PROLOG: Filosofi Ketuk(er)

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

KETUK(ER)

PROLOG: FILOSOFI KETUK(ER)

"Halo, halo, akang teteh sadayana. Balik lagi dengan gue, nih. Abiyyu nu kasep tea di 95.8 FM. Radio Hitz buat anak-anak milenial sampe Gen Z. Hahayy. Seperti biasa, nih, setiap Senin jam dua siang kita bakal masuk ke segmen Ketuk(er). Kali ini gue ditemenin sama yang geulis-geulis, euy." Abiyyu terdengar luwes. Berbicara di depan pengeras suara dalam studio bukan hal tabu baginya.

"Nah, ayo, Sayang---eh, maksudnya teteh geulis. Kenalin dulu dong namanya." Pria itu terkekeh karena ucapannya sendiri.

"Halo, aku Beta. Betari Maharani." Ada bunyi nyaring saat Beta memperkenalkan diri. Abiyyu yang melakukannya. Sengaja, agar nama bintang tamunya tidak ter-expose. 

"Ha! Pasti Hitzer pada penasaran, kan, nama teteh geulisnya siapa?! Kasian, deh, lo. Cuma Abiyyu nu kasep yang tau!" sahut Abiyyu. Nadanya terdengar jenaka. "Bocoran, nih, buat kalian Hitzer. Nama tetehnya sama geulis-nya nih kaya mukanya. Duh, nggak kuat aa."

Beta terkekeh. Heran dengan tingkah laku seniornya yang sebegini hyper. Abiyyu hanya membalas dengan menaik-turunkan kedua alisnya. Harus terlihat professional meski nyatanya siaran radio hanya didengar bukan dilihat.

"Yuk, kita mulai! Nah, Teteh geulis ... kisah Ketuk(er) apa, nih, yang mau di share ke Hitzer?"

"Umm ... mungkin nggak cuma aku, ya, kak, yang ngerasain ini."

"Duh, dipanggil kakak dong! Bergetar, nih, hati aa!" Abiyyu berujar heboh. "Ehe. Maaf, ya. Silakan dilanjut, Teteh geulis."

Beta mengangguk seraya mendekatkan kembali bibirnya pada pengeras suara. "Jadi, aku ini anak kedua dari tiga bersaudara. Kakakku cewek, adikku cowok. Aku cuma beda setahun sama kakak. Jadi, kita sering di sangka kembar. Tapi seringnya aku, sih, yang dikira kakaknya." Beta terkekeh.

"Kalo kata orang-orang, punya kakak cewek, tuh, enak. Di pandangan mereka, punya kakak cewek itu sama dengan bisa curhat, sharing apa pun, termasuk daleman? Yang pasti mereka selalu bilang, punya kakak cewek tuh enak karena mereka akan selalu ngalah dan merhatiin adiknya." Jeda. Beta mengambil napas sejenak. Ada guratan tidak terima pada raut wajahnya. "Guys, nggak salah, kok. Tapi, nggak bener juga. Nggak semua seberentung katanya.  Nggak semua anak pertama perempuan itu yang menjadi sandaran beban buat suadara-saudaranya. Karena yang aku rasain justru jauh dari itu. Semua serba ketuker. Aku yang anak ke dua, tapi peranku di keluarga berasa kaya jadi anak pertama. Ada yang sama kaya aku?"

⋆*┈┈┈┈﹤୨♡୧﹥ ┈┈┈┈*⋆

"Halo, halo, akang teteh sadayana. Balik lagi dengan gue, nih. Abiyyu nu kasep tea di 95.8 FM. Radio Hitz buat anak-anak milenial dan anak-anak Gen Z. Hohoho. Seperti biasa, nih, setiap Senin jam dua siang kita bakal masuk ke segmen ketuk(er). Kali ini gue nggak ditemenin sama yang geulis, euy. Tapi, juga nggak kasep. Karena apa? Yang kasep, kan, cuma Abiyyu." Abiyyu selalu terdengar luwes. Bahkan kekehannya terdengar begitu menawan.

"Karena nggak geulis, kita langsung mulai aja, ya. Nggak bisa digodain, nih, soalnya. Ayo, Kang, silakan."

"Hallo! Kenalin, Sanuar Alphandi." Ada bunyi nyaring saat Sanuar memperkenalkan diri. Seperti biasa, agar nama bintang tamunya tidak terpublikasi.

"Aduh, ini, nih! Suara yang begini, yang bikin cewek-cewek teriak-teriak nge-claim kalo mereka hamil onlen. Suaranya Akang yang satu ini ... beuh. Bikin meleleh! Eittss, yang Hitzer cewek pasti pada penasaran sama namanya si Akang, kan? Umm, Abiyyu kasep suka toast bulgogi yang di Janji Jiwa itu, tuh. Kalo disogok itu, nanti Abiyyu kasep kasih tau!" Abiyyu berujar heboh. Mendorong main-main bahu temannya—Sanuar. "Yuk, kita mulai! Nah, Akang gendang ... kisah ketuk(er) apa, nih, yang mau di share ke Hitzer?"

"Ah, ya. Ini mungkin dialamin juga sama kebanyakan cowok. Eh? Atau cewek juga kali, ya?" Sanuar terkekeh. Suaranya rendah, tipikal suara idaman bagi kaum hawa. "Jadi ... gue deket sama satu cewek dari pas gue SMA. Orang bilang kita ini udah kaya pasangan. Pacar gitu bahasa gaulnya. Tapi, kita nggak pacaran, kok! Dia ... cewek yang punya prinsip kuat. Alhasil, status kita ya cuma ... deket?"

"Oooohhhhhh ... friend zone kitu maksudna?" Abiyyu bertanya dengan logat sundanya yang dibuat main-main.

"Dibilang temen, ya lebih. Dibilang lebih, ya cuma temen. Da aku mah apa atuh? Udah berkali-kali ketuk hatinya, tapi nggak dibukain. Padahal kata Ari Lasso, sentuhlah dia tepat di hatinya dan dia akan jadi milikmu selamanya. Bohong pasti ini si Akang Ari. Dari jaman kapan tau udah diketuk, Kang. Tapi, nggak pernah jadi. Ya ... gini, deh. Sekarang cuma bisa jadi ketuk(er) sejati, alias tukang ketuk pintu hati."

"Si Akang kurang kasep mereun? apa kumaha? Ah, tapi segini, mah, kasep, da!" Abiyyu lagi-lagi melontarkan komentar heboh.

"Ya gimana? Mau kasep kayak apa juga, orang yang disuka dia, kan, lo, Bi."

⋆*┈┈┈┈﹤୨♡୧﹥ ┈┈┈┈*⋆

Ada yang bilang kalau hidup itu perkara memahat. Membentuk diri menjadi apa yang diinginkan. Dalam hal ini, pahat hati yang paling krusial. Kenapa? Karena semua dirasa pakai hati. Bahkan terkadang, berpikir juga pakai hati. Jadi, untuk kamu yang dulu dengan apik memahat hati hingga kini bentuknya terlihat begitu sempurna.

Terima kasih. Kamu hebat sudah bisa sampai ke titik ini.

Untuk kamu yang hingga saat ini masih bertahan dan berjuang tanpa lelah untuk memahat hati hingga bentuknya hampir terlihat sempurna.

Semangat. Kamu sudah sejauh ini. Jadi, jangan menyerah.

Untuk kamu yang baru saja mulai memahat hati, siapkan alat berjuang dengan apik. Karena memahat hati bukan perkara mudah. Bukan perkara sepele yang hanya butuh ucapan manis, tetapi juga aksi.

Jangan sampai salah membaca.

Ini kisah tentang pahat hati, bukan patah hati. Awas, jangan ketuk(er)! Namun, kisah ini tidak menjanjikan happy ending. Pun, tidak menjanjikan sad ending. Kenapa? karena itu tergantung pada mata siapa yang melihat.

Kebahagian dan kesedihan itu sama dengan cantik dan tampan; relatif. Ini semua tergantung pada siapa yang menjadi pemahat dan hati siapa yang dipahat. Juga, alat apa yang digunakan.

Kira-kira, komposisi bagaimana yang harus digunakan Sang Ketuk(er) agar bisa membentuk pahatan sempurna?

⋆*┈┈┈┈﹤୨♡୧﹥ ┈┈┈┈*⋆

A/N

Voiillaaa! I'm back!

Pemanasan dulu nih, sebelum kembali di senin malam nanti xixi

Ini akan jadi campus life lokal pertama yg Natha buat. Stay tuneeee yaawww

ini bakal jadi cerita santai yang mungkin banyak uwu moment dan konflik umum kayak keluarga, temen dan pacar,  hasseekkk~~

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro