59. Peleburan KTSP

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Materi: Peleburan KTSP

Hari dan Tanggal: Rabu, 3 Mei 2017

Tutor: Adwinda WindaZizty 

Notulen: irmaharyuni

Disclaimer: thewwg

=====>>>>>=====<<<<<=====

Halo perkenalkan, aku Winda, anak gen 1 WWG dengan akun wp @WindaZizty. Saat ini aku lagi nulis novel buat challenge 100day wwg. Kalau mau baca, silakan mampir di lapakku.

Malam ini kita bahas tentang Peleburan KTSP ya....

Kita sharing bersama ya ... karena aku sama kayak kalian, aku juga masih harus belajar banyak tentang tulis-menulis. Kalau aku salah, koreksi aja.

Sebelum materi, aku mau kalian nentuin kata yang tepat dalam penggunaan imbuhan (me-), soalnya berikut ini:

1. Mensapu atau menyapu
2. Mengkontrak atau mengontrak
3. Mentraktik atau menraktir
4. Mempercayai atau memercayai

Pilih kata berimbuhan me yang tepat dari kalimat di atas!

Jawaban YANG BENAR:

1. Menyapu
2. Mengontrak
2. Mentraktir
4. Memercayai 

Nah, sebenarnya apa sih hubungan ktsp, peleburan kata, sama imbuhan me- ? Ada yang tahu?

(-)Hurufnya ad yg jdi ilang pas kena imbuhan me-. Gtu kak?

Kata yang mendapat imbuhan me- jika bertemu KTSP akan melebur, tetapi ada beberapa kata yang tidak melebur.

Jadi setiap kata yg awalnya huruf K-, T-, S-, P-, kalo depannya dikasih imbuhan me- si awal hurufnya bisa melebur atau hilang atau berganti. 

Misal : Pasang jd memasang.

 Tapi peleburan ini ada aturannya(!)

Kata yang lebur kalau ketemu k, t, s, p, dengan beberapa pengecualian.

Jadi gini, dalam peleburan kata itu harus berdasar pada K-, T-, S-, P-. 

Dalam hal ini peleburan katanya menggunakan imbuhan me-, dan juga kata yang digunakan adalah kata kerja.

Dalam peleburan kata KTSP, ada 3 syarat umum. Yang ketiganya mesti dipenuhi. Di antaranya, adalah:

1. Diawali dengan huruf K, T, S, dan P
2. Lebih dari dua suku kata
3. Diawali dengan konsonan-vokal, bukan konsonan-konsonan

Mari kita simak:

Traktir tidak melebur karena traktir itu menggunakan awalan konsonan-konsonan. T dan R merupakan konsonan, makanya tidak melebur.

Jadi, mutlak banget untuk memenuhi ketiga syarat di atas. Gak boleh cuma memenuhi salah satu atau dua dari syarat itu. Jadi dalam sebuah kalimat, apabila kata-kata yang diawali KTSP itu memenuhi tiga syarat yang sudah disebutkan sebelumnya, maka kata tersebut akan melebur jika ditambahi imbuhan, seperti imbuhan me-, meng-, menge-, menye-.

Seperti contoh yang aku kasih di awal tadi:

sapu menjadi menyapu, kontrak jadi mengontrak,  dan percaya jadi memercayai.

Intinya, kalau huruf awal itu konsonan, maka huruf keduanya harus huruf vokal supaya kata itu melebur jika ditambahi imbuhan me-.

Contoh penggunaan menge-:

Kata keluar menjadi mengeluarkan.

Meskipun syarat peleburan kata itu harus konsonan-vokal, ada juga kata yang nggak melebur meskipun ditambahi imbuhan me-

Penyebabnya karena kata tersebut kurang dari dua suku kata, atau bisa juga karena memang sudah kebiasaan masyarakat.

Kayak kata punya yang tidak melebur sehingga tetap jadi mempunyai.

Sedangkan menurut hukum KTSP, kata itu seharusnya melebur menjadi memunyai.

Karena terkadang, meski sudah ada hukum atau syarat dalam penggunaan suatu bahasa, di mana pun itu pasti ada pengecualiannya. Sehingga nggak ngikutin syarat yang berlaku.

Jadi "mempunyai" termasuk kata khusus. Yang termasuk pengecualian.

===SESI TANYA JAWAB===

*Q1: Menyuci baju / mencuci baju.

Kalau ikut aturan lebur KTSP berarti yg benar mencuci ya?

Kalau misalkan muncul di dialog seperti berikut, termasuk salah atau benar ya kak?

Contoh:
"Ibu di mana, Dek?"
"Di halaman belakang, Bang. Lagi nyuci baju."

*A1: Di sini hukum peleburan katanya itu menggunakan kata yang awalan hurufnya KTSP, karena kata cuci awalannya adalah huruf C, jadi dia gak termasuk hukum KTSP.

Jadi, hukum ktsp gak berlaku buat kata cuci. Jadi yang benar itu mencuci. 

Kalau menyuci itu kan kata dasarnya suci, jadi dia menyucikan.

Bukan masalah baku atau nggaknya, tapi kalau menyuci itu kata dasarnya bukan cuci, tapi suci.
Kalau kata dasar cuci dia makainya yang mencuci.

Kalau menurut aku gak masalah. Kalau makai kata mencuci,cuma jadi agak aneh aja.

Enak mana:

"Di halaman belakang, Bang. Lagi mencuci baju."
Atau
"Di halaman belakang, Bang. Lagi nyuci baju." 

Kalau dialog biasanya kita mengikuti karakter si tokoh. Cenderung lepas dari aturan.

*Q2: Saya mau nanya soal (me-)+KTSP yang tidak lebur meski sudah memenuhi 3 syarat itu. 

Dari yang saya baca, kata spesial yang dimaksud itu di antaranya mempunyai dan mengkaji (mengkaji dalam artian mempelajari sesuai, bukan mengaji yg di surau itu). Pertanyaanku, apakah ada list untuk kata-kata spesial ini?

*A2: Selain kata kaji dan punya yang mempunyai 'pengecualian', tidak ada lagi kata spesial. Tapi, ini bisa dikoreksi. Bisa saja aku salah.

Yang perlu diingat, kata yang lebur dalam hukum KTSP adalah kata kerja yang diawali dengan huruf KTSP.

Q2a: Ada nggak sih mbak cara buat lihat kalau suatu kata itu termasuk pengecualian pakem 3 syarat itu?

Intinya gini, seperti yang aku bilang tadi, hukum KTSP cuma berlaku untuk kata kerja yang diawali dengan huruf ktsp.

Selain itu, kata tersebut juga harus memenuhi ketiga syarat hukum KTSP yang aku kasih tahu sebelumnya, tanpa terkecuali.

Jadi, kalau kamu menemukan kata yang tidak melebur, meskipun kata dasarnya sudah memenuhi syarat hukum KTSP, maka bisa jadi kata itu termasuk kata spesial.

Ada 3 bentuk yang merupakan pengecualian untuk kaidah ini, yaitu:
1. punya -- mempunyai, bukan memunyai . Penyebab: kebiasaan.
2. kaji -- mengkaji , bukan mengaji . Penyebab: kata mengaji ada, tetapi memiliki makna khusus.
3. syair -- penyair , bukan pensyair. Penyebab: kebiasaan.

*Q3: Apa saja kesalahan-kesalahan penulis yang biasa kakak temukan dalam kepenulisan, yang menyangkut dng hukum KTSP.

*A3: Kesalahan, ya?
Termasuk aku juga sih, kadang nggak nulis sesuai KTSP. Entah karena alasan nggak tahu. Atau emang ngebandel.

Tapi walaupun ada kata-kata yang gak enak di lidah karena hukum KTSP, itu karena kata tersebut udah jadi kebiasaan sejak dulu. Karena ketidaktahuan kalau kata itu seharusnya dilebur. Seperti mempercayai yang seharusnya memercayai.

Jadi, setelah kelas ini, kita harus lebih teliti lagi dalam nulis. Apalagi kalau kata-katanya termasuk dalam hukum KTSP ini.
Intinya, walaupun ada hukum KTSP, jangan lupa lihat KBBI juga. Karena kadang hukum KTSP ada yang gak sesuai sama KBBI. Mungkin itu termasuk kata spesial.

Q3a: Boleh beri contoh yang paling detail nggak Kak Adwinda? Yang sepertinya sudah jadi habits banget di kalangan khalayak. Soalnya biar aku juga bisa lebih tahu dan bljr, sebab terkadang apa yg kita anggap benar ternyata salah di mata hukum *eh apaan sih haha.

Kasih soal aja ya....
10 soal aja.

Kalian tentukan ini melebur apa nggak.
1. Proses
2. Khusus
3. Sejahtera
4. Paku
5. Tarik
6. Sontek
7. Tembak
8. Simpan
9. Teriak
10. Komentar



Jawaban yang benar:

1. Memproses

2. Mengkhusus

3. Menyejahterakan

4. Memaku

5. Menarik

6.  Menyontek

7. Menembak

8. Menyimpan

9. Meneriaki

10. Mengomentari

Secara keseluruhan yang sesuai sama perintah yang aku kasih itu Ardan sama Mbak Bry.

Dari jawaban kalian, aku lihat kalian udah bisa meleburkan kata sesuai hukum KTSP.

Buat menyontek, kata dasarnya itu sontek, bukan contek. 

=====*****=====

Terima kasih atas semua waktu, dan ilmunya, Kak Winda. Jazakallahu khoir.

****

Mohon maaf apabila ada salah kata atau tulisan. Kami menerima kritik, saran, dan pertanyaan. By admin irma.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro