Apakah aku harus pergi?

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Yashiro pov again

Apa ini? Terdengar banyak suara..  Aku tidak bisa menangkap semuanya...
Pandanganku kabur, aku gabisa liat apapun. Bukan kerena air mata. Aku gabisa ngerasain apa apa.. 

Aku yakin banget aku sempet memuntahkan sesuatu. Darah? Rasanya anyir. Ah..  Mungkin indra perasaku juga sudah rusak. Mungkin hanya angan anganku saja.

Sakit? Aku bahkan gatau bedanya sakit dan gasakit.

Sesuatu mengguncang tubuhku. Suaranya lembut. Laki laki? Suaranya sangat menenangkan. Tapi gabisa membuat kesadaranku yang hampir hilang ini kembali.

Lalu

Ada yang membelai kepalaku..  Mengucapkan kata kata yang bahkan gabisa kudengar. Dia menggenggam tanganku. Tiba tiba,, satu suara terdengar

"Sedikit rasa sakit gaakan membunuhmu.."

Amane? Cuman dia yang bisa bikin kata kata begitu..

Belaian dikepalaku makin erat. Air mata jatuh ke pipiku tiap tetesnya. Lalu semuanya hilang. Digantikan rasa sakit. Rasa sakit  yang tidak pernah kurasakan sebelumnya. 

Lalu, kegelapan menelanku. Aku ada di tempat yang tenang, tanpa kenangan. Sendirian. Seperti biasa.

Aku ingat sekali. Sesuatu memaksaku keluar.

Memaksaku hidup. Tapi tidak dengan layak.

Aku merasa dadaku terbakar. Sesak. Tubuhku rasanya remuk.

Aku pengen lakuin apa aja untuk keluar dari siksaan ini.

Ada yang menggenggam tangaku. Laki laki? Suaranya lembut, pegangannya kuat. Tapi tetap gabisa membuang rasa sakit ini.

Lalu, kegelapan menelanku lagi. Aku disana bersama nenek, juga kakek. Berbincang ringan, mengenai kehidupanku.

*

Aku bangun, ada yang memegang tanganku. Bukan..  Bukan..  Bukan tangannya yang membangunkan ku suara tangisan. Perempuan?

Aku mencoba menggerakkan mata. Karena aku gabisa gerak. Itu juga sakit banget kalo terlalu liat kepinggir.

Ruby? Itu ruby?

Aku mau memanggil namanya. Tapi yang keluar cuma erangan. 

Dia dengar? Dia khawatir? Matanya sembab.

Sambil nangis, dia bilang "santai aja, Yashiro..  Rilex aja.. You - you will be fine(kamu bakal baik baik aja) "

Aku mengedipkan mata buat mengiyakan.

Dokter datang. Eh, perawat.

Ruby keluar. Kayanya dia nelepon orang.

"santai ya, Yashiro..  You Will be fine. Kamu punya temen yang luar biasa. Mereka sangat baik kamu tahu? Wanita tadi, dia selalu menemanimu. Ada lelaki juga..  Kamu tau? Lelaki dengan mata seperti matahari senja..  Dia selalu menjagamu." kata perawat itu.

Dia melanjutkan

"kamu koma selama 1 minggu. Dihari ketiga kamu koma, kamu bangun untuk muntah. Kamu muntah seperti selang pemadam kebakaran. Ada lelaki yang memegang tanganmu, sambil menyebut namamu, kami sampai khawatir ia meremukkan tanganmu"

Kata perawat itu sambil nyuntikin obat yang bikin aku pusing lagi.

"dia kadang menyebut namanu, sambil mencium tangnmu. Kamu punya pacar dan sahabat yang luar biasa"

Kata perawat itu. Aku menjawab dengan susah payah

"awalnya..  Aku berfikir gaakan bangun. Aku gamau merasakan dada yang terbakar. Apapun itu..  Aku gamau merasakan sakit..  Tapi nyatanya aku kembali. Aku kembali untuk merasakan rasa sakit ini"  suaraku gaenak. Berdeham berkali kali gabikin aku lebih baik. 

"pilihamu tepat, mereka mengharapkan kesembuhanmu..  Yashiro"

Aku tersenyum.
Perawat itu keluar. Lalu digantikan oleh

Amane, Kou, Ruby, Teru dan Boruto.

"kamu gapapa kan?"
"masih sakit?"
"eh, sumpah gw khawatir banget"
"jangan tinggalin kita..  Kita sayang sama kamu"
"aku gaakan kuat hidup tanpa sweetcake-ku"
"eh, sumpah. Serem lu, kirain mau pegi sendiri tanpa kita"
"gw gaterima pisah dari lu sumpah"

Aku gabisa menangkap apa apa. Mereka ngomong barengan. Sial. Aku juga malah tambah pusing.

Tbc

Yo, bruh, jangan lups vote coment follow and share this story, cause, dukungan kalian sangat penting untuk Pixiv dan Damien. Serta kelanjutan cerita ini.

Thank you

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro