Psycolove

lirazwadec

•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~

Langkahku terhenti, kini berdiri di ujung jalanan yang dipenuhi sederet kios-kios di malam festival.

Seorang gadis berpakaian kimono, sedang berdiri di depan kios topeng. Ia terlihat sedang menunggu seseorang.

Malam semakin larut. Seseorang yang ia tunggu tak kunjung tiba dan festival akan segera berakhir.

Gadis itu benar-benar terlihat sangat lelah dan mengantuk. Namun, ia masih setia menunggu.

Sudut bibirku terangkat, tentu saja orang yang ia tunggu tidak akan datang karena aku akan datang saat ia melangkah pergi. Saat itu, aku akan memotong kaki-kakinya dari tulang keringnya lebih dulu.

Jam sudah menunjukkan pukul setengah dua dini hari. Ia kini benar-benar sendiri, duduk di depan kios yang sudah pada tutup.

Aku berdecak kesal dan juga salut akan kesabarannya. Saatnya aku menghampirinya.

"Sayang," panggilku, sukses membuat gadis itu mendongak ke arahku. "Ayo pulang."

Sambil terhuyung, ia meraih tanganku.

Kurangkul tubuhnya sambil berbisik, "Kau menang kali ini, Sayang."