Sore di Panti Werdha

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Rumahku, di puncak bukit sana
membentang seperti kakek tua berbaring
yang pikun, yang tak mampu menerka
mimpi-mimpi hilang seiring waktu terbang

Ruangku, di puncak bukit sana
berbaris seperti gajah putih Hemingway
yang menginjak-injak usia kala terlena
kita makin tua, kawan, tapi tak kian bijaksana
mungkin sekali-kali harus berjumpa, usai sekian warsa,
"Hidup belum usai, ya?" celoteh kita
sembari sesekali tertawa, lupa silam penuh cela

Dan malaikat maut pun mengetuk pintu,
hendak bertamu


***

Desember 2019
terpikir di hari tua akan bagaimana jadinya?

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro