Hawa Nafsu itu Mematikan

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Hidupku tak punya nilai yang berarti, jika dihabiskan dengan syahwat duniawi. Apa lah artinya jabatan, kekayaan, pengetahuan yang luas, atau hal yang lainnya, bila aku tak memanjangkan sujudku untuk-Nya.

Apa artinya banyak teman, bila tak satu pun ada yang mengajak dalam kebaikan dan mengingatkan sholat.

Kadang aku menginginkan hidupku berjalan dengan baik, berjalan dengan tenang, tapi sementara dalam hatiku lalai mengingatNya.

Apa masih pantas aku disebut hamba-Nya? Apa ini yang membuat hidupku terasa hambar dan kosong? Karena benar-benar aku tak mengingat-Nya, apa lagi merindukan-Nya di dalam hati.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro