Sosis Vs Pisang

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Begitu pintu apartemen terbuka Kia langsung berlari menuju kamar meninggalkan sang suami yang berjalan pelan di belakannya. Kia masuk ke dalam kamar mandi lantas menceburkan dirinya kedalam bak mandi. Berendam sejenak sembari memijit lembut bahu dan juga leher serta lengannya untuk menghilangkan rasa lelahnya hari ini. Ia memutuskan untuk segera membilas tubuhnya dan bergegas menuju ruang ganti.

Baru saja hendak melangkah masuk ke dalam ruang ganti Kia mendengar dering telepon dari ponsel yang ia letakkan di atas nakas. Kia menyambar ponselnya lalu menggulir tombol hijau untuk menerima panggilan telepon.

"Halo mi.."

Kia meletakkan jari telunjuknya di depan bibir memberi kode kepada sang suami untuk tidak berhenti tertawa serta mengecilkan suara televisinya yang dibalas anggukan kepala oleh Ken.

"kamu lagi dimana sayang?"

"lagi di apartemen mi kenapa?"

"ahh tidak, apa kalian tidak merindukan mami? mami kesepian di sini"

Kia berjalan mendekati sang suami yang sedang rebahan di atas ranjang lantas berbisik kepada sang suami meminta pertimbangan jawaban.

"mas.. mami minta nginap di sana dehh kayaknya"

"ya sudah turuti saja..."

"em kangen kok mi... kangen banget malah, um hari ini rencananya kami akan berkunjung ke rumah mi" ucap Kia untuk menyenangkan hati sang ibu mertua.

"benarkah... wah asik, ya sudah kalau begitu mami mau siapin makan malam dulu.. mami tunggu kedatangan kalian dah sayang" ucap Linda dengan suara girang.

Kia hendak beranjak dari ranjang yang saat ini ia duduki namun urung karena sepasang lengan kekar membelit perutnya dengan erat.

"Mas... lepasim ishh"

"engga mau..."

Tangan Ken dengan nakal menarik tali bathrobe Kia yang membuat bathrobe Kia terbuka. Baru saja Ken hendak membelai area favoritnya namun sang istri buru buru menepisnya.

"Mas... tahan dulu ya"

"tapi aku mau itu" ucap Ken manja.

"nanti malam saja, sekarang ayo buruan siap siap mami sudah menunggu kita di rumah"

"benar ya nanti malam?"

"hemm aku janji..."

"baik lah tunggu aku mandi dulu"

"iya mas"

Ken dan Kia kini sedang dalam perjalanan menuju rumah Linda, tak lupa mereka mampir ke toko kue langganan untuk membeli buah tangan.

"Mas yang ini kan favoritnya mami?"

"iya sayang..."

"mbak saya beli ini dua ya"

Usai membeli buah tangan mereka melanjutkan perjalanan menuju ke rumah Linda, wanita paruh baya tersebut menyambut dengan hangat kedatangan anak dan menantunya.

"Hai sayang... kalian sudah datang ternyata. Ayo ayo kita makan dulu"

"iya mi.. papi keluar kota berapa hari?"

"tiga hari Ken"

"oh lusa pulang lan berarti"

"hemm"

Mereka bertiga makan malam bersama sembari mengobrol kecil, lantas pergi beristirahat menuju kamar masing masing ketika jam menunjukkan pukul sembilan malam.

"mami ke kamar dulu deh ya..."

"iya mi... aku sama Kia juga mau istirahat capek" ucap Ken sembari menggandeng sang istri menuju kamar.

Ken membuka pintu sebuah kamar yang di dominasi warna abu abu lantas mengajak sang istri untuk beristirahat.

"mas aku ganti baju dulu ya... baju bajuku masih ada kan ya di sini"

"masih kok sayang... ada dalam cek saja"

Kia berjalan menuju sebuah almari yang di sediakan khusus untuk dirinya. Ia membulatkan mata tak percaya kala membuka deretan baju tidur.

"Aneh perasaan aku gak ada beli gaun tidur sebanyak ini deh, dan lagi apa ini.. tipis sekali huhhh"

"dan dimana baju baju tidurku yang sopan batinnya"

"astaga.... ini pasti ulah mami fyuuh" keluh Kia kesal.

Dengan terpaksa Kia mengambil sebuah gaun tidur panjang dengan warna baby pink yang sangat cocok dengan kulitnya. Gaun tidur bermerek terkenal ini sudah pasti pemberian sang mertua. Kia mematut penampilannya di depan cermin baju tersebut amat lah tipis sehingga memperlihatkan setiap lekuk tubuhnya. Sudah dipastikan jika Ken akan langsung menerkamnya jika melihat ia seperti ini.

Ken membelalakan mata tak percaya melihat penampilan sang istri yang sangat menggoda, gaun tidur sutra tipis dengan belahan dada rendah itu memperlihatkan setiap lekuk indah tubuh Kia. Tak ingin berlama lama lagi Ken berjalan menghampiri Kia. Memeluk sang istri dari belakang lalu menghujani leher bagian belakang Kia dengan kecupan kecupan yang memabukkan.

"kau cantik sekali malam ini sayang... apakah kau sengaja mempersiapkan ini untukku" ucap Ken dengan sensual dibelakang telinga Kia.

Kia yang sudah meremang membiarkan sang suami menikmati setiap jengkal tubuhnya.

"emhh..." erang Kia kala Ken dengan lihai memainkan kedua bukit yang merupakan area favoritnya.

Ken mendorong pelan tubuh sang istri mundur dan menjatuhkannya di atas ranjang. Memulai pergulatan panasnya dengan sangat antusias untuk memperoleh kenikmatan surgawi yang selalu menjadi candu untuknya.

***

Pagi ini Kia membuat sarapan ala kadarnya karena pergulatan panasnya semalam membuat dirinya bangun kesiangan. Kia membuat roti panggang yang ia isi dengan keju, sosis dan juga selada yang ia beri saus pedas serta mayonaise di dalamnya. Ia membuat beberapa juga untuk sang ibu mertua yang ia tahu tidak pernah memakan nasi ketika sarapan.

"Pagi sayang..."

"pagi mi..."

"kamu masak apa sayang?"

"ahh tidak ini hanya roti isi sosis saja mi..."

"hemm sepertinya enak"

"mami mau... biar Kia ambilkan untuk mami selagi hangat"

"mau deh sayang... satu"

Kia meletakkan roti isi diatas piring lantas menyodorkannya kepada sang ibu mertua. Tak lama setelahnya sang suami berjalan menghampirinya dan menarik kursi di dekatnya.

"apa ini sayang?" tanya Ken penasaran.

"roti isi sosis sayang... cobain deh"

"enak kok rasanya... iya kan mi" ucap Kia kepada sang mertua.

"hemm enak" ucap sang mertua sembari memakan roti isi buatan Kia.

"Enakan mana sama pisang aku?" celetuk Ken yang membuat Linda menahan tawa.

Kia yang kesal pun langsung menginjak kaki Ken yang membuat Ken berjinggat  kaget dan mengaduh.

"Awhhh" seru Ken ketika Kia dengan sengaja menginjak kaki Ken.

Linda sedikit terkejut mendengar aduhan sang putra yang secara tiba tiba.

"kamu kenapa sih Ken?"

"ah itu mi... anu lidah Ken kegigit" ucap Ken berbohong.

"oh.. mangkanya pelan pelan makannya"

"iya mi"

"baiklah mami berangkat ke butik dulu ya... kalian lanjutin saja sarapannya"

"iya mi... hati hati di jalan" seru Ken.

Setelah kepergian Linda suasana menjadi hening, Kia yang kesl memilih menyudahi sarapannya dan berlari menuju kamar. Ken yang melihat sikap sang istri pun hanya mendengus kasar.

Usai sarapan Ken masuk ke dalam kamar lantas berjalan mendekati sang istri yang saat ini sedang merapikan penampilannya di depan cermin.

"sayang.."

Kia masih diam tak mau menjawab panggilan yang membuat Ken gemas. Ken menggendong tubuh Kia menuju ranjang. Mengungkung tubuh Kia dengan tubuhnya lantas menggelitiki Kia hingga Kia menyerah.

"hahahaha stop mas..."

"stop mas ampun..." teriak Kia yang membuat Ken menghentikan aksinya.

Mata mereka kembali bertemu dan saling beradu, Ken mulai mendekatkan wajahnya dengan wajah sang istri lalu mulai memagut sang istri dengan lembut.



Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro