3. Menghidupkan Karakter Tokoh Fiksi

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng


Kelas bersama Adara Kirana

Materi: Menghidupkan Karakter Tokoh Fiksi
Tanggal: 28 Desember 2016 pukul 19.00 WIB
Tutor: expellianmus
Notulen: MethaSaja
Diclaimer: theWWG

-------->>>>>>>=====<<<<<<------

Materinya kan karakter yaa. jadi aku mulai dulu ngejelasin tentang jenis karaker yaa ((kalau ada yang mau tambahin, tambahin aja okeokee😁))

Jenis karakter ada 2, yaitu
+ Flat. ini cuma katakter yang cuma lewat doang. misal pelayan kafe dll. biasanya ini umum

+ Round. karakter tiga dimensi. biasanya semua dijelasin, mulai dari fisiknya, pergaulannya, dan sifatnya.

Membuat karakter
+Ada yang bikin karakter dari biografinya dulu, ada yang kayak wawancara karakter (ini beneran ada dan bisa dilakuin).
Kalau aku sendiri lebih suka pakai tokoh gitu. misal, aku bayangin si A itu sifat kayak Hermione Granger, tapi fisik kayak Lindsay Lohan di mean girls. Maka, deskripsi fisiknya (misal), tinggi, dikuncir kuda dll. terus sifatnya: pinter, sok tahu, dll

+ Buat ciri khas yang unik.
Misal si A dari awal kita ceritain suka dikuncir kuda. maka, sampai akhir cerita (kalau bisa) setiap ada deskripsi fisik, dia selalu dikuncir kuda

+nah biar karakter kita terasa hidup, dia harus punya tujuan. karena orang hidup kan pasti punya tujuan. Berikan kekurangan atau halangan demi mencapai tujuannya. Tokoh harus bertindak sesuai sifat awalnya.

Ada berbagai cara orang menulis sih,
*ada yang bikin cerita karena kepikiran karakternya dulu. misal, "aku mau bikin cerita yang karakter utamanya banci ahhh" dan dari situ, muncullah cerita tentang banci yang berusaha menyesuaikan diri dll.

*dan jelas bakal lebih kuat kalau yang dipikirin karakter dulu. TAPI bukan berarti kalau mikirin ceritanya dulu karakter enggak kuat yaa

Cuma kalau mikirin ceritanya dulu, saranku sih, karakternya jangan terlalu dipaksa buat "masuk" ke cerita itu. bikin dia "hidup" sendiri.

Saranku sih, kalau mau bikin cerita yang karakternya kuat, awalnya mikirin karakter dulu. :)

Sebenernya karakter unik enggak harus dia cyborg/penyihir/banshee/apalah. misal ada katakter yang suka kentut, kalau itu dikembangin bisa jadi menarik lho.

misal gini, si A suka kentut, dan tahunya dia ga sengaja kentut pas ketemu sama gebetannya. gara gara itu si gebetan malah inget terus sama dia. tapi gebetannya inget dalam hal negatif. di situ bakal muncul konflik, di mana si tokoh utama pengin ngubah persepsi negatif gebetannya. ntar bakal muncul usaha, halangan, twist dan segala macem.

Sesi Tanya Jawab:

Q 1 : Aku punya karakter anaknya aslinya baik, tapi dia mendadak berambisi sama impiannya dan tuntutan hidup, jadi dia berubah egois dan jahat, apa itu nggak jadi OOC?

A1: bisa jadi ooc kalau sangat tiba-tiba. Berikan ambisi yang kuat agar tidak terkesan tiba-tiba.
Misal: dia anaknya baik karena selama ini dia punya kakak yang perhatian. kemudian, kakanya mati dibunuh orang. ya kalau dia terus berambisi buat balas dendam, masuk akal aja menurutku, walaupun jangan ekstrem amat ya.

Q1a : pernah gak sih mbak bikin karakter yg tiba2 melenceng dari gambaran awal? Itu gimana mensiasatinya??

A1a: pernah, saya rombak beberapa. Rombak sajah 😉

Q2: Tadi kan ada dibilang tentang mengenalkan tokoh lewat wawancara, nah itu maksudnya gimana sih? Bisa kasi contoh nggak kak?
Trus ada gak tips biar karakter tokoh kita itu konsisten? Biasanya itu yang paling susah. Kadang nih ya kak, karakter tokoh yang saya buat malah jadi mirip-mirip gitu. Dan akhirnya tuh cerita malah macet dan saya hapus. Aduhh he he he

A2: bayangkan karakter benar-benar hidup dan diwawancarai.

jawab 2: anggap karakter kamu duduk di depan kamu dan kamu pengin tahu segala hal tentang dia. tanya-tanya aja mulai dari nama, latar belakang, keluarga, hobi, sekolah/pekerjaan, dll gituu. anggap karakter kamu beneran "hidup"

biar karakter konsisten menurutku sih dari awal bikin yang khas. misal cowok cuek nih, dari awal bikin dia BENER BENER CUEK. kayak gapernah ngerjain PR, gapernah ngerapiin kamar, lupa nge-charge hp. jangan setengah-setengah. misal kamu bikin dia cuek, tapi dari awal cerita si cowok ini diceritain lupa ngerjain PR tapi rambutnya rapi (yang cuek biasanya kan jarang nyisir rambut). biasanya terpaksa stereotip sih.
atau kamu bisa patokin tokoh kamu ke satu orang. misal temen kamu. itu lebih gampang. kamu kebayang apa yang bakal dilakuin temen kamu, cara ngomongnya, dll

Q2a. Kalau bikin tokoh yg karakternya gk mencolok gitu gimna kak biar bisa tetep istimewa?

A2a: beri tujuan hidup/passion

Q3: Kenapa karakter menjadi hal utama yg diperlukan dalam menulis cerita. Kenapa bukan plot atau yg lain.

A3: karena tanpa karakter, plot tidak hidup.

plot atau yang lain jelas penting, tapi anggap gini aja. hidup kan cerita, tapi tanpa ada orangnya, siapa yang bakal ngejalanin "hidup" itu?

Q4: Bagaimana cara menghidupkan karakter tokoh "penghibur" maksudnya tokoh minor yg hanya muncul sebagai pelengkap tokoh utama?
Kadang saya malah membuat karakter itu lebih "bersinar" daripada si tokoh utama walau tetap inti cerita berpusat pada si tokoh utama. Bolehkah?

A4: Boleh boleh ajaa, tapi kalau ceritanya berpusat sama tokoh utamanya, si tokoh utama harus LEBIH.

kalau tokoh sampingannya bersinar, nanti seolah-olah nyeritain tokoh sampingan lewat kacamata tokoh utama
kan jadi ceritanya si tokoh sampingan nanti

Mungkin seperti tokoh figuran malah karakternya lebih kuat daripada tokoh utama :p

kalau gitu, kuatin tokoh utamanya. kayak misalnya bikin tokoh utama punya passion tertentu gitu. passion itu ngebantu banget

ya gapapa sih, kalau lebih suka karakter sampingan karena kalau kita "kenalan" terlalu lama sama karakter utama juga jadinya enek. tapi selama cerita tetap berpusat di tokoh utama DAN perbedaan "bersinar"nya tokoh sampingan dibanding tokoh utama ga terlalu banyak, gapapa sih kata aku.

Karakter tokoh utama harus lebih kuat, soal figuran lebih dicintai ya itu selera, keberuntungan dia. Hihihi

Q5: Karakter unik ini apalah harus selalu punya sisi yang dalam dunia nyata dianggap aneh. Misalnya suka kentut atau pemalas?

A5: Tidak harus. Tapi harus menonjol. Karena yang aneh biasanya menonjol, jadi gampangnya bikin yang aneh deh, hehe.

Q6: Karakter harus punya tujuan, tujuannya apa harus gitu ditunjukin pada bagian perkenalan? Kalo misalnya si penulis pengennya nonjolin cerita dulu pd chap awal gimana hidup/cerita si tokoh.
Terus kalo Tujuan tokoh ada di akhir gimana? Mungkin gak ini?
Terus kak tujuan tokoh, apa harus ada resiko? Jika tujuannya tidak tercapai Pusing mikirin resikonya apaan...

A6: 1. enggak harus di chapter awal, tapi biasanya berbarengan dengan perkenalan. karena itu udah sepaket: karakter & tujuannya

2. di akhir jadinya ceritanya buat apa dong? goal di ceritanya apa? apa yang mau dicapai dari cerita itu?

3. iyaa, ada resiko, supaya masuk akal dan realistis. dan dari resiko itu nanti muncul konflik.

Q6a : Resiko kayak gimana itu kak Adara?

A6a: Misal paling klise: cewek ngegebet cowok yang terkenal, resikonya diejek

Q7: Kak, apa semua karakter di cerita harus memiliki ciri khas?

Kak kan di dalam ceritaku menceritakan seorang raja yang kejam, ternyata pas ditulis sifatnya jadi nggak kejam, apa tulis ulang?

A7: iya, kalau gak rombak cerita, ya rombak karakter.

Q8: Mbak Adara, bagaimana cara menghidupkan karakter tokoh yang flat? Benar-benar flat. Kan kadang di dunia nyata ada tuh orang yg seolah orang lain nggak sadar kalau dia ada gitu. Dan si tokoh pun memang seolah tidak ingin terlihat.
Penguatan karakternya di mana ya? Narasi, diskripsi ato dialog?

A8: bisa dihidupkan di narasi/dialog/gerak-gerik. misal, gapernah senyum gitu gituu. sebenernya kalau karakternya emang datar, ya bikin aja datar sepanjang cerita, jangan kasih emosi berlebihan.

Neville Longbottom tuh, ngga terlihat, ngga diperhatikan, ngga pengin diperhatikan, kagak ada kelebihan. Tapi, dg sifatnya itu dy ttp menonjol.

dengan dia datar sepanjang cerita, dia udah hidup, dengan sifat datarnya itu.

yang asal konsisten aja menurutku karakter udah bisa hidup kok.

Q9: 1. Sya udah pernah bikin pov 1 karakter banci. Pov 1 karakter jalang, karakter baik2, karakter beringas, nah dari itu semua, saya kebingungan mau bikin pov 1 karakter pendiam. Kira2 pov 1 karakter pendiam yang ditonjolin apanya ya? Cara berpikirnya. Cara pandangnya. Atau gimana? Terus narasinya tuh seperti apa? Karakter pendiam narasinya kudu cuek atau biasa aja? Terus kalau mau menunjukkan narasi karakter pendiam tanpa ada kalimat 'aku tipe pendiam' seperti apa?

2. Bagaimana cara membuat sebuah karakter mengalami perubahan pandangan hidupnya di cerita? Misal, dia orang yang apatis lalu mengalami sebuah kejadian yg membuatnya untuk kembali hangat pada sesama. Itu eksekusinua langsung hantam? Atau perlahan2?

A9: karakter pendiam banyak berpikir. Ceritakan melalui narasi. Lakukan perubahan perlahan.

1. biasanya karakter pendiam di narasi kebanyakan pikiran-pikiran gitu. karena dia pendiam, dia cenderung nyimpen pendapat-pendapatnya di kepala. itu bisa ditonjolin. dan cara ngasih tahunya bisa dengan kata-kata: aku ingin mengatakannya, tapi karena aku tahu tidak akan ada yang peduli, aku memutuskan untuk menelan kembali kata-kataku.

Ungkapan perasaan biasanya dari gestur :p

Pendiem bukan berarti nggak berpikir, menilai, merasakan kan? Hanya dia nggak ngungkapin aja.

Eh, lo berisik banget.

Dy ngga gitu.
Cm dalam hati: Ni orang berisik amat, makan apa dah. Gitu kali ya?

2. perlahan-lahan. karena enggak mudah ngubah pandangan hidup

Q10: Kalau pake pov 3 juga bisa di tonjok lewat narasi kah, mbak?

A10: bisa.

Q10a: kalau karakternya suka heboh sendiri, dan mikir lucu diotaknya gimana kak? Misal tntg gebetan, dia kadang diotak malah pengin nggoda banget, tapi belum berani. Aku nulis pov1 nya kadang berlebihan kadar curhatnya

A10a: Lucu bisa dari satu kalimat aja kok, ga mesti satu paragraf. dan kalau emang udah tahu suka berlebihan, batesin aja hehe. coba baca novel-novelnya Sophie Kinsella atau kalau di Indonesia Orizuka. Bisa jadi referensi💞

Q11: Penjelasan karakter tokoh cerita kayaknya udah biasa kalau narasi, bisa nggak kalau dialog? Kasih contoh dong kak?

A11: Contoh:
dialog bisa kokk. misalnya si A ngomong: "Lo tahu gak sih, si B ini orangnya cerewet banget" bla bla bla
atauuu bisa juga mau munculin karakter B dari dialog dia/dari cara dia ngomong. misal dibikin ngomooonggg terus. ntar kan pembaca juga tau dia cerewet

Cerewet-->ngomong terus
Bego-->suka hah hah, trus bilang coba ulangin lagi
Galak-->nanya lagi, dedek ngambek nih

#kaya Aira ya, gk usah di bilang pinter jg dr dia ngomong aja udah ketauan pinternya ya?

Aira risetnya gimana Kak?

bukan, aira bukan aku wkkw. riset ya, yaa, bayangkan orang pintar lol

Makasih banyak yaa udah diundangg. aku juga masih belajar kokk, dan dari kelas ini, aku juga banyak belajar : )) makasih buat semangatnyaa! (love) kapan kapan undang lagi mau dong hehe

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro