas kembali" ucap Ken yang diangguki oleh Kia.

Keduanya makan dengan tenang sembari menikmati semilir angin dan pemandangan puncak dari teras kamar hotel tempat mereka sarapan saat ini.

"Sudah semua sayang?" ucap Ken memastikan tak ada yang ketinggalan.

"Sudah kok mas... ayo jalan"

Ken menuntun sang istri menuju mobil dan segera melajukan mobil meninggalkan hotel untuk kembali ke Jakarta. Perjalanan pulang memakan waktu yang cukup lama dikarenakan macet panjang, Beberapa kali Kia mengeluh bosan dan lelah membuat Ken tak tega dan segera melajukan mobil dengan cepat begitu berhasil keluar dari kemacetan.

***

Sore ini Kia dan Ken kembali ke apartemen mereka, dengan senyuman yang terpatri indah di wajah keduanya Ken dan Kia berjalan bergandengan tangan menyusuri lorong menuju unit apartemen mereka.

"Mas aku capek" keluh Kia manja.

Ken tersenyum lantas menggendong tubuh mungil sang istri dengan tiba tiba yang membuat Kia memekik karena terkejut dan reflek mengalungkan tangan dileher sang suami.

"Kyaaaa" pekik Kia kaget. "Mas turunin malu dilihatin orang" bisik Kia.

Alih alih menurunkan sang istri Ken justru melayangkan sebuah ciuman di bibir sang istri yang sontak membuat iri siapa pun yang melihat. Kia meneluspkan wajah merahnya di dada sang suami.

"Kamu bikin aku malu mas" decak Kia setelah mereka berada di dalam apartemen.

"Malu kenapa? kita kan suami istri sayang, ya wajar dong kalau aku gendong istri aku yang sedang hamil.." sanggah Ken.

"Ya tapi gak harus cium cium juga kan mas?" sergah Kia.

"Ya habisnya aku gemas banget sih sama kamu... apa lagi kalau kamu ngomel gini tambah gemas aku" ucap Ken sembari berjalan mendekati sang istri.

"Ya tapi kan...." ucap Kia terpotong karena bibir Kia lebih dulu dibungkam dengan bibir Ken.

"Emmmh" suara Kia lolos kala tangan Ken mulai bergerak liar.

Kia memukul mukul lengan Ken mencoba melepaskan ciuman mereka namun hasilnya nihil karena Ken semakin gencar melakukannya. Melakukan ciuman panas dengan sang istri membuat Ken hampir saja saja kelepasan dan tak bisa mengontrol dirinya beruntung dirinya segera mengingat sesuatu hal yakni calon bayinya. Ya seketika Ken mengehentikan aksinya kala mengingat ia tak boleh terlalu sering melakukannya dengan Kia.

"Ish kamu kenapa sih mas main nyosor aja... kalau aku kehabisan nafas gimana coba" rutuk Kia .

"Makanya jangan bawel..."

Kia memutar bola matanya malas dan berjalan cepat menuju kamar untuk mandi karena badannya terasa sangatlah lengket. Usai mandi Kia turun menuju dapur memasak makan malam untuk mereka berdua. Sementara sang suami terlihat sibuk dengan laptop dipangkuannya.

"Mas, letakin dulu laptopnya dilanjutin nanti aja dulu"

"Iya sayang" tak ingin membuat Kia kesal Ken menutup laptopnya dan bergegas menuju meja makan.

Ken berjalan menuju meja makan, menarik kursi dan menunggu sang istri mengambilkannya makanan. Bagi ken masakan Kia adalah makanan terenak dan terfavorit, karena apapun yang dimasak Kia selalu membuat nafsu makan Ken bangkit. Kia tersenyum melihat sang suami yang makan dengan lahap ada rasa kepuasan tersendiri membuat Ken makan selahap ini.

"Enak mas?"

"Enak sayang, apa pun yang kamu masak selalu enak"

"kamu bisa aja mas.... habiskan makanannya mas."

"Hemm... habis ini kamu tidur duluan saja sayang, aku masih ada kerjaan yang harus aku kerjaain dan mungkin agak lama"

"Iya mas... tapi jangan sampai larut malam ya tidurnya"

"Aku usahain cepet sayang"

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro