this is the end

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Yashiro's Feeling

Sudah 1 minggu sejak kejadian itu, kebahagiaan kami perlahan menghilang. Kejadian.. Semua kejadian yang tidak pernah kami harapkan terjadi.

Sungguh, tidak ada kejadian yang lebih mengerikan dari ini.

Kehilangan sosok yang paling kusayang.

Oke aku tau kalian akan menganggap ini bucin. Tapi aku bisa apa? Aku yang merasakannya. Dia hilang entah kemana. Lenyap. Tidak ada 1 bagian tubuhpun tersisa. Terbakar bagaikan abu.

Sampai sekarang, entah kenapa aku masih menyimpan abunya. Walau aku tahu..

Abunya gaakan pernah bangkit.

Dan.. Semua ini salahku. Kesalahan paling Fatal.

Awalnya, aku megira 'ia' bukan musuh. Kami berbaik hati kepadanya. Tapi.. Nyatanya dia sama sekali tidak punya niat baik.

'ia'.. Menyamar. Lalu mengancurhan kami pelan pelan. Lalu membununhnya. Membunuh Amane. Amane kesayanganku. Orang yang gaakan pernah Tergantikan dalam hidupku.

"Aku minta maaf. Seharusnya aku tidak pernah membawanya. Kamu benar. Dia anjing liar. Kita gaboleh membawanya. Harusnya aku denger apa kata kamu. Aku bodoh!" isakku. Isakkan terakhirku. Tangis terakhirku. Tangis yang menyiksa batin selama bertahun tahun. Tentu saja. Sambil melihatnya perlahan mengilang. Dari dunia ini.

Aku tahu. Seharusnya aku tau, seharusnya aku tau kehilanganmu adalah akhir bagiku. Harusnya aku agak pintar sedikit.

Terimaksih. Terimakasih. Jika kamu tidak meninggalkan kekuatanmu, aku gaakan pernah melihatmu kembali.

"Amane... "
"nah, i'm back sweet cake. Ini karena kamu. Aku janji gaakan pergi.. Kecuali itu bersamamu. Walaupun hayat memisahkan.. Aku gaakan ninggalin kamu.,"

Ahh kalian gatau ceritanya. Oke. Oke. Akan kuceritakan dari awal.

Awal dari segalanya. Memang pahit. Tapi rasa pahit itu membuahkan bibit manis yang perlahan membesar.

Begini ceritaku...

Yashiro

×

AKu sedang berjalan di mini market. Membeli keperluan yang kubutuhkan. Semuanya... Makanan snack. Apalagi yang bisa membuat aku bahagia selain makanan yang banyak.

Aku gatau sekretariat punya minimarket kaya di dunia nyata.

Ada seseorang menarik bajuku. Aku berbalik, bersiap menggunakan keahlian beladiriku jika ternyata itu orang jahat.

Ternyata bukan. itu anak kecil. Dia menggemaskan sekali.


"boleh aku ikut ke rumahmu? Kamu orang kaya. Aku yakin menampung anak kecil kurus ini gaakan membuatmu bangkrut." ucap anak kecil itu dengan suara menggemaskan. Sungguh! Itu sangat menggemaskan.

"siapa nama kamu? Jangan terlalu formal. Aku juga masih muda" aku bicara dengan nada gemas. Tentu saja! Anak ini terlalu imut.

"oh.. Misu.. "

"hai Misu! Kamu lucu banget! Aku gatau si boleh atau engga. Tapi ikut dulu ke rumahku."

Dia memelukku erat sekali. Dia juga mengucapkan banyak terimakasih.

Saat sampai dirumah, Amane memandang haran pada gadis itu. Lalu bertanya :

"siapa dia?"
"ahh dia anak kecil. Waktu di minimarket dia bilang gapunya rumah. Jadi kuajak aja"

"ikut aku" nada suaranya rendah. Aku sampe Takut. Amane gabenci anak anak kan?

"kenapa? " tanyaku saat ada dalam kamar.

"ini sekretariat. Kamu gabisa bawa anak sembarangan. Ini bisa bahaya banget. Bisa aja dia uhmm... Some devil yang lagi nyamar. Itu bahaya" dia memerenyit, seperti menahan sakit.

"aku gaenak Harus ngusir dia. Gini aja, kalo dia terlihat mencurigakan selama 1 minggu ini, kita buang dia gimana?" tanyaku penuh harap.

"oke oke.. Aku setuju."

Aku menyesal sekali. Harusnya aku ga nyaranin itu. Harusnya aku usir dia kaya kata Amane. Harusnya aku......! Yah.. Takdir sudah berjalan. Aku gabisa apa apa
-Yashiro Nene

Di a baik banget. Dia bikinin kami kueh. Ruby aja bilang dia anak multitalent. Soalnya, masakannya enak semua.

Kou aja sampe bilang, kalo anak itu udah cukup umur buat nikah, dia bakal nikahin anak itu. Kakaknya juga gamau kalah. Dis juga ngotot bakal nikahin anak itu.

Amane, mama, papa juga sama. Mereka juga setuju dia anak baik

Cuman boruto yang gasuka. Dia nunjukkin rasa gasukanya terang terangan pas Misu makan barengan sama kami.

"gimana makanannya enak ga? Misu sampe cape bikinnya loh..!" Misu anak yang periang. Mama aja sampe mau pinya bayi kaya Misu.

"he..? Enak sih. Tapi aku gasuka kamu. Aku bakal awasi kamu sampe kamu gabetah tinggal disini. Aku gasuka kamu berkeliaran di rumah ini" Boruto sampe ninggalin meja dan gamakan sama sekali. Ini aneh. Boruto biasanya ramah sama anak kecil.

Serahusnya aku percaya dia. Kalo engga, kami gaakan kehilangan seperti ini.
-Yahsiro Nene

Waktu aku liat kamarnya terbuka, aku ketuk pintu

"hallo, boleh aku masuk?" ucapku ramah.
Boruto lagi tiduran di kasur.

"ya.. Masuk"

Aku duduk di tempat tidurnya. Boruto langsung duduk sambil ngelipet kaki. Seperti biasa kalo aku mau curhat.

"kenapa kamu gasuka anak itu? Dia multitalent tuh. Biasanya kamu gemes sama anak kecil"

"gatau.. Kayanya.. Aku punya firasat, kalo kita gausir dia secepatnya, sesuatu yang mengerikan bakal terjadi. Yeah.. Gimans si? Kaya diatuh.. Bakal nimbulin kehancuran"

Ternyata kamu bener. Anak itu bajingan. Harusnya segera kuusir dia waktu itu. Sayang, otak dan pikiranku sama sekali gapeka.
-Yashiro Nene

"anak sekecil dia? Anak Masih segede jeruk purut aja masa iya nimbulin masalah? " ucapku sambil tertawa kecil.

'yah.. Kan cuma ngingetin aja. Dasar drama"

Anehnya sejak kejadian itu, Boruto tetap terang terangan bilang gasuka sama Misu.

Well, aku juga mau bilang, mama dan papa keracunan.

Bukan racun biasa. Itu sihir.
Waktu kami periksa, gaada satupun sihir yang melekat pada Misu. Tapi Boruto tetep ngotot kalo Misu yang ngeracunin mama sama papa.

Amane bahkan sampe ribut ama Boruto. Misu juga nangis karena sakit hati sama ucapan Boruto.

Itu hari pertama.
Saat hari kedua, Boruto yang tiba tiba pingsan. Waktu kutanya Sakura, Boruto kena sihir juga. Katanya, kalo dia gadatang, anak hokage ketujuh ini bisa mati dalam waktu 12 menit. Amane sampe ngamuk. Katanya Boruto adalah sahabatnya. Sangat berharga.

Hari ketiga, Amane ketahan dikamarnya sendiri. Dia gabisa keluar kamar. Bahkan turun dari kasur. Katanya

"kalo aku turun dari kasur, rasanya aku kaya ditusuk sama 19 piso bersamaan. Sakit banget.. Aku gatau kenapa sampe kaya gini.. Kaya.. Ganjil.. "

Dihari keempat.

Kou sama Teru tiba tiba ditemukan dengan darah dimana mana. Untungnya, Sakura masih sama kami. Dia masih bisa nyelametin Kou sama Teru. Pas ditanya siapa yang ngelakuin itu. Mereka bilang kalo mereka ada di kamar masing masing. Gainget apa apa lagi setelah kejadian itu.

Hanya tersisa kami ber 3. Kami kumpul di ruang Ruby. Satu satunya kamar kedap suara yang dulunya jadi kamar Amane.

"Tinggal kita ber tiga. Kalo misalnya gitu.. Maka harusnya target selanjutnya Sakura. Dia Healing. Kalo dia masih ada, nyawanya terancam" ucap Ruby dengan nada mengerikan.

"Dan setelah itu.. Kupastikan itu Yahsiro. Karena Phoenix punya semua kekuatan. Termasuk Healing. Nyawa kalian berdua dalem bahaya. Ada kemungkinan aku yang terakhir." Ruby menatap kami Ngeri.

"benar. Aku juga berfikir begitu. Aku juga.. Takut" sakura gemeter beneran. Dia hampir nangis. Untung Sakura cewe kuat.
Dia ga nangis tersedu sedu kaya aku sampe gabisa ngomong.

"Dan kalian tau, Point penting disini?"
Dia menarik nafas lalu melanjutkan.

"semua ini terjadi sejak ada Misu."

Dia benar. Misu..

Jangan sembarangan bawa anjing liar sweet cake. Dia bisa aja nyamar.

Amane...

Bener! Aku harus pastiin ini.

"Tapi pas kita cek, dia gapunya sihir apa apa kan? Dia wolfie.. Kaya Ruby...." ucapku gemeter.

Aku melihat Ruby
Ruby menatap dengan mata puas. Seolah berhasil membuatku mengerti.

Tunggu..

Ruby wofie.. Tapi dia punya sihir!

"Tapi Ruby punya sihir.. " aku membelalakan mata.

"Dan aku punya sihir Khusus untuk nutupin kekuatanku"

Oke.. Bener! Misu bajingan!

Aku, Ruby dan Sakura mengangguk. Setuju bahwa dalang semua ini Misu.

Sekarang tinggal sisa aku, Sakura, Ruby, sama Amane. Yang lain udah pindah ke rumah masing masing.

Saat aku membuka pintu. Aku menatap ngeri.

Misu ada di sana. Tersenyum lebar.

"Misu.. Kamu kan dalang dari semua ini?!" Air mataku jatuh satu persatu. Aku gapinter nahan tangis. Semuanya...

"Ya.. Memang dia.. " Amane keluar kamar. Dia udah bisa bebas.

"selama ini kuikuti alurmu. Alur kejahatanmu. Aku mengira kamu cuma bakal bunuh aku doang. Tapi ternyata... Kamu menyakiti semua orang... Tsukasa"

Apa? Tsukasa? Jadi...
Bajingan itu...

Misu senyum. Lebar banget.

Ada sihir ungu mengelilingi Misu. Dia berubah. Menjadi sosok yang gapernah aku lihat lagi. Sosok yang mencoba menghancurkan kami. Sosok yang kubenci dengan sepenuh hati.

"Tsuka.. Sa.. "

"Yap! Aku merindukan kalian! Bagaimana dengan kalian?! Kalian merindukanku??"

Sakura dan Ruby mengatakan sesuatu.

Gabisa. Aku gadenger apa apa. Rasanya Semuanya berputar.

Enggak Yahsiro enggak! Jangan sekarang! Amane butuh kamu!.

"Yo.. Yahsiro san. Sudah siap melawanku? Oh! Aku gasopan banget! Makasih Yahsiro. Aku gatau lagi cara berterimakasih. Tanpa kamu, aku gaakan bisa masuk dan menghancurkan kalian satu persatu" senyumnya mengembang. Senyum brengsek yang gapernah mau kulihat sepanjang hidupku.

Tsukasa kluar rumah seakan dia yang memiliki rumah. Dia duduk dengan santai di luar.

Mulanya Kupikir itu smedi. Aku gatau apa apa. Tapi melihat Amane yang berusaha menyerang Tsukasa namun Apinya meleset semua. Aku tau, itu bukan smedi biasa.

Sesuatu keluar dari tubuh Tsukasa. Naga... Naga yang mengerikan.

"Yo Amane. Udah lama ya? Ga adu kekuatan, dulu kamu selalu menang. Tenang aja, kali ini aku lebih kuat. Aku membunub Mom sama Dad lalu memasukkan kekuatan mereka kedalem Nagaku. Biar Nagaku tambah kuat" dengan senyum melibgkar di wajahnya.

Amane pucat dan gemeter. Tampang nya udah kaya lagi milih, meningan ditembak dari belakang, atau bunuh diri. Sangat mengerikan.

Sakura dan Ruby udah ketusuk Pisau. Kayanya, mereka gabisa gerak. Piso itu bukan pisau untuk membunuh. Karena gaada darah. Kayanya, itu buat bikin mereka gabisa gerak doang.

Air mata Sakuta neter 1 persatu. Bahkan sampe jatuh. Dengan gampangnya Tsukasw bilang

"he..? Don't cry babe. Setelah urusan sama bocah bocah ini, kita Nikah lalu bahagia. Gausah sungkan, aku bakal bahagiain kamu"

Aku kenal Sakura. Sekarang pasti dia pengen ngehajar Tsukasa. Sayangnya pisau itu bikin dia gabisa gerak.

Setelah itu. Aku disiksa.

Aku dibawa kedepan dia.

"Jangan berani sentuh dia Tsukasa...!" Amane berteriak histeris. Aku juga.
Karena dia nusukin Pisau ke punggungku, sampe nembus ke perut.

Aku gaboong. Itu sskit banget. Sungguh.

Aku mau menjerit. Tapi setiap menjerit. Mulutku keluar darah. Aku gatau harus gimana.

"serahkan dirimu. Kubebaskan gadis ini"

Enggak! Jangan dengerin dia Amane! Nyerahin diri cuma karena aku itu bodoh! Jangan...!

Gimana ini? Aku gabiss ngomong. Semuanya tertahan. Hanya darah yang terus keluar dari mulutku.

Amane berjalan.
Apa? Dia mau ngasihin dirinya sia sia? Bodoh! Jangan.. Jangan.. Kumohon..

"Sweet cake. Jika aku ga balik. Cari cowo lain. Jangan tangisi aku kalo aku gabalik. Aku masih ada di hatimu. Your my home. Aku.. Akan bahagia kalo nanti aku mati. Kamu bisa cari cowo lain.. Sungguh.. "

ENGGAK! AMANE BODOH! SIALAN! JANGAN SERAHKAN DIRIMU! BODOH... SIALAN... AMANE..

Sebenernya aku bisa aja ganangis cuma karena piso ini. Tapi kata kata Amane bikin aku nangis.

Tsukasa ngelepasin Pisaunya. Lukaku langsung sembuh.

Aku bebas? Aku bisa selametin Amane? Aku bisa...?

Nope! Harusnya aku gapercaya Tsukasa.

Dis nusuk punggunku. Kali ini rasa sakitnya mengerikan. Aku melolong.

Amane Marah. Dia marah..

"Yah.. Sweet Cake. Aku gaakan pernah kembali sekarang. Maafkan aku.. Ini demi kamu.. "

Amane.. ? Dia..?

Sesuatu keluar dari tubuhnya. Naga juga. Tapi kali ini lebih besar.

Naga dengan kekuatan mengerikan. Aku ketakutan. Tsukasa juga. Naganya terlalu kecil untuk naga itu.

//bruk

Amane?! Dia ambruk?!

Aku yakin dia gaada ditubuhnya.. Aku gabisa ngerasain aura jiwanya di tubuhnya. Amane..

Dia adalah Naga itu.

Dia melemparkan amukannya lewat naga. Tapi.. Aku tau naga ini. Naga itu pedang bermata dua.

Amane mengamuk. Mengeluarkan kesedihan. Kesedihannya karena aku. Kesedihannya terlaly besar. Tenaga yang ia keluarkan juga besar. Tsukasa hilang terbakar. Semua sihirnya lenyap. Sakura dan Ruby segera bergegas ke badan Amane. Aku juga.

Aku menopang kepala Amane.

Naga itu kembali ke tubuh Amane.

Amane membuka matanya.

"aku sudah tidak bisa hidup lagi. Mungkin selamanya." ucap Amane dengan tatapan sendu.

"Nggak Amane! Aku gaakan biarin itu!" tegas Sakura sambil mengobati Amane..

Ruby hanya terisak keras. Ia gabisa ngomong lagi.

"percuma. Butuh kekuatan setara dengan supernova. Kami phoenix adalah supernova. Kekuatan kami terlalu besar. Menggunakan 10rb penyembuh pun, kami gaakan bisa hidup lagi''

Sakura Tersedu. Ia berhenti. Kenapa.. ?

Sesuatu memaksa masuk kedalam tubuhku. Apa itu? Energi..?

"simpan kekuatanku. Mungkin jika kamu merindukanku. Kamu bisa melihatku"

Apa maksudnya.

Perlahan Amane berubah menjadi abu.

Abunya.. Aku gatau gimana lagi.

Aku mengambil guci, lalu memasukan abu Amane kedalam.

Kami bertiga kembali ke rumah kou dan Teru.

Kami menangis sampe mata kami bengkak.

Senuanya sedang berkumpul di rumah Teru.
Melihat kami penuh luka, semuanya bertanya.

Aku gakuat menceritakan. Aku cuma memeluk guci abu ini. Guci Amane.

Ruby dan Sakura menceritakan sedetailnya. Sambil menangis tersedu sedu.

Mama papa semua memelukku.
Tangisku makin menjadi jadi. Sungguh. Aju gaboong kali ini.

6 tahun berlalu.

Aku sedang duduk di taman. Taman tempat aku berkumpul dengan Amane. Berdua, menikmati kemesraan yang tiada 2-nya.

Hari ini hari senin. Tepat memperingati hari mensiv hubunganku dengan Amane.

Aku menatap langit sambil memeluk guci yang berisi Abu Amane.

"Look Amane. Aku udah lulus kuliah. Kamu janji nikahin aku abis lulus kuliah. Kamu janji.. Akan melalukan itu jika kita udah nikah. Kamu janji bakal kasih aku 2 anak yang lucu. Mana janjimu? Aku merindukanmu.. My Lord.. "
Aku mulai terisak.
"akan kujaga kekuatanmu. Akan kusimpan Semuanya.. "

Kou duduk di sebelahku matanya membelalak. Kaget bukan main.

Aku bertanya. "apa?"

"abu.. Kektuatan.. Kamu masih nyimpen semuanya?!" kou mulai menangis.
"ya.. " jawabku bingung.

"kamu bisa jemput dia. Bawa dia kemari. Bawa arwahnya, kemudian satukan arwah kekuatan dan abunya.. Dia bakal kembali.. Amane bakal balik.. "

Kou segera membawaku kembali kerumah. Setelah sampai. Semua orang termasuk mama papa melepas aku pergi ke dunia asing yang mereka sebut "dunia antara" katanya aku bisa menemui Amane dan bawa dia balik.

Aku bahagia.. Sungguh!

Saat sampai di dunia itu, aku dibawa naik ke kapal oleh seseorang. Perempuan.

Saat kutanya, dia menjawab :

"Aku Ra. Dewa Ra. Aku yang menciptakan kalian. Jika air mataku menetes, maka lahirlah anak yang akan menjadi phoenix. Aku lah nenek moyang kalian" mataku membelalak. Ternyata aku tercipta dari air matanya.

"bagaimana dengan tuhan?" tanyaku takut takut.

"dia ada. Dia lebih tinggi dari kami" katanya Sambil terus mendayung.

"tapi.. Kaliankan dewa.. "

"ya, tapi jangan salah. Kami hanya orang biasa. Tapi tinggal di dunia berbeda, kita sudah sampai"

Aku melihatnya lagi. Aku terjun ke pelukannya.

Amane. Kamu gatau aku kangen sama kamu.

"yah.. Sweet cake. Kupikir kita gabakal ketemu lagi. Kupikir.. " dia menangis.

"kita kembali sekarang? " kataku ceria.

Kami kembali.. Yah.. Kami kembali!

Kami hidup kembali. Saat Amane hidup Semuanya menjadi lebih berwarna.

6 bulan kemudian

Kami menikah tentu saja. Kami menikah.
Dia adalah suami yang menyenangkan. Sungguh.

Dia selalu pulang tepat waktu. Dia selalu pulang dengan hadiah untukku. Sangat romantis. Sungguh!

9 tahun kemudian

Sesuai janjinya, dia memberiku anak. Anak kembar.
Aku mempunyai anak lelaki bernama Yugi Katori. Dia sangat mirip denganku. Ibunya. Sungguh! Kupikir anak lelaki akan mirip ayahnya. Ternyata enggak!

Well dia mirip aku banget kan?!

Lalu aku juga punya anak perempuan namanya Yugi Kushina. Lucu banget! Dia persis Amane dan suka bawa pisau. Amane sampe beli pisau mainan yang keliatan asli buat dia.

Daripada nyakitin orang kan bahaya :>

Yah.. Ini akhir..

Semuanya bahagia..

Makasih udah ngikutin alur kami yang amburadul.

Dan karena kami sudah bahagia.. Apakah kami bisa lebib bahagia lagi?

Aku gatau itu. Takdir yang menentukan.
.
.
.
.
.
Tamat
Cerita ini berakhir disini. Maksih semuanya. Tanpa Kalian Pixiv dan Damien hanyalah remahan rengginang.

Yo Jangan lupa vote yah!

Thank you sooo much 💚💙

Bagi yang kangen ama Pixiv dan Damien
//plak
Atau mau req cerita, atau saran buat cerita pixiv ama Damien sebaiknya gmn
Bisa dm kami lewat ig : @ganxpixiv

Iya itu akun art:(
Karena kita bingung mau isi apaan:(
Yaudah kata Damien akun art aja.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro