65. Menuangkan Ide yang Menarik

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Materi: Menuangkan Ide yang Menarik
Hari/Tanggal: Sabtu, 10 Juni 2017
Tutor: Alnira Alnira03
Notulen: Isthy bulanbiru_
Moderator: Umy dan Nadia
Disclaimer: @theWWG

=====>>>>>=====<<<<<=====

Hai...

Assalamu'alaikum.

Aku Alnira.

Oh iya, aku kasih materi dikit ya. Temanya tentang 'Cara mengembangkan ide', kan, ya.

-----⏩ M A T E R I ⏪-----

⚫Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mengembangkan sebuah ide cerita adalah:

1. Tulislah apa yang kita kuasai. (Apa yg sudah kita pahami dan mengerti, carilah ide cerita dari hal-hal di sekeliling kita)

2. Ungkapkan semua yang ada dipikiran kita secara mengalir.

3. Uraikanlah dengan gaya bahasa kita sendiri.

4. Jangan pernah takut jika hasilnya jelek dan tidak menarik, karena itu adalah hasil karya kita sendiri.

5. Sering belajar dan berlatih, akan membuat kemampuan menulis kita semakin bagus.

6. Baca buku-buku lain sebagai bahan referensi untuk menulis.

⚫Untuk aku pribadi sih, enam pilar itu yang selalu aku gunakan untuk menulis dan mengembangkan ide.

-----⏩ TANYA   JAWAB ⏪-----

✖ Q1.
Gimana caranya untuk memotivasi diri sendiri kalo lagi males nulis dan selalu anggap tulisan kita itu jelek?

✖ A1.
Cara memotivasi diri, kalau bagi aku nulis itu hobi ya. Dulu aku juga nggak pede untuk nulis, ngerasa tulisan aku nggak sebagus orang lain dan cerita pertama aku makan waktu 5 tahun untuk menyelesaikannya. Tapi sekarang aku ubah pola pikir aku. Aku nulis untuk diri sendiri aja, perkara bagus atau nggaknya urusan nanti. Anggap aja itu latihan, lama kelamaan pasti akan bagus, kalau aku nyerah di tengah jalan, nggak akan pernah bagus tulisannya. Jadi nulis aja, pede itu kunci utamanya. Dan jangan lupa baca buku-buku lain untuk bahan referensi supaya tulisan kita lebih berkembang.

Karena kalau cuma mengandalkan imajinasi aja nggak cukup. Kita harus punya referensi lain dari mereka-mereka yang udah sukses dalam dunia kepenulisan. Supaya perbendaharaan kata kita juga lebih kaya lagi.

Kuncinya percaya diri.

Aku kalau baca tulisan lama juga berasa ini tulisan absurd banget. Tapi kan semakin latihan pasti kita semakin bagus. Pisau kan kalau diasah pasti tajam.

Perkara males itu memang yang susah dikendaliin.

------------

✖ Q2.
Kalau ada kesamaan/kemiripan ide dengan cerita lain, apakah itu termasuk plagiat, Kak? Contoh: kesamaan alur/konflik di beberapa part, kakak pernah mengalami hal serupa nggak? Sejauh apa batasan plagiat ide cerita menurut kakak dan bagaimana tips untuk membuat cerita yang bener-bener fresh?

✖ A2.
Jadi gini, kesamaan alur, konflik dan ide cerita itu kalau menurut aku wajar. Karena penulis di dunia ini kan banyak, sedangkan ide cerita ya rata-rata begitu semua, apalagi di novel romance.

Contoh kayak novelnya Kak Ika Natassa, yang Critical Eleven, ceritanya tentang kedua orang yang menikah terus kehilangan anak mereka. >>>Ini kan banyak banget sebenernya di dunia ini kejadiannya.

Bukan hanya di novel tapi di kehidupan nyata.

Karena memang pada dasarnya cerita di novel itu kan di adaptasi dari kisah nyata. Terus ketika ada sebuah cerita yang punya konfilk yang sama, belum tentu dia plagiat.

Kadang pembaca itu karena baru baca satu buku, dia langsung ngejudge itu plagiat, padahal cerita semacam itu kan banyak. Kalau menurut aku, kesamaan ide itu nggak masalah. Karena setiap penulis itu pasti punya ciri khas tersendiri, dan kalau nggak sama persis sih bukan plagiat namanya.

Aku pernah dibilang mirip gitu hanya karena mengambil ide cerita yang sama, tapi dari jalan ceritanya sendiri berbeda. Cara penulisannya dll itu kan kita punya cara sendiri. Dan menurut editorku, itu bukan plagiat. Kalau mau ditelusuri ke buku-buku yang lama banget mungkin mereka yang dulu-dulu sudah pernah ngambil ide cerita itu.

Tema yang mainstream gitu.

Yang plagiat itu, kalau jalan ceritanya sama persis, konflik dan cara penyelesaian konfliknya.

Kalau kita sendiri nggak meresa memplagiat, ngapain mikirin omongan orang? Go a head aja. Inget aja, di dunia ini walau kita udah sepuluh benar, masih aja banyak yang nyari kesalahan kita.

------------

✖ Q3.
Poin 2, suka berbelit-belit, selalu gagal bikin ceritanya mengalir. So, tips gimana caranya buat cerita itu terus mengalir yang bisa bikin pembaca betah bukannya malah muntah gara-gara kebanyakan gambaran.

✖ A3.
Jadi gini, untuk bikin bahasa dalam cerita kita itu ngalir, hal yang pertama harus kita perhatikan itu, pahami dulu ide cerita yang mau kita kembangkan.

Contoh nih, tentang kerjaan dia, cari profesi yang udah kita kenal banget. Jadi waktu kita menceritakan apa yang dialami si tokoh, kita ngerasa kita lagi bener-bener nyeritain dia, bukan meraba-raba. Itu yang kadang membuat berbelit-belit, karena kita nggak paham karakter dia ini seperti apa.

Terus juga, gunakan bahasa yang santai aja sih, ya. Yang senyamannya kita aja, kayak Ika Natassa kan dia kebanyakan pake english tuh, karena dia nyamannya gitu. Atau cerita Echa, Aqisa Aninda dia kan bahasanya santai, bahasa anak gaul gitu kan, karena dia nyamannya gitu.

Nggak usah pake bahasa puitis juga, senyamannya kita aja. Yang penting nyaman dan kita enjoy, biar nyelesainnya juga nggak jadi beban.

Jadi balik lagi ke kitanya, pahami dulu karakternya, profesinya. Nah lalu kembangkan dengan bahasa yang membuat kita nyaman. Buat karakter yang udah kita kenal aja, jangan meraba-raba tentang kehidupan chaebol nan kaya raya. Karena sekarang ya, yang real itu lebih mengena di hati daripada yang sulit digapai. Kayak tere liye tuh, karakter yang dia buat sih menurut aku down to earth semua. Jadi lebih ngena di hati pembacanya. Kecuali memang kita punya narasumber atau benar-benar riset secara matang nggak papa.

------------

✖ Q4.
Buat point 6, kalau boleh tau, biasanya Kak Al buku yang sering jadi referensi apa? Kalau boleh 3 judul buku aja.

✖ A4.
Banyak banget, tapi favorite aku itu novelnya:

▫Eka kurniawan (Cantik itu Luka) Tere ▫Liye (Aku, Kau dan Sepucuk Angpao Merah)
▫Ika Natassa (Twivortiare)

Paket lengkap cerita mereka, Eka kurniawan dengan cerita gilanya yang menguras emosi banget, Tere Liye yang membuat kita down to earth dan Ika Natassa yang bikin kita belajar dan kenal dengan dunia upperclass gitu. Agak hedonis kadang tapi jadi kita kenal juga dengan dunia wah nya mereka.

------------

✖ Q5.
Kak Al, kalau nulis selalu mengutamakan yang mana dulu? Penentuan karakter dari setiap tokoh atau ide-ide jalannya cerita? Dan apakah setiap tokoh harus di jelaskan character-nya sekalipun itu hanya tokoh sampingan?

✖ A5.
Kalau aku bisanya keluarnya ide duluan mau ngangkat konflik apa gitu. Baru deh aku tentukan karakter tokoh yang cocok seperti apa.

Kalau aku sih, seperlunya aja. Kalau memang penting untuk dijelaskan, ya kita jelaskan. Tapi jangan sampai melebihi dari tokoh utama ya. Sekilas-sekilas aja sih. Karena kalau terlalu banyak penjelasan juga kadang jadinya bosen gitu.

Kadang aku cuma kasih nama aja. Nggak perlu dijelasin yang nggak penting. Karena di novel-novel lain juga nggak ada deskripsi berlebihan tentang mereka.

Sampingan biasanya numpang lewat kan ya. Kalau second lead beda lagi. Kita agak kasih perhatian lebih ke dianya

------------

✖ Q6.
Kak, misalnya tokoh sampingan lebih disukai pembaca, cara mengembalikan fokus ke tokoh utama gimana?

✖ A6.
Aku belum pernah mengalami ini sebenernya. Tapi kalau lebih suka sama yang second lead gitu, artinya kita belum mengeluarkan value-nya si tokoh utama gitu.

Karena kadang ya, aku negluarin tokoh utama di part ke 7 dalam cerita. Sebelumnya aku keluarin dulu yang numpang lewat gitu, akhirnya mereka masih tetap juga ke tokoh utama. Padahal aku mau ngecoh gitu niat awalnya.

Kurang explore karakternya si tokoh utama.

Bukan gagal tapi belum berhasil aja.

------------

✖ Q7.
Menurut mbak Al, ide cerita yang anti mainstream itu yang kayak gimana?

✖ A7.
Ide cerita anti mainstream sekarang sih agak susah ya. Apalagi yang nulis urban fiction atau romance gitu. Pasti kan semuanya kita alami di sekitar kita. Kecuali kalau ngambil cerita fantasi gitu.

Yang bikin beda sih konfliknya. Kayak misalnya nih friendzone, itu kan mainstream banget kan. Banyak banget udah diangkat jadi kisah cerita karena menurut survey kebanyakan di Indonesia ini terkena zona teman rasa pacar. Tapi yang membedakan itu cara mengemas cerita itu sendiri. Gimana sih biar lebih menarik, yang beda dari kisah friendzone pada umumnya.

Kalau yang anti mainstream itu ya, kayak thriller gitu. Kayak tentang psikopat yang beneran psikopat, bukan yang terlibat kisah cinta gitu.

------------

✖ Q8.
Aku bikin POV cowok,  apa mungkin harus ada topik atau kegemarannya yang cowok banget nggak sih, Kak?  Yg mungkim terlintas di pikiran gitu biar kerasa cowoknya?

✖ A8.
Aku pernah bikin POV cowok. Kalau ada yang baca Soulmate, di novel itu nggak ada POV lain, cuma POV-nya Edgar. Yang paling penting adalah kita harus kenal dulu cowok itu kayak apa, cara pikirnya yang simple dan nggak berbelit-belit kayak cewek, juga hobi dia dan segala hal tentang cowok lainnya. Dan memang harus banyak nanya sama keluarga atau temen-temen sekitar. Cowok kan nggak sekompleks cewek. Mereka mikir main logika, nggak pake perasaan dan itu yang bener-bener harus kita kuasai, supaya kesan cowoknya terasa.

-----⏩ P E S A N ⏪-----

All Member: Makasih, Kak Alnira. Sudah mau membagi ilmunya.

⚫Makasih ya udah ngundang ke sini lagi. Maaf kalau belum bisa menjawab pertanyaan temen-temen dengan baik. Karena aku juga masih sama-sama belajar.

⚫Aku cuma mau ngutip kata-kata dari editor aku. Semoga bisa jadi pelajaran buat kita sama-sama.

"Sekarang banyak penulis baru yang muncul, udah kayak wave k-pop atau bollywood gitu, musiman terus ilang. Nah yang butuh lo pelajari adalah jadi 'long last author'. Ide orang itu terbatas, lama-lama juga abis, kecuali kalau dia bener-bener kuat baca. Jadi balik lagi ke tujuan awal, nulis itu buat apa sih? Apa cuma buat ikut-ikutan atau memang mau bertahan di dunia literatur itu sendiri? Untuk nulis, semua orang bisa, tapi untuk bertahan, nggak semua orang bisa. Yang penting untuk kita ingat adalah, terus berlatih untuk terus menulis kalau memang mau jadi 'long live author'."

⚫Karena pada akhirnya yang bertahan adalah yang punya kualitas dan ciri khas. dan itu semua didapat dari berlatih dan berlatih. Jangan pernah nyerah ya temen-temen!

****

Terima kasih atas kesempatan, waktunya, ilmunya, Kak....

Semoga berbalas kebaikan yang melimpah :) JAZAKALLAHU KHOIR.

***

Terimakasih yang sudah menyimak, mohon maaf apabila ada kesalahan.

Kami menerima kritik, pendapat, saran, dan pertanyaan. :)

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro