Minuman Merah Muda

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Tepuk tangan menggelegar saat minstrel mengakhiri alunan lagunya. Para penari, termasuk diriku dan Putri Malu, berhenti berputar. Kami saling memberi salam terima kasih pada pasangan dansa kami.

"Menari dengan energik seperti itu membuatku kembali lapar. Ayo kita makan sesuatu," ajakku. Aku mengait bahu Putri Malu dan berjalan sedikit lebih cepat.

Sebuah rumah makan yang ramai terlihat dari kejauhan. Sepertinya ia ramai karena adanya festival ini, karena biasanya rumah makan yang kukunjungi selalu sepi dan hanya ada aku seorang saja yang biasa makan di sana. Namun, masakan yang mereka buat tidak buruk.

Kami duduk pada sebuah meja yang ada di sudut ruangan. Tempat ini terlalu ramai untuk bisa memilih tempat di mana kami akan duduk. Jadi, aku dengan asal mengambil satu tempat kosong yang baru ditinggal oleh pembeli sebelumnya sesaat setelah aku dan Putri Malu masuk.

"Zelts, aku tidak tahu harus membeli apa."

"Bagaimana jika mencoba sup dan roti? Karena aku juga suka menu yang itu."

"Kalau begitu, aku akan memakan yang sama dengan milik Zelts!"

"Bagus! Minumannya ... bagaimana jika perasan sari buah stroberi?"

"Buah stroberi? Aku mau!"

Aku memanggil salah satu pelayan, dan mengatakan semua pesanan yang sudah kami rundingkan sebelumnya.

"Zelts, aku merekomendasikan tambahan susu segar untuk minumannya. Kau akan merasakan keajaiban setelah mencampurkan perasan sari buah stroberi dan susu segar, lho!

Karena koki di sini memang suka bereksperimen, sepertinya eksperimen kali ini berhasil hingga membuat mereka sebangga itu.

"Lakukan sesukamu, jika rasanya tidak enak, aku minta uangku kembali."

"Aku jamin rasanya sangat enak! Minggu ini, minuman itu jadi yang paling populer!"

Aku mengangguk dan membiarkan pelayan itu melakukan sesuka hatinya. Tak sampai dua menit, ia sudah datang dengan pesanan kami. Aku bisa melihat mata Putri Malu yang berbinar menatap makanannya, aku sendiri juga sudah ingin cepat-cepat menghabiskan ini.

"Zelts, warna minumannya cantik!" Putri Malu mengintip minuman dari atas gelas kayu.

Aku melakukan hal yang sama saat ia berkata seperti itu. Putri Malu benar. Warna yang biasanya merah itu berubah menjadi merah muda, sepertinya karena ada susu di dalamnya.

"Iya, warnanya seperti gaunmu, sangat cantik!"

"Benar! Seperti warna bunga putri malu!" Ia mengangkat gelas itu dan meletakkan ujung gelas di bibirnya. Ia meminumnya perlahan. "Wah, enak! Zelts, enak, kau harus mencobanya!"

Aku tidak bisa menahan senyum saat menatapnya. Lalu dengan cepat meminum milikku. Seperti kata Putri Malu, minuman ini terasa lezat. Campuran rasa susu dan manis-asam dari buah stroberi bercampur dengan sempurna. Koki mereka benar-benar berhasil membuat satu menu baru. Rasanya sangat enak, tetapi aku lebih suka ekspresi Putri Malu saat meminumnya.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro