10. Sean: Sedikit Beracun

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng


Aku sangat suka makanan instant, berbentuk mie, yang bumbunya ditaburi banyak MSG, dan mengandung sedikit narkoba. Tidak bisa kusebutkan namanya, karena ijin edar makanan itu sudah dicabut. "Memang pabriknya masih produksi?" Tanyaku pada Langit yang mulai merebus air.

"Tinggal satu yang masih berproduksi, di perbatasan Sengkawa, dekat kawasan kumuh, jadi di sini pun lumayan sulit mendapatkannya, kamu beruntung aku masih punya sedikit stok." Bungkus makanan mulai dibuka dan isinya dimasukkan dalam air mendidih. "Sebenarnya sudah lewat expired date, tapi sedikit berjamur tidak masalah."

Aku menatap Priaji dan agaknya laki-laki aneh itu paham apa maksudku. "Heh! Mana, aku mau lihat!" Ia bangkit dari duduknya dan mendekati Langit. "Mienya sudah berubah warna ini! Agak ungu, ini apa?" Ia menunjuk ke arah panci sambil memberikan gestur agar aku ikut mendekat.

"Mana lihat!" Dan aku menuruti Priaji. Benar saja, makanan instan itu sudah berwarna ungu kebiruan. "Ini jamur, mikrobasiles basileis, mana bungkusnya?" Aku ikut menunjuk ke arah panci seperti Priaji.

"Tenang, ini tidak beracun, tidak berbahaya." Langit bicara seolah ia paham sekali perihal jamur-jamur yang menghinggapi makanan kadaluwarsa. "Ini." Bungkus makanan instan diberikan padaku.

"SUDAH GILA! INI LIHAT!" Ada sepasang jamur mirip yang ada dalam game konsol klasik, warna merah berbintik.

_____

Berjamur, ditambah

Jamurnya banyak

Pandu

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro