Aku tidak dapat menyangkal bahwa kamu adalah warna dalam kanvasku

⭐⭐⭐

Sudah beberapa jam Michael habiskan bersama kanvas dan kuas, tangannya sibuk meliuk-liukkan kuas yang berwarna pada putih kanvas dihadapannya. Lukisan itu sudah hampir selesai, hanya perlu sedikit sentuhan agar lukisan itu menjadi sempurna.

Disana. Diatas kanvas itu sebuah gambar wajah laki-laki terlukis, menampilkan rahang kokoh dan hidung mancungnya. Dan hal yang paling menakjubkan adalah tatapan mata yang seperti hidup dan semua itu terlukis dengan baik.

Tatapan mata Michael menatap lekat wajah yang dilukisnya tersebut.

"Aku sangat merindukanmu," ucap Michael dan dengan itu sebuah air mata jatuh membasahi pipinya dan sebuah kisah kembali terkenang.