Curse 37 ~ Kencan Atau.... ~

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

19 April 20xx

Kenapa?

Kenapa aku harus disini?

Kenapa aku harus menuruti perkataan dari sensei tak tahu diri itu?

Kenapa hidupku harus diatur oleh sensei yang kurang protein?

Apakah ini hukuman karena aku hidup kembali pasca kena kontrak Okuri?

"Yahhhoooooooo, (Name)-chan.~~~ Aku disini!"

Haaaaaaaaa,~ aku pingin pulaaaaaaang! 💢💢💢

-----------------------------------------

Kemarin, 18 April 20xx

"(Name)-chan, besok kencan yuk!"

"Ha?"

(Name) yang sedang membaca buku berjudul Panduan cara menjadi orang yang tidak ketularan goblok memandang Gojou dengan tatapan antara syok atau mau mukul gurunya tersebut.

"Ken... Can? Yang benar saja, aku tak mau kencan sama sensei laknat sepertimu!" Tolak (Name) kasar.

"Heee,~ kenapa gitu? Kan aku rindu mau jalan-jalan bareng sama kamu lagi kayak di Sendai waktu itu! Udah gitu, kau anaknya ma--"

BUAGH!

"DIBILANG GAK MAU YA GAK MAU!"

(Name) meninggalkan Gojou dengan cepat dan Gojou hanya bisa terdiam dengan ciuman buku yang diberikan oleh (Name) di mukanya.

Meskipun Gojou ditolak, namun pria itu masih memiliki beribu jurus ampuh untuk membuat (Name) menerima kencannya, seperti kasus Nanami yang pas Juju Sanpo episode 9. (Gak ada akhlak emang guru itu >:v)

Mulai dari....

"(Name)-chan,~~ ayo kencan!"

"Sensei gak ada akhlak ngapain di tong sampah?!"

Lalu....

"(Name)-chaaan!~~"

"NGAPAIN KAU DI TOKO KUE HAH?!"

Lalu....

"(Name)~chan~."

"Sensei, aku mohon... Aku hanya ingin membaca buku. 💢"

Dan terakhir....

"(Name)-chan~~--"

"TOLONG, ADA OM-OM PEDO DI KAMAR MANDI!"

... Sampai seterusnya, berhasil membuat (Name) lelah batin dan rohani.

'Ya Kamisama, tolonglah hambamu yang kena teror Om-Om beruban yang tingginya kayak Titan.'

Pada malam harinya, (Name) yang kelelahan karena latihan mental yang ia alami (Baca: Teror) dari Gojou, kembali ke kamar dan berganti baju tidur dari seragam SMK Jujutsu. Gadis itu lalu berbaring di kasur yang empuk dan menyelimuti dirinya karena hawa hari ini terasa dingin.

"Hahh... Ngantuk...."

Namun... Saat (Name) akan memejamkan mata, matanya terbuka kembali karena ia merasakan sentuhan aneh di perutnya seperti ada seseorang memeluknya dari belakang.

Pas dia lihat pelakunya....

"(Na-me)-chan.~"

... Gojou dengan kurang ajarnya menampakkan diri dan dialah pelaku yang memeluk perut (Name).

Dengan watados, (Name) menaruh hapenya di telinga.

"Halo, FBI? Ada om-om pedo menyelinap ke kamar sa--"

"BENTAR, KAU SALAH PAHAM!"

Setelah berbagai kejadian yang tak elit mulai dari kedatangan FBI dan interogasi berabad-abad (woi!), (Name) akhirnya berhasil menundukkan Gojou padahal ia jauh lebih muda ketimbang pria tersebut. Gojou hanya bisa sesegukan kayak anak kecil yang hapenya disita padahal lagi main Mobil Lejen.

"Sensei... Untuk kesekian kalinya... BISA GAK SIH TIDAK MENGGANGGU KEHIDUPANKU?!"

(Name) ngamuk, ya dia ngamuk. Siapa yang gak bakal dibuat kesal jika orang yang terlalu suka ikut campur sampe kayak stalker gitu? Untung saja Gojou itu ganteng, kalo enggak rasanya pingin dihajar.

"Hiksrot, padahal aku mau kencan...."

"Sensei, kencan sama murid sendiri itu dilarang! Lagipula usiaku masih 15 tahun! Ya kali nanti aku bakal dicap Enjou Kousai sama orang lain!"

(Note: Bagi yang lupa harap baca yang Curse 6 apa itu Enjou Kousai)

"Heee, padahal aku ada tiket untuk meet and greet sama Nakamura Yuichi artis kesukaan kamu." Gojou mengerucutkan bibirnya lima senti karena (sok) ngambek.

(Name) seketika mematung.

Ia loading begitu lama.

10 persen....

30 persen....

60 persen....

80 persen....

100 persen!

"A-APAAAAA?! SENSEI BILANG NAKAMURA YUICHI?! HUWEEEEE AKU MAUUUUUU!"

(Name) dengan kurang ajarnya mengguncangkan Gojou sambil merengek minta tiket meet and greet artis kesukaannya.

Author turut iba karena kau ditipu nak.

"Eit, tapi kalo mau tiketnya, harus mau dong kencan denganku.~"

(Name) berhenti mengguncang Gojou dan kini raut wajahnya yang tadinya berbinar berubah menjadi suram.

"Ya deh, besok kita kencan. Asal kau kasih tiketnya kepadaku besok!"

"Nah, itu baru murid sensei yang baik!"

-----------------------------------------

... Yah, aku kira dia beneran dong mau kasih tiketnya....

TAPI TERNYATA AKU DITIPU ARRRRGHHHHH!

"(Name)-chaaaaan!~~"

Ah, dia datang. Aku langsung menoleh ke arah Gojou-sensei.

"... Sensei."

"Waaaah, kau kelihatan keren juga pakai baju itu! Apalagi tas kuning kamu membuat kamu jadi tambah manis deh!"

Yah, dia memuji aku seperti biasa.

Tapi tunggu....

Semua orang pasang mata ke dia....

Aku juga termasuk....

Karena....

(Sumber gambar: @Natsushio62)

"Hehe, gimana? Aku keren kan?~"

BUAGH!

"HENTIKAN TINGKAH LAKUMU YANG MALU-MALUIN TINGKAT DAKJAL, SENSEI!"

"UOOOOGHHH!"

- Sek, tunggu bentar -

"Haaaah, kau ini benar-benar tukang nipu, sen--"

"Ssssh~"

Ish, apaan dah main tutup mulut segala?! Mana pake telunjuk lagi! Situ sok romantis?!

"Panggil aku Sa-to-ru. ( ˘ ³˘)"

"Ogah."

"Haya-- Panggil aku dengan nama depan dongggg, aku pingin anak didik kesayanganku manggil aku dengan nama itu.~"

Tolong, siapapun bawa (yang ngakunya) guru laknat ini ke dimensi paralel. Lelah batinku melihat tingkah laku dia sejak di Sendai. (-_-#)

"Hahhh... Baiklah, Satoru-sen--"

"Oops, tanpa embel-embel tentunya.~"

Fix, aku pulang aja ah~

"Dah, sampai besok."

"GEH, JANGAN TINGGALKAN AKU, (NAME)-CHAAAAAN!"

... Pingin ninggalin gak tega, tapi kalo terus-terusan ditemani lama-lama stroke aku gegara kebanyakan emosi.

Mau gak mau, akhirnya aku menuruti ucapan dari Gojou-sensei.

(Di sisi lain, Yuuji dan Fushiguro yang sedang jalan-jalan di kota Tokyo menyeberang zebra cross di jalanan. Pandangan Yuuji tiba-tiba berfokus kepada dua orang sejoli yang familiar baginya.

"Fushiguro, itu bukannya (Surname) sama Gojou-sensei?!"

"He?"

Fushiguro yang acuh tak acuh mendadak berubah menjadi sangat fokus ke arah Gojou dan (Name) di kejauhan sana.)

"Jadi, kita mau kemana nih, sen-- maksudku, Satoru?"

Argh, pingin sembunyi dibawah selimut rasanya kalo manggil nama depan sensei!

"Jaa, gimana kalo kita pergi nonton di bioskop? Hari ini ada film yang aku mau nonton lho!~"

"Bioskop ya... Gak masalah sih, mau kesana sekarang?"

"Un, tentu!"

("Hei, mereka pergi tuh! Apa kita perlu ikuti aja?" Tanya Yuuji kepada Fushiguro.

"Ikuti mereka, aku gak yakin kalo sensei akan bertindak normal kalo sama (Surname)." Sahut Fushiguro yang emang situnya posesif sama (Name) cuma ia tak bisa bersikap seperti itu di depan orang lain apalagi gadis tersebut.)

"Yeeeeey, kita udah sampaaaaai!"

Ya Kamisama, malu-maluin beneran si sensei ini. Apalah aku cuma bisa nutup muka dengan majalah yang sampulnya pemain Argentina dari Jepang yang entah kenapa wajahnya pingin kutampol karena sama-sama ngeselinnya kayak sensei.

"(Name)-chan, mau nonton yang ini gak?"

"Kau yakin mau nonton gituan?"

Buset, ini film horor? Kok layarnya nampilin wanita keluar dari empang gitu ya?

"Yakin dong! Ada yang rekomendasiin kalo ini film yang bagus. (Name)-chan gak takut hantu kan?"

Boro-boro takut hantu, liat wajah sensei aja udah horor bagiku. (-_-)

"Enggak sih, aku udah terbiasa sama film horor jadi aku gak takut."

"Yosh, kita beli tiketnya langsung di loket!"

(Sementara Gojou menarik tangan (Name) yang terkejut, di sisi lain Fushiguro dan Yuuji masih mengintai dengan berpura-pura memakai kacamata dan membaca koran.

"Hei, aku rasa mereka akan beli tiket!" Ujar Yuuji yang masih memakai kacamata.

"Nonton apa mereka?" Fushiguro mengintip dibalik koran yang ia baca.

"Aku rasa mereka nonton Woman of Empang deh." Jawab Yuuji.)

-----------------------------------------

"U-uwaaaaaa, j-jangan ganggu aku! A-aku berjanji akan menguburkan kamu dengan tidak layak!"

Aku dan sensei menonton film horor yang... Terlalu luar biasa ini. Wajahku sih santai-santai aja, tapi nih sensei ngapain gelayutan di tanganku coba? Kok perannya malah kebalik gini?

Dan ya kulihat adegan wanita yang wajahnya kayak Joker Betmen mulai menyeret si lelaki yang entah kenapa wajahnya mengingatkan aku sama seseorang yang ada di sampul majalah olahraga.

Itu lho, yang wajahnya terus-terusan ditekuk kayak mau ngajak gelud, kalo gak salah dia dulu mantan pemain yang sekolahnya... Burung Gagak itu ya?

"Uwaaaaaaaaaaaaaa! Tidaaaaaaaaaaak, aku belum bayar uang SPP akuuuuuuu!"

Dan film pun berakhir....

....

Kok ngeselin ya? (-.-;)

"T-tadi itu benar-benar seram, (Name)-chan! Aku sampe merinding ini!"

"Eh? Ah ya... Begitulah."

Heran aku, siapa sih yang rekomendasiin film ini?

(Sementara itu di bangku yang jaraknya lebih 1 meter dari Gojou dan (Name), terlihat Yuuji dan Fushiguro yang juga ikut nonton film tersebut. Habis filmnya berakhir, Yuuji gemetar ketakutan.

"Hiiii, filmnya nyeremin sumpah!" Ucap Yuuji ngeri.

Sementara Fushiguro hanya memasang wajah datar sambil minum soda yang ia beli tadi di tukang es cendol lewat.)

"Eh, (Name)-chan! Habis ini kita pergi yuk lihat lautan!"

"Hah?! Ngapain ke lautan?! Situ mau tenggelam disana?!"

Kalo beneran mau tenggelam ya aku ikhlas banget kok.

"Aduh, bukan gitu, (Name)-chan.~ Kita disana karena ada hal menarik yang ingin aku perlihatkan kepadamu."

... Entah kenapa firasatku enggak enak kalo diajak sama sensei yang satu ini. Entar ujung-ujungnya diajak ke tempat yang aneh lagi.

Hah, benar apa yang dikatakan sama Fushiguro-kun.

("Hatchim!" Fushiguro bersin disaat itu juga saat lagi sibuk-sibuknya mengintai (Name) dan Gojou bersama Yuuji.

"Napa kau? Sakit?" Tanya Yuuji yang lagi minum es kopi hangat di tangannya.

"Enggak, cuma flu biasa." Sahut Fushiguro sambil mengusap hidungnya.)

Akhirnya aku dan sensei pergi menuju tempat yang dimaksud. Tempat itu berlokasi di dekat Bandara Haneda, kata sensei pemandangan disana sangat menarik untuk dilihat.

Pas aku lihat... Memang benar sih tempatnya lumayan bagus dan pemandangan lautannya juga tak begitu buruk.

"Gimana? Bagus kan tempatnya?"

Aku menoleh ke sensei dan cuma memasang ekspresi yang ambigu. Dia terlihat sedang memegang kopinya yang ia minum.

"Yah, lumayan. Tapi untuk apa kau mengajak aku kesini?"

Kulihat sensei sedang berpikir, lha dia yang ngajak napa dia yang malah bingung?

"Sebenarnya--"

(Sebelum Gojou mau mengatakan sesuatu, penglihatan dia dibalik kacamata hitam yang ia pakai terfokus pada dua orang yang lagi bersembunyi dibalik semak-semak. Oh, rupanya itu adalah Yuuji dan Fushiguro!

Gojou mulai bingung, ngapain dua muridnya itu mengintai dia dan (Name)? Bukankah mereka....

"Oh."

Gojou tersadar, terbesit ide jahil di pikirannya untuk mengerjai kedua muridnya tersebut yang lagi bersembunyi.)

"Sensei?"

He? Kenapa? Lha? Kok? Sensei kok megang kedua pundakku?

"(Name)-chan...."

N-napa wajahnya serius gitu?! Apa yang ingin dia lakukan?!

("Oi... Sensei mau ngapain?"

Yuuji dan Fushiguro terkejut saat melihat Gojou mulai mendekat ke wajah (Name). Reaksi (Name) yang sama terkejutnya serta wajah yang ngeblush berhasil memancing Fushiguro.

Fushiguro yang emosi melihat kejadian itu lantas keluar dari persembunyiannya.

"Berhentiiiiiiiiiiiii!")

He?! A-apa yang terjadi?!

"F-Fushiguro-kun?!"

Fushiguro-kun kok bisa disini?!

"Hentikan semua ini! Aku gak tahan! (Surname), apa yang kau lakukan sama sensei?!"

"F-Fushiguro!"

Sampai ada Itadori-san pula... Bentar, kok aku gak mudeng?!

"Pffffft--!"

"He?"

Lha, sensei malah nahan tawa. Ini apa maksudnya?!

"Hahahahaha! Kena kalian berdua! Hahahahahaha!"

"Eh?"

"Eh?"

"Ha?"

Oke, sekarang aku gak tahu apa yang terjadi. Sebenarnya ini kenapa? Kok aku malah kayak orang bego sekarang?

"Yuuji, Megumi, kalian berdua ngikutin kami ya? Hayo ngaku."

"E-eh?! Yang benar?!"

Sumpah, mereka dari tadi ngikutin aku sama sensei?!

"Ehehehe.... Iya, sensei. Awalnya aku yang pertama lihat kalian berdua, eh si Fushiguro minta ngikutin gitu. Padahal dia biasanya bersikap acuh tak acuh."

"Itadori, aku akan membunuhmu jika membeberkan semuanya!"

Heee... Jadi Fushiguro-kun yang minta ngikutin. Tapi tujuannya buat apa coba? #RIPReadergakpeka

"Dan lagi... Sensei buat apa memancing kami dengan pose mau cium itu?! Sensei mau dicap melecehkan anak orang ya?!"

Uwah, Fushiguro-kun kelihatan kesal. Tapi apa yang dia katakan benar sih....

"Hoho,~ sebenarnya itu hanya iseng supaya tahu seberapa cin--"

"Sensei, hentikan. Aku gak mau dengar!"

Haaahh... Pada akhirnya aku jadi bingung apa ini emang beneran kencan atau sekedar hang out. Walau begitu, aku merasa kalau di dekat Gojou-sensei merasa nyaman juga... Meski dia nyebelin tingkat dewa dan mampu menguras emosi.

-----------------------------------------

Tanpa sepengetahuan (Name), Gojou, Fushiguro, dan Yuuji, sekelompok makhluk dan manusia tak dikenal memantau mereka dari kejauhan.

"Itukah wadah Okuri yang kau bilang, Mahito?"

"Haha, ya tentu saja,~ dia cukup manis bukan untuk dijadikan wadah?"

"Heee,~ dia terlihat unik ya. Entah kenapa aku tertarik kepadanya...."

"Fumiya, aku yakin jika kau sentuh sedikit saja mangsa Mahito, dia akan memutasi kamu."

Mahito dan Getou Suguru... Bersama dengan para Roh Kutukan dan Penyihir Jujutsu... Mereka kini berkumpul untuk memulai rencana yang sudah dipersiapkan. Mahito berdiri dan menyeringai sambil menjilat jempolnya.

"Semuanya, kita persiapkan untuk besok... Menangkap 'mangsa' berharga kita."

To be continued

Yo yo yo, minna!~~~~

Author kaget banget lho, baru belum sehari update eh votenya udah lebih dari seratus. Aduh jadi malu nih (๑´'๑)♡ /PLAK

Sebenarnya masih ada banyak kejutan di dalam Ueno Arc ini, tapi Author masih agak bingung penataan kejutannya lebih cocok dimana. Tapi Author akan berusaha!

Eh btw, siapa yang ngakak pas Juju Sanpo yang episode 10? :v

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro