Keluhan Saya Terhadap Sesuatu yang Berlebihan

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Hidung saya berdarah. Waktu cuci muka saya menggosokan tangan dengan berapi-api hingga jari saya terpeleset busa sabun. Karena terlalu bersemangat, lubang hidung saya tidak sengaja tersodok oleh jari kelingking yang kukunya belum dipotong. Heran, ada saja yang bikin saya sial. Ternyata memang benar, orang zaman dulu bilang jika segala sesuatu yang dilakukan berlebihan hasilnya tidak akan baik.

Ada sebab kenapa saya akhir-akhir ini sering cuci muka. Saya punya kecengan baru. Benar, dia adalah gadis kuncir kuda yang waktu bulan puasa telah berbaik hati menyisakan gorengan lepek buat saya berbuka. Merupakan hal wajar kalau sekarang saya jadi rajin cuci muka, karena satu-satunya senjata yang saya punya saat ini hanyalah ketampanan.

Gadis kuncir kuda bekerja sebagai karyawan Funworld. Semacam arena rekreasi keluarga yang menyediakan wahana permainan untuk menghabiskan waktu di mal. Saya benci tempat itu karena banyak juga pasangan remaja yang bermain di sana, biasanya mereka memilih permainan mini basket, dan Pum It Up yang cara mainnya kita harus menari mengikuti petunjuk di layar mesin. Sadar atau tidak sadar pasangan-pasangan remaja itu memamerkan kemesraanya di depan publik. Mereka bersenang-senang di atas penderitaan saya.

Saya langsung tahu gadis kuncir kuda bekerja di Funworld karena seragam yang dikenakannya cukup mencolok dengan warna biru dan kuning yang begitu cerah. Sekarang saya tinggal mengatur strategi bagaimana caranya untuk mengetahui nama gadis kuncir kuda itu terus mencarinya di Instagram. Saya harus memastikan terlebih dahulu dia sudah punya pacar apa enggak.

Kemungkinan besar cinta saya akan ditolak bila gadis kuncir kuda itu sudah punya pacar. Saya memang siap untuk gagal, tetapi itu tidak serta merta saya bakal bertindak gegabah. Bukannya takut ditolak dan patah hati. Patah hati itu biasa, enggak perlu dilebih-lebihkan. Karena memang pada dasarnya salah satu fungsi hati itu untuk disakiti. Patah hati menjadi lebih sakit karena mereka terlalu berharap pada sesama manusia. Padahal, sudah diajarkan berharaplah hanya pada Tuhan.

Kegagalan dalam asmara sama saja dengan kegagalan lainnya dalam hidup, karena hidup adalah kegagalan itu sendiri. Orang sukses pun pernah gagal, apalagi orang gagal sudah pasti sering gagal. Saya yakin bila kita melakukan survey kepada semua manusia di bumi ini; mereka akan menjawab sering gagalnya daripada suksesnya.

Jadi, sekali lagi, biasa saja. Bila sedang patah hati atau disakiti, tidak perlu mendendam apalagi terperosok terlalu dalam ke dalam lembah penderitaan. Karena kita tidak sendirian. Semua pernah merasakan kegagalan. Dan, kegagalan adalah teman terdekat kita setelah kelaparan dan kematian. Mereka akan selalu ada. Berdamai saja, jangan dilawan.

Sambil menekankan hal itu baik-baik ke dalam pikiran saya, rencana untuk mendekati gadis kuncir kuda pun sudah disiapkan. Besok, waktu yang tepat dalam memulai rencana saya untuk mengakhiri masa lajang di umur tiga puluh tahun.




Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro