(Masih) Latihan Menulis

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Jadi, kali ini aku bakal cerita soal latihan menulis. Itu karena tulisanku makin ke sini makin garing.

Bukan cuma lawakannya sih, melainkan susunan kata-katanya apalagi plot-nya.

Kenapa Sih Kudu Latihan Lagi?

Duh, rasanya aku pengen julid sedikit soal ini.

Aku pernah baca tulisan di lapak salah seorang penulis terkenal yang menyarankan kayak gini. Kasarnya dia ngomong kek gini ke pembaca.

"Abaikan tips dari penulis terkenal untuk belajar menulis dan mempelajari sastra. Itu tips yang udah basi."

Menurutku sih itu gak 100% benar. Boleh kita menulis dan "melacurkan" tulisan demi cuan, tapi ya skill jangan lupa diasah. Soalnya selera pembaca dan pasar bisa saja berubah.

Aku ambil contoh dari vvibu deh.

Belakangan ini banyak tuh genre harem sama isekai bertebaran di daftar anime musiman. Kita terus aja bikin cerita kayak gitu. Apa penonton bakalan tetep setia? Belum tentu lah. Selera penonton anime aja bisa berkembang apalagi pembaca cerita. Banyak kok di fandom anime sendiri yang awalnya cuman mau nonton anime setipe Mushoku Tensei terus seleranya mendadak naik jadi contohnya film-filmnya Satoshi Kon gitu.

Mempelajari teknik menulis itu salah satu cara untuk memperbaiki kualitas cerita sekaligus beradaptasi terhadap perubahan selera penggemar. Belum lagi ada seleksi alam yang terjadi secara alami terlebih di dunia hiburan, termasuk dalam menulis cerita.

Cerita yang populer doang bakalan sukses, tapi cerita yang populer dengan nilai lebih (termasuk berkualitas) bisa populer melewati masanya.

Tengok aja daftar anime, film, novel, komik, dan karya lain yang termasuk judul-judul klasik dari setiap kategori yang bersangkutan. Semua cerita yang bahkan masuk dalam daftar itu pasti ada nilai lebih selain dilihat dari popularitasnya semata.

Belum lagi dunia itu terus berkembang. Selagi hayat masih dikandung badan, kenapa gak terus belajar? Daripada jari dipake ngeghibah di grup ato ngeladenin netijen mulut cap ember bocor di medsos. Mending terus asah skill. Betul?

Terus Belajarnya Gimana?

Aku sih belajarnya simpel.

Fokus pada satu hal, pelajari, terus praktekin aja terus-terusan di cerita. Lakuin sampe bener-bener lancar baru pindah ke hal lain.

Cara belajarku emang lama, tapi efektif. Aku emang sesuain cara belajar ini sama kelemahanku sendiri. Setidaknya membuahkan hasil sih.

Kemaren aku belajar soal "show, don't tell". Sekarang aku masih belajar soal majas metafora. Alasannya sih gara-gara bosen narasiku kelewat garing dengan kalimat yang itu-itu aja.

Aku pengen narasiku itu jauh lebih efektif, penggambarannya lebih hidup, dan lawakannya lebih ngena. Soalnya aku sering nyisipin lawakan secara gak sadar padahal niatnya pun gak ngelucu. Cara buat mengatasi masalah itu dengan mempelajari majas.

Okelah. Mending aku balik lagi nulis biar bisa langsung praktek.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro