Kelas Umum: Bagaimana Membuat Cerita Fantasi Yang Menarik Banyak Pembaca?

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Kelas Umum Jurusan Fantasy The WWG
Minggu, 21 April 2019 pk. 20.00 WIB

Materi: Bagaimana Membuat Cerita Fantasi Yang Menarik Banyak Pembaca?
Pemateri: SaelsaWhite
Moderator: ubi_master_108
Notulis: ylathief

• • • • • • • • • • • • • • •

Kenalin aku Saelsa White. Mungkin itu nama yang kalian kenal di Dunia Orange. Panggil aja Sae. Penulis Fantasi yang masih umur 20 tahun, masih muda ya.

Untuk permulaan, saya akan katakan, fantasi itu kebebasan yang masuk akal dan imajinatif. Artinya, kalian bisa membuat cerita fantasi seperti apa pun yang kalian sukai.

Lalu cerita fantasi yang menarik banyak pembaca itu yang seperti apa?

1. Yang memiliki ciri khas sendiri (antimainstream).

2. Yang bisa membawa pembaca hanyut dalam cerita.

3. Memiliki pembangunan dunia yang terasa nyata.

Saya hanya akan simpulkan menjadi tiga poin tersebut.

Saya akan jelaskan satu-satu.

1. Yang memiliki ciri khas sendiri atau antimainstream.

Sebelumnya, ketahuilah, setiap cerita itu berasal dari cerita yang mainstream. Ide yang biasa aja. Aneh atau nggak bagus amat. Lalu bagaimana caranya jadi antimainstream? Di situlah tugas penulis untuk mengembangkan ide yang dia punya. Ubah ide sederhanamu jadi memiliki ciri khas sendiri. Beranilah untuk tampil beda. Atau coba hal yang belum pernah kamu lakukan. Misal, menggambungkan cerita tentang putri duyung dengan Troll.

Untuk mengubah ide awal yang kita punya, kita perlu melalui proses mencari, berpikir dan memahami. Artinya, jangan berhenti untuk mendalami ide yang kita buat. Kamu harus terus mencari setiap detailnya. Terus memahami seluk beluknya.

Menulis itu berlatih. Dan setiap penulis punya ciri khasnya masing-masing. Jadi dalami saja, namun dengan cerita fantasimu sendiri. Artinya, orang-orang tak akan bisa menemukan cerita fantasi sepertimu di mana pun.

Kita bayangkan. Ide itu seperti bibit bunga. Awalnya hanya biji, lalu berubah jadi batang daun. Lalu semakin lama semakin membesar menjadi bunga. Seperti itulah cerita yang kalian buat. Awalnya kalian hanya mendapat bibit yang sama, namun hasilnya akan berbeda. Setiap pemikiran yang kalian buat untuk ide awal itu akan menjadikan cerita kalian seperti bunga. Namun apakah bunga yang sama seperti yang lain, atau kalian menambahkan unsur lain hingga tumbuhnya menjadi bunga yang berbeda?

2. Yang bisa membawa pembaca hanyut dalam cerita.

Kalau alur atau cerita kalian sudah antimainstream, bisa memberikan rasa berbeda untuk pembaca, hal itu akan jadi sia-sia jika kalian tidak bisa menyampaikan perasaan tersebut dengan tepat kepada pembaca.

Cerita yang keren itu cerita yang bisa membawa pembacanya ke dalam dunia yang penulis buat. Seolah-olah pembaca adalah tokoh yang sedang berperan. Maka untuk mencapai itu, penulis harus berperan juga menjadi tokoh yang dia buat.

Sampaikan perasaan yang kalian rasakan ketika menjadi tokoh dalam tulisan. Hanyutlah dalam cerita. Bayangkan setiap adegannya.

Di poin ini kalian harus bisa mendalami sampai pada titik di mana kalian bisa melihat dengan jelas bayangan adegan itu dalam kepala kalian. Sampai kalian tidak tahan untuk segera menuliskannya karena perasaan itu meluap-luap. Kalau kalian bisa mencapai pada titik itu, kalian punya fokus yang tinggi dan benar-benar memahami cerita.

Bagaimana jika kita tidak bisa membayangkan adegannya, bahkan feeling pembaca? Artinya kamu belum mendalami cerita yang kamu buat.

Cerita itu bukan hanya satu buku besar dengan hanya mengetahui inti ceritanya saja. Cerita itu berisi adegan peradegan yang butuh detail perasaan, seolah mereka begitu penting dan berharga. Ketika kalian bisa menuangkan apa yang kalian bayangkan, rasakan, maka pembaca juga akan merasakannya. Mereka akan hanyut dengan sendirinya.
Tips lain. Menulislah karena kalian menyukainya. Menulislah dengan memikirkan adegannya. Menulislah dengan menuangkan perasaannya.

Jangan pikirkan hal lain selain cerita. Jangan pedulikan revisi atau puebi. Menulislah seolah dengan itu kalian merasa bebas. Diksi seperti apapun, jika dibuatnya dengan perasaan, itu akan jauh lebih mudah dipahami dan dibayangkan.

3. Memiliki pembangunan dunia yang terasa nyata.

Jika kalian membuat cerita fantasi dengan dunia baru, kalian harus membuatnya dengan detail. Setiap hal kecilnya, kalian hrus tahu dan pahami. Jangan sampai justru pembacanya yang lebih tahu dari kalian, yang lebih hafal letak dunia kalian. Karena itu, untuk membuat narasi yang tidak monoton, kalian membutuhkan informasi yang cukup.

Saya pernah mengalami ini. Narasi yang saya buat terasa begitu monoton. Saya bahkan hampir berpikir, apa lagi yang harus saya ceritakan di paragraf ini. Dan itu karena kurangnya informasi. Artinya saya belum benar-benar mengenal dunia yang saya buat. Karena memang saat itu saya tidak membuat Worldbuilding-nya.
Ini berkaitan dengan riset. Saya tadi katakan, setiap hal kecilnya. Artinya, meskipun ada sebuah kota dalam cerita kalian yang hanya muncul di satu adegan, kalian hrus tahu seluk-beluk kota itu. Setidaknya kalian pahami dan tulislah yang memang perlu diketahui pembaca. Jangan sampai info dump.

Contohnya tempat tinggal tokoh utama. Tapi dalam cerita banyak menunjukkan latar tempat di asrama, kalian hrus tetap mengenal seperti apa kota yang ditinggali tokoh. Hal itu bisa berkaitan dengan tingkah laku atau menjadi kebiasaan tokoh.

Dan selanjutnya malah berhubungan dengan karakter. Jadi, semuanya berkaitan. Dari satu unsur cerita ke unsur yang lain. Karena itulah, riset tentang dunia yang kita buat harus detail. Apalagi dunia baru yang kita bangun dari nol. Pembangunan dunia juga adalah faktor lain yang membuat pembaca bisa hanyut dalam cerita. Karena mereka bisa membayangkan di mana mereka berada saat itu.

Sebenarnya untuk menarik pembaca pada cerita fantasi yang kita buat yaitu dengan cara menulislah dengan serius. Karena setiap unsur dalam cerita, seperti paragraf pertama, prolog, epilog, plot, sudut pandang, blurb, penokohan; itu semua menjadi faktor sebuah cerita menarik atau tidak. Karena unsur-unsur itu saling berkaitan satu sama lainnya.

Bahkan pemilihan diksi, konflik, setiap reaksi tokoh, juga mempengaruhi cerita.
Karena itu, ini pembahasan yang meluas. Tapi karena fantasi, saya padatkan dengan tiga poin itu. Terutama poin satu dan tiga. Karena fantasi identik dengan cerita antimainstream dan worldbuilding.

Fantasi itu, jika ceritanya mainstream, lama-lama membosankan dan nggak akan ada yang minat lagi.

Genre lain, contoh: romance dan teenfiction, meskipun mainstream, kalau bikin baper pasti seru. Horror, meskipun gitu-gitu aja konfliknya, asal serem, seru kok.

Bukan berarti genre lain tidak perlu melalui proses detail. Setiap cerita harus dengan serius dibuat. Mulai dari poin satu sampai point kesekian. Bahkan cerita teenfict atau romance saja harus punya pembangunan dunia yang detail juga.

Worldbuilding itu nggak hanya jadi ciri khas fantasi, tapi cerita genre lain pun harus punya WB masing-masing karena kerangka atau hal-hal yang membentuk cerita itu pada intinya sama. Mereka punya plot, sudut pandang, penokohan. Hanya saja ketika kita berhadapan dengan ide dan alur, di situlah kita harus mencocokan semuanya.

Kita hrus mengisi setiap poin dalam cerita dengan ide dan alur tersebut. Seorang penulis harus tahu cerita atau novel yang mereka buat itu seperti apa. Dengan begitu mereka akan menulis dengan serius, hati-hati dan bebas.

• • • • • • • • • • • • • • •
Sesi Tanya Jawab
• • • • • • • • • • • • • • •

Tanya: Cerita fantasi mainstream itu seperti apa?

Jawab: Cerita fantasi mainstream itu seperti apa? Misal contohnya yang banyak bermunculan di Wattpad, cerita serigala alpha yang me-reject mate-nya, tapi ujung-ujungnya si alpha suka sama mate-nya yang lagi deket sama orang ketiga. Atau cewek diculik sama vampire posesif. Si cewek mau kabur tapi ketangkap mulu sampai si cewek akhirnya jatuh cinta sama vampire itu. Mereka menikah dan hidup bahagia selamanya.

Kalian bisa kok buat cerita mainstream seperti itu. Saya bilang ide itu awalnya mainstream kan, tapi selanjutnya usaha kita untuk mengembangkannya. Mulai dari konflik, alur, dan penokohan. Saya juga buat cerita fantasi tentang werewolf, itu awalnya muncul karena kegregetan saya dengan cerita ww yang banyak memiliki alur serupa, dalam artian kita merasakan hal yang sama lagi di cerita lain. Di situlah saya berpikir, kenapa tidak menunjukkan bagaimana solidnya atau seperti apa pack serigala itu. Meskipun hal ini belum bisa saya eksplor sepenuhnya.

Tanya: Kalau fantasi risetnya tentang apa saja?

Jawab: Banyak. Hal dalam cerita yang belum kamu tahu kepastiannya, kamu harus riset. Contoh sederhana, makan siang di Amerika. Jangan sampai kamu tulis steak jumbo. Itu biasanya untuk menu makan malam kan. Atau jangan sampai tulis roti isi dengan sekotak susu 😅. Namun fantasi itu biasanya riset latar tempat, waktu, sistem pemerintahan, dan sejenisnya.

Tujuan riset itu untuk membuat cerita kita masuk akal. Contohnya, si tokoh umur 20 tahun udah jadi dokter dan bisa bedah. Itu nggak masuk akal kan? Ya kecuali dia pintar dan kelas kilat 😅 tapi kalau nggak ada penjelasan apa pun, itu akan jadi nggak masuk akal. Karena itulah kita butuh riset dunia kedokteran itu seperti apa.

Tanya: Yang mainstream biasanya emang romance fantasy ya?

Jawab: Nggak kok. Teenfict, action juga banyak yang mainstream. Nggak hanya berpatok satu genre. Tapi kalau di dalam cerita mainstream itu ada sesuatu yang beda yang buat cerita itu keliatan lebih unik dari yang lainnya, itu bagus.

Tanya: Iya kak. Maksudku kalo di fantasi, yang mainstream itu banyakan romance fantasy?

Jawab: Entah wkwk. Tapi kalau kita hanya berpatok pada Twilight karena populer, kapan majunya wkwk. Cerita saya yang Regulation of Vampire juga terinspirasi dari Twilight kok karena Twilight film yang saya suka, tapi justru hal itu membuat kita seharusnya menunjukkan bahwa cerita yang akan kita buat jadi jauh berbeda dan punya keunikan sendiri.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro