40. Karakter 3 Dimensi

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Materi : Karakter 3 Dimensi
Hari/tanggal : Minggu, 12-03-2017
Tutor : Malagoar al-al12
Notulen : Leyi P rebel_hurt
Moderator : Hilda dan Umy
Disclaimer : The WWG theWWG

=====>>>>>=====<<<<<=====

Langsung saja ya....

Pertama, aku mau nanya dulu nih....

Ada yang pernah mengeluh kepada diri sendiri, seperti:

● Kok karakterku lemah banget sih?
● Kok gak menonjol sih sifat tokoh-tokohku?
● Perasaan semua tokohku sama semua

◎ Adaaaaa

● Lalu, apa yg kalian lakukan?

◎ Variasikan karakter supaya beda.
◎ Nulis scra detail karakter yg bikin galau, mencari hal unik darinya

Banyak ya, caranya.

Aku tanya lagi.

● Mbak Bryna, sekarang lagi bikin cerita apa?
○ Cerita tentang anoreksia[1], Kak.

● Nama tokohnya siapa?
○ Gayatri Lituhayu

● Karakter tokohnya gimana?
○ Karakternya mirip kaya karakter yg lama, cm lebih emosian.

● Detailkan.

●● Detailkan karakternya.
Kayak: emosian, sembrono, ceroboh, pelupa, gampang tersinggung.

○Karaterny: Ceria, suka bercanda, menutupi perasaannya, murah senyum, tapi saat ada satu kejadian mengubah karakternya menjadi lebih emosi dan keras kepala.

● Kejadian itu apa?
○ Patah hati, ayah meninggal, dan perasaan kalah dari adiknya semakin besar

● Saat dia emosi, apa yang akan dia lakukan?
○ Makan sebanyak-banyaknya lalu timbul perasaan menyedal, kemudian memuntahkan semua.

● Sekarang berusia berapa?
○ Usia 27 th.

● Tempat tanggal lahir?
○ Surakarta, 15 Desember 90

● Alamat rumah?
○ Jl kahuripan no 68 sumber solo.

● Bentuk wajahnya yang unik?
○ Bentuk wajahnya bulet, hidung pesek.

● Kondisi tetangganya?
○ Tetangga kekeluargaan, tapi sering bergunjing krn body Gayatri yg aduhai

● Ada yang dia benci di tingkat rt ato rw?
○ Gayatri tdk bgtu suka sosialisasi karena dia merasa dibandingkan dengan Rania, adiknya.

● Apa yang diam-diam dia koleksi? Pobia pada? Teman sekolah yg dia suka?
○ Gak koleksi apa2, fobia g ada, cm takut tinggi.

● Ekskul yang pernah dia ikuti pada masa sekolah?
○ Ekskul karawitan.

Jadi, bisa meraba nggak apa itu 3D character?

→ 3d character secara sederhana adalah karakter yang sudah lengkap segala atributnya.

Bukan sekadar nama, jenis kelamin, pekerjaan. Melainkan juga siapa keluarganya, tetangganya, sahabat, di mana dia tinggal, jalan rumahnya, kondisi lingkungan sekitar, zodiaknya.

Apa pun yang bisa mendukung karakter ini lebih "menonjol".

Detail kecil-kecil kayak gitu, SANGAT PENTING untuk membentuk suara karakter.

● Kenapa kasus Mbak Bry udah lengkap tp Mbak Bry merasa masih lemah?

Karena faktor kekonsistenan.

>>Di buku harry potter yang tebalnya ngalahin tebal dompet saat gajian itu, ngomongin jalan rumah harry nggak hanya di halaman pemuka saja. Ngomongin warna mata harry nggak satu narasi saja.

- Kejadian Harry ngobrol sama ular saat jalan-jalam ke kebun binatang pada ultah dudley,
- Bentuk rambut harry yang selalu berantakan, meskipun dipotong pendek,
- Atau keahlian Ron di bidang catur.

Apa itu penting? Ya, penting!

Kalau bisa, dan ingin menciptakan tokoh yang bisa berkarakter, apalagi untuk tulisan panjang, maka ...  BANGUNLAH KARAKTER SECARA 3 DIMENSI.

Bahkan, dalam statusnya Mbak Rosi editor senior itu pun, pernah menuliskan:

'Buat pembaca cinta pada KARAKTERMU, bukan pada ceritanya.'

Membangun karakter nggak hanya bisa dilakukan dengan satu narasi saja. Tapi, di seluruh ceritamu.

Aku klasifikasiin pembangunan karakterku pada masing-masing bagan.

1. Umum:
a. Nama
b. Julukan
c. Usia
d. Jenis kelamin
e. Tanggal lahir
f. Tempat lahir
g. Etnis
h. Pekerjaan

2. Penampilan:
a. Tinggi
b. Berat badan
c. Warna kulit
d. Bentuk wajah
e. Warna mata
f. Bentuk muka yang unik
g. Model rambut
H. Bentuk muka yg unik
i. Yang selalu dibawa ke mana2
j. Aksesoris yang sering dipake

3. Kehidupan:
a. Keterampilan
b. Ketidakmampuan
c. Bakat
d. Kelemahan
e. Hobi
f. Hewan peliharaan
g. Kebiasaan
h. Daerah tempat tinggal
i. Deskripsi rumah
j. Tetangga sekitar
h. Kesehatan

4. Kepribadian:
a. Karakter
b. Moral
c. Kontrol diri
d. Hal yang membuatnya semangat
e. Tingkat kecerdasan
f. Tingkat kepercayaan diri
g. Hal yang paling ditakutin

5. Masa lalu:
a. Kehidupan masa kecil
b. Kejadian masa lalu yang penting
c. Penghargaan yg pernah diraih
d. Momen terburuk yang pernah dialami
e. Kegagalan dalam hidupnya
f. Rahasia dalam hidupnya

6. Keterlibatan dalam cerita:
a. Peran dalam cerita
b. Tujuan tokoh
c. Kemunculan pertama
d. Konflik
e. Momen yang paling menentukan dalam cerita.

Contoh:
Kalau dia gemar mengoleksi gelang karet, tunjukkan itu tidak hanya dalam narasi. Tapi pada deskripsi, dialog sekalipun.

Ingat: KONSISTEN

Nah,  silakan pertanyaannya.....

SESI TANYA-JAWAB:

Q1:
Kalau terlalu mendetailkan tentang tokoh, apa tidak membuat pembaca bosan Kak? Kalau kita mendetailkan tentang tokoh, nanti ada yang tidak terpakai lagi.

A1:
Kunci utamanya story telling.

Kalau didetailkan macam resep masakan, percayalah, yg baca bakal tertidur duluan di lapaknya.

Bagaimana bisa melancarkan story telling? Banyak-banyak membaca dan latihan.

Pernah bikin paragrap sambung?

Contoh:
Hai, perkenalkan, namaku Leyi, aku berusia 15 tahun, aku sudah pernah pacaran sekali. Bla bla bla. ===>>> Mendikte, seperti resep masakan. 

Tujuan paragrap sambung itu untuk melancarkan story telling.

Mau dibagaimanakan ceritanya, kalo kemampuan berceritanya belum lancar, ceritanya akan tersendat-sendat.

Q2:
Mau nanya tentang karakter sentral kak gimana ya cara nyocokinnya, nempatinnya, sama keterlibaatan tokoh ke dalam cerita?

A2:
Disesuaikan dengan outlinenya.

Misal: adegan di kafe

Nah, apa yang bisa dieksplor dari adegan di kafe?

Contoh:
"Cepatlah ucapkan keinginanmu, jangan menunda-nunda! Aku tidak punya banyak waktu!"

"Kamu gk minum kopi dulu?"

"Aku tidak pernah suka kopi! Kau tau kan hal itu? Cepatlah katakan maksudmu, jangan bertele2!"

○●○ Dari dialog di atas, apa yg bisa diambil dari karakternya? ●○●

¦Oke, tokohnya nggak suka kopi dan tegas.¦

Jadi, ada banyak, kan? Mau lewat deskripsi, dialog, atau pun narasi, kunci utamanya story telling.

Q3:
Dari semua elemen pembentuk karakter yg dijelaskan tadi, semua bisa dipaparkan melalui narasi, deskripsi, dialog, dsb. Kendala yang paling sering saya temui dlm multiple pov adalah 'suara' karakter. Bagaimana menyiasati suara karakter yang terdengar sama? Karena tanpa sadar, pilihan kata untuk multiple pov seringkali sama. Kebiasaan boleh beda, tapi penuturan tanpa disadari nyaris tak berbeda. Bagi tips dong, kak?

A3:
Untuk kasus multiple pov, agar membedakan suara karakter :

※ Endapkan dulu bab pov A, selama beberapa hari,
※ Lalu lanjut menuliskan pov B.

Saat menulisnya pun, posisikan penulis jadi tokoh yang sedang diceritakan.

Misal:
¦●¦ Pov pelacur:
→ Posisikan si aku berpikir dan berkelakuan seperti pelacur.
→ Kalau dia disenggol orang, apa yg akan dia lakukan, responnya seperti apa.

¦●¦ Pov pemarah:
→ Posisikan penulis sebagai orang yang suka marah.
→Yang apabila ada orang yang nyenggol dia, apa responsnya. Apakah minta maaf atau keluar maki2an.

¦●¦ Pov alim:
→ Posisikan penulis sebagai orang yang alim. → Apa yang akan dia lakukan jika dia disenggol orang. Responsnya apakah sama dengan pemarah, pelacur, atau bukan.

Q3a: Jadi jangan odoc ya, nanti kebawa tokoh lain?

A3a: Iya, kalau bisa. Sebenarnya ngeubah mood bisa kapan aja, sih. Odoc pun tak apa.

Q4:
Kak, sebenarnya gimana sih bikin karakter itu hidup? Boleh nggak kalo kita mencomot karakter dari kita sendiri dan dibangun jd karakter 3d cerita kita?
Lalu, bagaimana menyiasati karakter agar disukai? Karena kadang selera suka beda-beda; ada yang suka karakter manis dan tersiksa, ada yang suka karakter berani dan bebas. Untuk tokoh utama. Karena kadang, karakter pendukung suka nyolong start untuk dicintai.

A4:
Cara agar tokohmu disukai orang :

Bikin sesuatu yang unik.

Banyak cerita yang menulis: perempuan alim ketemu ceo. Perempuannya kalem, lemah lembut, suka senyum, suka nolong, tapi gk bisa nahan kentut. Kalo kentut suarany kek kenalpot, baunya semena2, berisiknya minta ampun.

Ada yg kek gitu? Pernah, nemuin yg kek gitu?

Jangan Bikin karakter yang SEMPURNA, tapi bikin yang manusiawi.

Manusiawi seperti apa?
√ Memiliki kelemahan
√ Memiliki keunikan,
√ Memiliki kebiasaan yg mungkin beda dengan orang lain, dsb.

Contoh:
Cowok ceo ganteng, perfect, dingin, tegas, disiplin, tapi gila doraemon. Ngoleksi komik sampe boneka doraemon.

Jangan takut ngerusak citra tokoh. Bikin semanusiawi mungkin.

Q5:
Perubahan suatu karakter itu biasanya terjadi ketika ada sebuah kejadian, misalnya orang tuanya meninggal, nah bagaimana membuat perubahan itu terasa halus gak langsung mak jleb trus pembaca jadi ngerasa aneh, kok jadi gini sih, si anu kok jadi gini?

A5:
Karakter kudu konsisten, emang.

Tapi, yang namanya manusia, pasti ada namanya perubahan emosi.

Gimana nyiasatinnya kalo ada keluarga yg meninggal?
~ Ceritakan dengan natural si tokoh mengalami kesedihan.

● Biasanya kalo dia sedih, suka bersih2 rumah, bikin dia bersih2 rumah, lalu mewek (misal).

● Kalau dia sedih biasanya makan banyak, bikin dia makan banyak. Tapi, sisipkan adegan2 dia dengan yang meninggal saat sedang makan bareng.

Misal:
"Biasanya kalo aku makan, papa pasti menyuapiku. Sekarang, nggak ada lagi papa yg nyuapiku."

* Tentukan, momen itu merupakan titik balik buat kehidupan karakternya apa bukan?

● Kalau bukan, jangan sampe ngeubah karakter utama.

● Kalau iya, (misal dari ceria jadi pemurung) bikin scene yang bertahap.
Kayak: mulai menarik diri, mulai suka mengurung diri, mulai suka suasana sepi.

Ya,  semacam itu.

Q5a : Terakhir cerita ku feelnya gak dapet. Saat sedih dan ngurung diri. Itu gimana?

A5a : Endapkan dulu. Atau, cari tumbal yang mau ngulik cerita kita.

Cerita butuh diendapkan, agar kita tahu mana bagian bolong-bolongnya.

●● Jangan malas bikin 3d character ya. Kalau belum bikin udah malas, mau dibawa ke mana ceritanya 😋😋😋 ●●

Semoga bisa bermanfaat 😊😊😊

○●○●○●○●○

Terima kasih atas kesempatan, waktunya, ilmunya,  Kak....

Jazakallahu khoir.

***

Mohon maaf apabila ada kesalahan....

Kritik,  saran pendapat, pertanyaan, silakan :)

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro