51. Diksi yang Harmoni

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Materi : Diksi yang Harmoni
Hari/tanggal : Rabu, 22-03-2017
Tutor : Al Malagoar al-al12
Notulen : Hana HannaHanna049
Moderator : Uci dan Metha
Disclaimer : theWWG

=====>>>=====<<<=====

Kita mulai aja kelasnya.
Sebelumnya, aku mau tanya nih. Ada yang udah pernah denger "diksi" gak?

Nah, ada yg tahu apa artinya diksi?

Jawaban member :
•pernah
•sering

•Diksi itu pemilihan kata yg sesuai dan selaras
•Pilihan kata yang indah?
•Diksi: padanan kata

Mayoritas udah pada dengar diksi. Tapi, sebagian besar masih salah mengartikan apa itu diksi.

Jadi, diksi adalah pilihan kata yang TEPAT dan SELARAS (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti apa yang diharapkan).

Dan yang paling salah fatal tentang diksi adalah "pilihan kata yang indah."

NO! Diksi bukan pilihan kata yang indah.

Kalo merunut artinya, kira-kira apa sih fungsi diksi?

Fungsi kita memilih kata yang tepat?

Jawaban member :
1. Biar penulis menyampaikan tulisannya dengan benar dan maknanya dapat ditangkep membaca, dan tersampaikan apa yg diinginkan.
2. Menyelaraskan agar lebih masuk ke dalam situasi cerita?
3. Mempercantik dan memperkuat kalimat?

Diksi; PEMILIHAN KATA YANG TEPAT DAN SELARAS.

Jawaban no 3 bisa dapat memperindah dari mana?

Jadi, fungsi dari diksi; pemilihan kata yang tepat itu:

1. Membuat orang yang membaca atau pun mendengar karya sastra menjadi lebih faham mengenai apa yang ingin disampaikan oleh pengarang.

2. Membuat komunikasi menjadi lebih efektif.
Melambangkan ekspresi yang ada dalam gagasan secara verbal (tertulis atau pun terucap).

3. Membentuk ekspresi atau pun gagasan yang tepat sehingga dapat menyenangkan pendengar atau pun pembacanya.

Contoh:
1. Hujan yang lebat menampar-nampar atap-atap rumah. Adek meringkuk di dalam selimut. Kedingingan. Ketakutan. Matanya beredar ke sekeliling. Gelap. Listrik yang sedari tadi mati, menggentarkan nyali Adek untuk beranjak dari tempatnya.

Bandingkan dengan:
2. Laki-laki itu tidak bisa diam. Sedari tadi bergumam-gumam. Tangannya tidak bisa dia lihat. Gelap. Mendengar suara air turun, laki-laki itu semakin tidak bisa diam.

Bisa pereteli apa yang terjadi pada kasus pertama? Dan kasus kedua?

Jawaban member :
•Yang pertama itu si adek ketakutan, jelas banget di kata-katanya, kalo yang kedua gak tau lagi ngapain soalnya gak jelas juga. Masa iya mati lampu gak bisa diam. Kan gelap, mau jalan atau apapun sudah
•Sama-sama ketakutan, tapi lebih detail di kasus pertama. Pembaca seolah ikut dalam setting-nya
•Si Adek ketakutan, si laki2 gelisah (?)

Nah,  sekarang simak keterangan-keterangannya:

Yang pertama:
1. Ada hujan lebat
2. Adek kedinginan di dalam selimut
3. Ketakutan
4. Listrik padam
5. Adek semakin takut

Kasus kedua:
1. Laki2 tidak bisa diam  (kenapa dia tidak bisa diam?)
2. Tangannya tidak bisa dia lihat. Gelap  (gelap kenapa)
3. Mendengar air turun (air apa yang turun?)

Sampai sudah paham kan? Fungsi diksi?

Sekarang kita masuk ke macam-macam diksi.

1. Sinonim
Sinonim alias persamaan. Kata itu masuk ke macam-macam diksi.

Ayo sekarang bikin contoh sinonim kata.

Jawaban member :
•Bohong : dusta
•hilang : sirna
•Meraih : menjangkau

2. Antonim
Nah, apa tuh antonim dan contohnya?

Jawaban member :
•Lawan kata.  Misal : Cantik vs jelek.
•Cerah : mendung
•Panjang : pendek
•Kalah : menang

Ya benar. Selanjutnya,

3. Polisemi
Ada yang tau apa itu polisemi?

Jawaban member :
•Punya banyak makna
•Kata yg memiliki lebih dari satu makna(?)

Polisemi merupakan frasa kata yang memiliki banyak makna.

Konsepnya sama kayakk poligami: satu suami banyak istri.

Satu kata, banyak makna.

Misal:
1. Kepalaku gatal.
Kepala Sekolah mengimbau besok libur.

2. Aku memeluk tubuh Ibu dengan erat.
Aku memeluk kerinduan yang mencengkeram erat.

3. Mata
-Mata saya perih terkena debu.
-Polisi itu menjadi mata-mata bandar narkoba.

4. Tangan
-Tangan Andi terluka terkena pisau.
-Ayah saya menjadi tangan kanan presiden.

5. Darah
-Kepala Jukri penuh darah akibat terbentur.
-Saya dan Jukri memiliki hubungan darah.

Oke, next. 

4. Homograf
Lihat>>> homo : sama;
graf : tulisan.

Yang sama tulisannya, tapi makna dan pengucapannya beda.

Contoh :
- Tahu makanan beda dengan tahu yang artinya (mengerti).
- keset: nggak licin
keset: pembersih telapak kaki
- Apel pagi sama buah apel

5. Homofon
Ada yang tau apa itu homofon?

Lihat>>> Fon: Bunyi. 

Jawaban member :
•Sama bunyi beda penulisan
•Bunyi sama, ejaan dan maknanya beda.

Homofon: yang sama pada bunyinya.

Homo fon (phone)  = suara.

Contohnya :
1. Aku memakai rok
aku suka musik rock

6. Homonim
Ada yang tahu?

Jawaban member :
•Sama tulisan, sama pengucapan tapi, beda makna
•Kata pelafalan dan ejaan sama tp makna beda.
•ejaan dan bunyi sama,maknanya beda.

Cakep, bener....

Contohnya :
-Genting atap > Genting keadaannya
-Bulan di langit > Bulan kalender
-Kali /saluran > Kali /berulang
-Hak sepatu > hak asasi
-Bisa ular > Bisa karenanya bisa

Namun, bedanya polisemi dengan homonim seperti ini:

Homonim: beda makna, tulisan dan pelafalan sama

Polisemi: beda fungsi, tulisan dan pelafalan sama.

Kalau homonim itu dibedakan karena maknanya, kalau polisemi itu bisa mengubah makna.

Polisemi seperti :

Jatuh dari motor
dengan jatuh cinta. >>> makna kata sama: yaitu jatuh.
Namun,  berubah maknanya karena konteks. 

Polisemi berdasarkan penggunaannya. >>>Makna yang dihasilkan polisemi beda.

Kalau homonim emang dari awal udah beda maknanya...

6. Hiponim
Hiponim lawannya hipernim
Singkatnya:

Hipernim kata umum.
Hiponim kata khusus.

Contoh:

Hipernim: setan
hiponim: tuyul, jenglot, pocong, kuntilanak

Hipernim: kendaraan
hiponim: mobil, motor, becak

Hipernim:  hewan
hiponim: ayam, jangkrik, kuda nil

Nah, sekian macam-macam diksi.

1. Sinonim
2. antonim
3. Polisemi
4. Homonim
5. Homograf
6. Homofon
7. Hipernim
8. Hiponim

Jadi, masih beranggapan diksi adalah pemilihan kata yang indah-indah?

Jawaban member :
•Tidak...
•Enggak...

===***===

Q1 : Terus kak, cara memilih diksi yang baik biar pas nulis ga hapus-nulis-hapus-nulis itu gimana? Biasanya susah nyari kata-kata yg tepat... ini tuh.. sulit. Jadi gimana?

A1 : Ini yang kumaksud tadi. Pemilihan kata yang tepat dan selaras seperti apa? Tentunya sesuai dengan cerita yang ingin ditulis.

Misal mau nulis cerita setting luar negeri (semua-semuanya luar dari luar termasuk tokoh)

Nggak mungkin kan pake kosakata: Mister Clinton baper akut ndengerin ucapan cowok itu. >>nggak nyambung. 

"Cieee, baper lu, Clin?"

Ato kisah hisrom: tentang kerajaan Mataram.

Misal, hindari kosakata tengtop. Rok sepan.
Kan masa-masa itu biasanya ceweknya pake kemben dan jarik, kalo gk salah.

Misal genre horor. Pakenya diksi yang mengundang rasa penasaran.

Contoh: Malam mencekam, suara auman srigala menikam dadaku erat-erat. Sepanjang mataku memandang, hanya nisan-nisan kusam yang mampu kulihat. Gundukan-gundukan tanah basah oleh hujan, dan aroma wangi bunga kenanga.

Ato misal mau nulis genre tinlit:

Pake diksi yang ringan, nggak mendayu-dayu, kayak punya Lupus. Ada yg pernah baca cerita Lupus? Tinlit paling recommended

Fungsi-fungsi diksi di atas nggak bisa diterapkan ke tulisan beraliran surealisme, ya. Soalnya surealiseme sendiri sebuah aliran yang dibuat dengan kata-kata yang dilebih-lebihkan untuk mempersulit pembaca memahami maknanya.

Q2: Dalam membuat diksi yang selaras dan bagus haruskah menggunakan unsur alam, misalnya daun, pohon, air dan lainnya. Sehingga kita tersesat saat mengartikan kalau diksi itu adalah padanan kata yang indah?

A2 : Jadi, gini, boleh-boleh aja bikin diksi sesuka hati. Mau bikin yang mendayu ato romantis drastis pun, gpp. SAH. Asal tepat sasaran. Masalah pemilihan katanya bikin kalimat indah, itu urusan belakangan.

Asal apa yang kita maksudkan tersampai. Lagian, indah kan relatif. Mbak ve bilang indah, siapa tau ajaa yang lain bilang biasa2 aja, kan?

Bikin diksi lebai pun kalo bsa menceritakan ceritanya bakal cakep kok.

Misal: "Aku muak melihatmu, Rodrigo! Mata tajammu itu tidak lagi mertokkan hatiku. Tapi menggerus2 perasaanku."

Q3 : Jadi Kak Al, gimana memadu padankan diksi yang bisa membuat penyampaian atau story telling kita tersampaikan secara jelas (?). Lalu kan kalo kak al cerita kak al diksinya bervariasi gitu kan. Nah kak Al punya kamus di kepala atau punya trik lain yg ampuh?

A3 : Cara memadupadankan yang jelas:

1. Harus sesuai makna.

Contoh: Jantungku seakan mencolot ke luar kerongkongan mendengar berita itu.

Dengan: Jantungku membuncah mendengar berita itu.

Mencolot
Dan membuncah. Udah jelas-jelas beda makna kan.

Caranya gimana agar maknanya tersampaikan.

Kamu udah menjawabnya sendiri. Story telling.

Mau diksi ringan, lebai, dangdut, kalo cara berceritanya masih tersendat2, bikin pembaca bakal mengetrilkan kening untuk nangkep artinya.

Bagaimana cara memperbanyak diksi:

1. BACA banyak baca banyak diksi. Jangan membatasi bacaan. Semakin banyak baca akan semakin banyak kosakata yang kita dapat

Dari cerita terbitan harlequin, aku mendapatkan diksi: "menyugar"
"Bertelekan"
Banyak, kan?

Q4 :Aku masih bingung tentang polisemi dan homonim..
Polisemi itu kan kata yg memiliki banyak makna, tapi kalo kita menggunakan "buah jatuh" atau "jatuh cinta", bukannya itu malah jatuhnya jadi Frasa, ya?

Aku kayaknya butuh penjelasan lebih mendalam, Kak Al, tentang dua diksi ini..

A4 : Jadi, gini,

Misal jatuh:
Jatuh akan memiliki arti beda dari "aku jatuh dari sepeda" jika dia diikuti kata lain.

Misal: jatuh cinta
jatuh bangun aku mencintaimu
jatuh ke dalam lumpur dosa.

Seperti bunga:
Bunga matahari dengan
hatiku berbunga-bunga.

Satu kata yang akan memiliki makna jika dibentuk kata lain. Jadinya: frasa kata.

Q5 : ketika penulis merasa pesan/kesan yg diinginkan akan lebih efektif sampai ke pembaca ketika menggunakan kata tdk baku/bhs asing, apa yg bisa penulis lakukan selain:

1. memasukkan ke dalam dialog (kalimat dialog lebih longgar soal EBI dan KBBI kan ya?);
2. menuliskannya dg italic?

Misal:
Arkan mengambil telapak tangan Anna yang dingin dan terlihat memerah. Dengan telapak tangan besar yang terasa kasar akibat sering angkat beban, lelaki itu menggosok tangan berjari lentik milik Anna. Menciptakan hangat, bukan hanya di ujung-ujung jari, tapi hingga ke dadanya.
Sambil terus menggosok, Arkan menatap lawan bicara lekat. "Kau tahu, tempat yang tepat untuk menghangatkan tanganmu?"
Anna memandang Arkan, menanti jawaban atas pertanyaannya sendiri.
"Ketek."

Awalnya nulis 'ketiak', tapi yg kurasa 'ketek' lebih powerfull untuk scene 'gagal romantis' ini

A5 :

Kalo menggunakan pov 1:

Penulis bisa memasukkan pesan melalui suara tokoh utama.

Kalau menggunakan pov 3, ini yang agak hati-hati, kalo penulis memasukkan pesan tidak melalui dialog bisa aja jadi narasi hantu.

Narasi hanti adalah narasi yang berdiri sendiri, tau-tau isinya memberi wejangan tanpa jluntrungannya.

Q6 : Sering kan kita gak nemu padanan kata ketika nulis.

Nah, gimana ngakalin supaya gak cuma kata itu terus yg dipake tanpa mengurangi makna kalimatnya sendiri? Biar gak terlalu bnyk repetisi gt.

A6 : Kalo aku, gini, aku akan nyari makna yang mendekati kata yang dimaksud.

Pernah dengar: kakiku lemas seperti jeli.

Ini ada buanyak.

Jeli filosofinya lembek, gak bisa berdiri dengan tegas, goyah-goyah gitu.

Nah, aku sih nyarinya kata yang memiliki makna seperi jeli. Lempung misalnya. Jenang grendul.

(-) Kalau gak cocok sama konteks kalimatnya gimana? Kan jadinya aneh malah.

(+) Jadi, kalo gk ada di kbbi, aku nyarinya kata yang memiliki makna menyerupai kata yg dimaksud.

(-)Meski jatuhnya repetisi?

(+)Meski jatuhnya repetisi. Asal nggak sampe satu paragraf mengulang-ngulang kata yang sama. Dan, repetisi masuk ke majas juga, Bang.

Q7 : Kalau misal bahasa nggak baku dan nggak ada di kbbi gmn kak Al?

Misal : udah. 

A7 : Pakai sudah.

Kan narasimu pakai bahasa baku, ya konsisten pake baku.

Senyum itu, duh, jantungku menggelepar hanya dengan melihat senyumannya. Adakah yang bisa menolongku dari ancaman senyumannya? Bisa-bisa aku mati hanya karena diserang tikaman senyum.

===***===

Terima kasih Kak Al,  untuk ilmunya, kesempatan,  dan waktunya.  ;)

Semoga berkah. Jazakallahu khoir. 

===***===

Mohon maaf apabila ada kesalahan kata atau tulisan.

Kamu menerima kritik,  saran dan pertanyaan.  :)

Terima kasih. 
By admin Irma. 

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro