Filosofi Kampus Awan ☁️

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Hallo, Kesayangan Mina!

Apa kabar kalian? Baik, bukan?

Kali ini, Mina datang kembali membawa kabar hangat yang sehangat kopi di bawah langit senja. Nah, sesuai dengan judul yang tertera, Mina akan kasih tahu kalian tentang filosofi Kampus AWAN. Baik dari segi nama maupun logonya.

Kalian pasti penasaran, kan?

Yuk, mari disimak!

Filosofi Nama Kampus AWAN ☁️

Menurut KBBI, kampus memiliki arti daerah lingkungan bangunan utama perguruan tinggi (universitas, akademi) tempat semua kegiatan belajar-mengajar dan administrasi berlangsung.

Sesuai dengan penjabaran di atas, Kampus AWAN sendiri dibuat untuk memiliki fungsi yang sama seperti kampus pada umumnya, hanya saja kami berbasis online. Selain itu, sistem yang Kampus AWAN gunakan juga selayaknya kampus pada dunia nyata. Di mana, memiliki Fakultas dan Program studi. Meskipun, hanya dikhususkan untuk memperlajari kepenulisan saja. Bahkan, Kampus AWAN juga BEM yang berguna untuk menunjang kegiatan Kampus AWAN itu sendiri.

Selain membahas filofosi kampus, Mina juga akan membahas tentang Awan. Mengenai istilah awan, pasti tidak asing lagi, bukan? Tapi meski begitu, masih banyak yang belum tahu jika awan memiliki sebuah makna yang cukup dalam. So, langsung saja akan Mina jelaskan tentang definisi dan filosofi dari kata Awan itu sendiri.

Awan merupakan suatu objek langit yang tercipta dari sekumpulan uap air yang berkerumun di udara. Ia sering berlarian kesana dan kemari, selaras mengikuti pergerakan hembusan angin. Awalnya, awan hanya berbentuk gumpalan kecil. Namun kelamaan awan akan berkerumun, lalu membesar.

Seiring waktu, awan yang besar akan mengalami kejenuhan di ketinggian langit yang terbuka. Dengan adanya kejenuhan, partikel awan yang berupa uap, akan mengkristal kemudian menjelma menjadi bulir bulir air. Karena bobot air yang lebih berat dari uapnya, air pun jatuh dalam bentuk rintik yang biasa kita sapa hujan.

Sesuai dengan pemaparan di atas, Mina akan memposisikan awan adalah seorang penulis. Yang di mana, semua yang baru saja menetas akan melalui masa kecil terlebih dahulu. Meskipun mereka masih kecil, tetapi penulis akan terus  berlatih dan berdoa. Nah, dalam masa tersebut, penulis akan berkembang menjadi penulis hebat.

Selayaknya awan yang berproses, begitu pula seorang penulis. Ia tak akan pernah berhenti untuk mengembangkan tulisannya dengan mencari ilmu ke sana dan ke mari sebelum apa yang ia inginkan tercapai.

Banyak orang bilang, gagal adalah gerbang kesuksesan. So, jika kalian terjebak dalam kegagalan maka jangan pernah putus asa. Sama seperti awan yang memiliki sikap tangguh, penulis juga seharusnya seperti itu. Apakah kalian ingat dengan J.K Rowling yang naskahnya berulang kali ditolak? Berkat semangat yang ada dalam diri beliau, kini beliau sukses dengan novel Harry Potter-nya.

Kesuksesan bergantung pada usaha seseorang itu sendiri. Sebab, usaha tak akan mengkhianati hasil. Ibarat hujan yang bermanfaat, karya penulis juga seperti itu. Tanpa kita sadari, dengan hasil tangan seorang penulis, seseorang tersenyum dibalik buku yang dipegangnya.

Bagaimana dengan filosofi lainnya?

1. Menginspirasikan keteduhan.

Keteduhan itu, tak lain diciptakan Sang-Kuasa lewat awan yang sengaja Ia gumpalkan di langit. Dengan awan tadi, akan terbentuklah bayangan yang tentunya meneduhkan bagi setiap insan serta seluruh mahluk yang ada di permukaan bumi.

Kampus AWAN akan menjadi wadah untuk memberikan keteduhan bagi para penulis. Di sini kita akan berbagi ilmu, curhat, atau pun mungkin bisa menjadi tempat untuk menerbitkan karya. Wah bisakah? So, kita tunggu saja.

2. Mengajarkan persatuan.

Selain meneduhkan, awan juga bermakna persatuan. Nah, di Kampus Awan, kita tidak membeda-bedakan. Semuanya sama, yaitu seorang penulis. Di kampus ini semua mahsiswanya harus saling menghargai dan membantu satu sama lain.

3. Di dunia ini, jumlah dan besaran tak patut dibanggakan.

Bagi yang memperhatikan, awan pasti senantiasa bergerak ke sana dan kemari dengan mudahnya mengikuti arah mata angin tanpa bisa mengendalikan dirinya sendiri. Dari hal itu kita bisa memetik pelajaran bahwa ukuran dan jumlah saja belumlah pantas untuk disombongkan.

Wah, dari sini kita bisa lihat bahwa Kampus AWAN tidak menerima kesombongan dalam bentuk apa pun. Bahkan Presiden BEM dan Menteri BEM-nya pun belum tentu sebagus itu. Jadi, jangan ragu untuk bergabung dengan kampus kami. Semua dalam kampus ini akan dibandang sama rata.

4. Semuanya bermula, berproses, dan akan hancur pada waktunya.

Setiap hal yang ada di bumi memang mengandung misteri. Namun, bagi yang mau berfikir pasti akan mendapatkan pelajaran yang berharga. Lewat awan, kita dapat belajar bahwa semua yang ada di dunia memiliki awal. Awal yang berupa ketiadaan, lalu muncul perlahan, berproses sedemikian rupa hingga bersatu, besar dan berisi.

Namun sebagai mahluk yang bijak, sebaiknya kita tidak boleh lupa diri. Sebesar apa pun kapasitas kita di dunia, sebanyak apa pun kuantitas manusia di permukaan bumi, pada akhirnya semua itu pasti memiliki ujung yang telah digariskan oleh sang pencipta.

Sesuai dengan nama dan filosofi yang telah dijelaskan, kami -BEM Kampus Awan- berharap bisa menjalankan Kampus ini selayaknya Awan yang sesungguhnya.

Filosofi Logo kampus Awan

1. Background langit

Langit menandakan bahwa wadah kepenulisan sangatlah luas bagaikan langit di sore hari yang berwarna biru.

Jadi intinya semua orang bisa menulis, baik tua maupun muda, miskin atau kaya, bahkan pria dan wanita pun bisa. Kecuali hidup atau mati, ya. Karena cuma orang hidup yang bisa nulis.

2. Garis lingkaran biru

Dari logo bisa dilihat dimulai dari warna pudar ke terang. Itu memiliki arti bahwa dalam menulis tidak langsung menjadi bagus. Selalu ada tahap perjuangan untuk mendapatkan hasil memuaskan. Selalu ada kalangan bawah untuk menjadi populer sepanjang masa bahkan diingat oleh semua orang.

3. Gambar Awan

Menandakan bahwa awan sebagai simbol kampus.

4. Gambar buku

Berarti sebagai wadah kepenulisan yang mencakup seluruh platform menulis. Lapisan buku ada 3 dengan warna berbeda sebagai Tridarma Kepenulisan. 

Lapisan pertama berwarna hitam, yaitu sebagai tingkatan membaca. Artinya, tanpa membaca, maka tidak ada tulisan yang bisa dibaca.

Lapisan kedua berwarna biru tua, memiliki makna menulis. Kegiatan inti yang melahirkan sebuah karya baru.

Lapisan ketiga, berwarna biru muda yang artinya menerbitkan. Kegiatan ini berguna untuk mempublikasikan karya dan aspirasi seorang penulis. Setelah menulis lalu diterbitkan. Tidak harus dalam bentuk buku fisik, tetapi bisa dalam bentuk dipublikasikan ke platform tulis atau ke sosial media yang ada.

Ingat, tulislah apa yang ingin kamu tulis. Dan pertanggung jawabkan apa yang kamu tulis.

5. Tulisan Awan

Bermakna sebagai penanda kampus Awan. Dengan warna biru yang dominan.

☁️☁️☁️

Yah, begitulah pemaparan filosofi Kampus AWAN oleh Mina. Bagaimana menurut kalian? Keren, kan? Yaiyalah keren, kan ... BEM Kampus AWAN yang bikin, hehe.

Kalian pasti berharap Mina yang bakal menyebut nama sendiri, kan? Kalau di sini gak akan berlaku, karena Mina sadar hanya deburan debu di kampus ini, sad. But, kalau gak Mina, kalian juga akan tahu apa pun, tentang kampus ini, wkwkwk. Jadi Mina berguna, guys. Apasih gak jelas. *plak.

Jadi ....

Apakah kalian berminat untuk bergabung dengan Kampus AWAN? 

Siap menjadi bagian dari kampus AWAN?

Eittss, sabar terlebih dahulu, karena pembukaan mahasiswa baru Kampus Awan masih ....

Terus pantengin official akun Kampis AWAN ya, guys. Agar kalian gak  ketinggalan informasi dari Mina. Di chapter selanjutnya, Mina akan kasih tahu kalian kabar yang pastinya akan membuat rasa penasaran kalian hilang. Pasti tahu apa yang Mina maksud, kan?

Oke deh, sekian kabar dari Mina untuk hari ini. Oh ya, jika kalian memiliki pertanyaan yang harus Mina jawab, silahkan drop pertanyaan kalian di bawah ini. 👇

See you later, Kesayangan Mina. 👋💚

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro