Kancilia

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Seorang wanita mengetikkan di monitor virtualnya. Email, password, dan lainnya. Dia menuliskan "Kancilia" pada username dan menekan tombol login.

Kancilia tiba-tiba berada sebuah kapal besar futuristik. Lampu neon berbagai warna dimana-mana. Suara wanita robot berkata, "Selamat datang di Metanian Ship Server."

Yang unik, ada pada orang-orang. Dari mulai avatar hewan sampai tak berbentuk, semua ada. Wajar, inilah metaverse.

"Aku masuk, sekarang di tempat respawn-deck kapal." Kancilia menghubungi seseorang di luar jaringan.

"Selamat datang di dark web." kata lelaki remaja yang hanya bisa didengar oleh Kancilia.

"Target ada dimana, Vytung?"

Tas ransel kecil di belakang punggungnya, mengeluarkan sesuatu yang terbang. Itu seperti drone mini yang dirancang agar tak kasat mata.

"Sabar, Lia. Aku nih hacker, bukan google, ... ketemu, target di bar."

***

"Barangnya ada?" Seorang pria tampan dengan jas hitam, rambutnya hijau.

"Aman." Dihadapannya adalah pria dengan avatar unik, manusia berkepala elang.

Monitor virtual muncul, mereka menekan-nekan. Rupanya mereka sedang transaksi menggunakan mata uang crypto ilegal.

Buah mangga muncul tiba-tiba muncul setelah transaksi berakhir. Itu adalah NFT yang berisi data. Si Rambut Hijau memasukkannya ke saku celana. Di metaverse, banyak hal bisa terjadi, termasuk kantong Doraemon.

Mereka berpisah, dan Si Rambut Hijau menuju meja bar, duduk tepat di samping wanita.

"Sendirian aja mbak?"

Wanita itu menoleh, "Iya, Mas ...." Dia melihat name tag di jas sang pria.

"Raga, kamu?"

"Kancilia, panggil aja Lia."

"Kenapa enggak Kancil, sepertinya pintar?" puji Raga.

Kancilia tertawa geli. "Aku yakin Mas Raga nanti benci nama itu."

"Buat apa aku benci orang yang ketawanya bikin candu?"

Kancilia tertawa geli lagi "Serius, mas nanti benci aku ketawa."

***

"Hahahaha." Kancilia terbahak-bahak sembari mengendarai scooter. Di tanggannya sebuah NFT berbentuk mangga terbawa lari.

"Brengsek, Kancil!" Raga berlari ditemani oleh 11 orang, termasuk Si Elang.

"Hahaha, kalian 'tak bisa menangkapku." Kancilia menoleh ke belakang dan menjulurkan lidahnya.

"Jangan sombong." Vytung memperingatkan.

"Santai-"

Scooter-nya menabrak dan berubah jadi tas, Kancilia terlempar.

"Nah, kan, karma."

Tiga orang menahan Kancilia berdiri, yang lainnya mengepung. Raga mengambil tasnya.. Si Elang merebut mangga dari tangan Kancilia.

"Kita apakan dia?" Raga bertanya.

Si Elang tersenyum, dia menunjuk ke lautan.

Kancilia diarahkan ke samping kapal. Di sana dia melihat lautan hitam menyeramkan.

"Lia, lautan itu berisi malware. Kalau kamu kena, akun secara otomatis dihapus dan semua data hilang. Device juga akan menjalankan banyak program sampai merusak device."

"Vy, aku dilempar dari atas kapal dan aku punya ide."

Raga melemparkan tas ke laut, agar terhapus dari dunia. Kancilia membulatkan matanya, itu alat satu-satunya yang dia punya untuk lari.

"Rasakan itu, Kancil. Kamu benar, aku jadi benci pada nama dan tawamu itu." Raga marah.

"Sudah, akhiri sekarang." Ketiga orang itu mengangkat Kancilia.

"Kalian enggak mau ada salam perpisahan, atau mungkin berdoa?" Kancilia berdalih.

"langsung lempar."

"Hei belum berdoa-"

Kancilia dilempar. Dia menyentuh laut dan tamatlah sudah. Device, akun, dan semuanya lenyap. Atau itu yang diharapkan.

Namun, Kancilia terbang menggunakan scooter-nya. Rupanya tas yang Raga lempar berubah jadi scooter dan sudah diprogram agar terbang.

"Bangsat, Kancil!" Raga menggerutu.

"Bye bye, Elang dan Buaya." Kancilia menjauh dari kapal dan logout server.

Tamat

Didedikasikan kepada
Blackpandora_Club

Prompt:
"Aku dilempar dari atas kapal"
Cerpan, max 300 kata

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro