Chapter 5: Cat

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

“Melelahkan sekali....” (Name) meluruskan kedua tangan ke atas dan menautkan jari-jarinya, sembari meregangkan otot punggung.

Lelah duduk seharian. Kaki jenjangnya berhenti di sebuah vending machine dan ia membeli sebotol air mineral.

Tenggorokannya kering. Lagu seriosa benar-benar menyiksa tenggorokan. Area sekolah sepi, satu atau dua murid yang terlihat keluar dari gerbang.

Matahari perlahan membenamkan dirinya di garis cakrawala, cahaya oranyenya menyilaukan. Kelopak merah muda yang berjatuhan ditembak cahaya oranye terang.

(Name) tersenyum sejenak, menikmati keindahan warna merah muda dan oranye yang berpadu. Bahu dan punggungnya yang berat terasa ringan.

Ia melangkah santai. Melewati trotoar, lanjut ke kompleks perumahan yang jauh dari ingar-bingar jalan raya.

“Meow.” Seekor kucing berbulu putih melintas.

“Kyaa. Neko-chan.” (Name) mengelus kepala hewan itu dan menggendongnya.

Ia bersenandung pelan, mengayunkan kucing itu ke kanan dan ke kiri. Rambut (hair color)nya didorong angin ke belakang, beberapa helai ditarik-tarik halus oleh si kucing.

Selain musim semi, kucing adalah sesuatu yang dicintai (Name). Penat yang mendera benar-benar hilang. Musim semi memang terbaik!

(Name) menurunkan kucing putih itu dari gendongannya. Ia menunggu si kucing melompati pagar sebuah rumah.

Dari balik punggungnya, (Name) merasakan aura keberadaan seseorang.

Kepalanya sedikit tertoleh ke belakang, sudut matanya mengidentifikasi sosok pemuda berambut merah putih.

(Name) serta merta menyipitkan mata ke Shouto. Berniat mengomeli sikap abai dan cueknya.

Langkah (Name) terhenti.

Seekor kucing berbulu hitam menghampiri Shouto, menggosokkan kepala ke betis pemuda itu. Shouto berjongkok, tersenyum kecil dan membelai lembut kepala hewan lucu itu.

Luntur sudah image dingin Shouto. Ia hangat dan lembut. Aura yang terpancar darinya penuh kebahagiaan dan kehidupan. Persis seperti musim semi.

(Name) terkejut mendapat serangan manis mendadak secara tak sengaja dari Shouto. Dalam sedetik, jantungnya mengalirkan darah paling banyak ke wajah.

Senyum Shouto yang manis. Gerakan lembutnya membelai kepala kucing. Bunga sakura yang memberi efek cantik. Cahaya oranye terang matahari menyorotinya, seakan memperlihatkan pangeran es yang membuka sisi lembutnya di panggung.

Perpaduan yang tidak sehat untuk jantung (Name).

[]

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro