Menyerah Belum Tentu Menemukan Kebahagiaan

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Hidup itu sebuah pilihan. Mau menghadiahkan apa di masa depan, kembali pada tujuan-tujuan yang dulu sempat kita tuliskan. Bila pernah merasakan sebuah kegagalan, bukan berarti kita harus berhenti memperjuangkan impian.

Mungkin, adakalanya usaha kita diperkencang lebih kuat lagi, supaya langit-langit di atas mendengar apa harapan yang sudah kita inginkan sejak lama.

Apa pun hasil yang akan kita tuai nanti.  Terimalah dengan lapang dada. Tak selamanya, hidup berjalan mulus seperti jalan tol yang sangat mudah kita akses menuju suatu tempat.

Begitu pula dengan kisah kehidupan kita yang tak semanis dan senikmat menikmati sebuah ice cream.

Terkadang kita pernah berpikiran menyerah untuk memperjuangkan seseorang, yang tak kunjung memberi jawaban dan merasa lelah sudah menyia-nyiakan waktu begitu lama, hanya untuk sebuah perpisahan yang pendek.

Apa yang sebenarnya salah dari kita, kenapa dia tega meninggalkan tanpa berpamitan dengan cara baik?

Apakah selama ini, rasa cinta dan perjuangan tak cukup untuk membuatnya bahagia? Apa justru, kita yang sebenarnya membuat dia merasa lelah karena hubungan kita yang begitu datar?

Sampai hari ini, aku belum benar-benar menemukan jawaban yang pasti, perihal perpisahan singkat, yang menorehkan luka berkepanjangan.

Akan tetapi, menyerah bukan jalan terbaik untuk ditangisi berlarut-larut. Bagaimana ingin menemukan kebahagiaan, jika kita larut mengenang luka yang tak habis-habisnya kita pandang setiap harinya.

Menyerah tak akan menemukan kebahagiaan, jikalau kita tak mengikhlaskan seseorang dengan hati yang tenang. Padahal cinta itu bisa ditemukan kembali di tubuh orang lain. Hanya saja, kita perlu sabar menanti seseorang yang tulus mencintai kita tanpa ada imbalan balik.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro