Part 1

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Seorang gadis muda membawa dua buket bunga Lily dan mawar putih. Angin bertiup menerbangkan rambut pirangnya, gadis itu berjalan sendiri masuk ke pemakaman Keluarga Clifford. Ia menatap sendu ke depan, tinggal beberapa langkah lagi akan sampai.

Terbayang kehidupannya tiga tahun yang lalu begitu menyiksa dan menyakitinya. Kehilangan kedua orang tua angkatnya yang begitu menyayanginya, di sebuah kecelakaan yang dimanipulasi oleh ayah kandungnya. Kemudian setelah pemakaman Aston Clifford dan Asley Clifford, ia kembali diculik ayah kandungnya, Alfred Clinton.

Setelah kembali ke kediaman semasa kecilnya mendapat kenyataan pengorbanan sang ibu. Valley Clinton,  ibu kandungnya dijual oleh ayahnya sebagai pelacur kelas kakap untuk melunasi utang-utangnya karena kebangkrutan usaha Alfred. Masih tak puas, Alfred yang sudah digelapin keserakahan dan kerakusan akhirnya menjual anak gadisnya pada seorang jutawan, Frank Jackson.

Usaha melepaskan diri dari tindakan pemerkosaan Frank Jackson. Mengakibatkan ibunya, Valley Clinton wafat dalam aksi perebutkan pistol itu. Kyriel kehilangan kendali diri, melampiaskan amarahnya ke luka Alfred Clinton yang terkena luka tembak di dada kirinya dengan mengoyakan luka tembak dari perebutan pistol ibunya dan Frank Jackson. Frank Jackson berusaha lari dari insiden ini juga mendapat dua tembakan timah panas.

Ingatan-ingatan itu terus menyiksa Kyriel, sejak kejadian itu gadis itu seakan berubah menjadi orang lain.

Gadis itu berdiri sendiri menatap sendu makam kedua pasang orang tuanya. Di atas nisan tertulis nama 'Aston Clifford dan Asley Clifford' beserta 'Alfred Clinton dan Valley Clinton'.

Kedua pasang orang tua Kyriel dimakam di permakaman milik Keluarga Clifford. Karena Kyriel sebagai pewaris tunggal dari Keluarga Clifford dan Keluarga Clinton.

Selama tiga tahun, ini pertama kali baginya menginjakan kaki di pemakaman orang tuan
ya, perasaan sesak mulai memenuhi relung hatinya. Mencoba menepisnya, rasa perih itu sama sekali tidak berkurang walau sudah dialihkan dengan menepuk-nepuk dadanya.

Sekilas ingatan itu menghampiri benaknya membuat dirinya bergetar kuat. Tiba-tiba sebuah tangan kekar merangkul pundaknya yang masih bergetar kuat, menepuk perlahan untuk menenangkan kegelisahan hatinya.

"Sudahlah. Ayo, kita pulang hari sudah sore," kata Calvert sambil mengajak Kyriel pulang.

Sebelum beranjak pergi, Kyriel kembali menoleh pada kuburan kedua orang tuanya. Bagaimanapun dia akan merindukan tempat peristirahatan mereka setelah ini.

"Kita akan berangkat besok pagi ke Kota Herosint. Kita akan kuliah di universitas terpopuler di sana, seperti yang disarankan oleh Dokter Vero," kata Calvert berulang kali.

Mobil yang dibawa Calvert perlahan melaju menuju kediaman Keluarga Clifford.

Sejak kejadian tiga tahun yang lalu itu Kyriel enggan tinggal di kediaman Keluarga Clinton. Walau berisi kenangan bersama ibunya tetap dia lebih merasa nyaman tinggal di kediaman Keluarga Clifford. Di mana dia akan berkumpul dengan anak-anak lain yang lebih awal darinya kehilangan orang tua.

Berawal pelarian dari kediamannya, dia bertemu dengan Madam Tasyia, di mana terjadi insiden kecelakaan. Tasyia membawanya ke panti asuhan Demour  Child, di sana ia bertemu Calvert dan anak-anak yang lain dan juga bertemu dengan sang donatur Keluarga Clifford yang akhirnya menjadi orang tua angkatnya. Yoana Clifford adalah adik dari ayah angkatnya memiliki usaha butik dan market. Beliau sangat menyayangi Kyriel yang telah dianggap sebagai anaknya sendiri.

Entah alasan apa Calvert bersih keras memilih Kota Herosint untuk melanjutkan kuliahnya di sana dengan membawa Kyriel bersama. Padahal Tasyia dan Yoana sudah melarangnya seperti perdebatan dua bulan yang lalu.

Flashback

"Madam, kami akan kuliah di Kota Herosint," ucap Calvert sambil tangannya menggenggam amplop coklat dari rumah sakit yang sering dikunjungi Kyriel.

"Untuk apa kau pergi jauh keluar kota? Bukankah di sini banyak universitas yang bagus?" jawab Tasyia pada Calvert.

"Bukan masalah itu, Madam. Coba baca ini," jawab Calvert sambil memberikan laporan dari rumah sakit yang baru didapatinya tadi sore.

"Jadi hanya dengan dia?" tanya Yoana yang ikut membaca laporan tersebut.

"Ya, kalian pasti sudah tahu kondisi Kyriel satu tahun lalu setelah kejadian. Bahkan saat itu pemakaian obat sudah tidak berpengaruh padanya sama sekali dan dia bisa mengendalikan kondisi Kyriel saat itu dalam waktu dekat," jelas Calvert sambil mengepal kedua tangannya.

"Baiklah, jaga dia baik-baik. Untuk masalah perusahaan Ayah-ayahnya akan tetap ditanganin oleh lawyer Keluarga Clifford," kata Yoana sambil tersenyum merekah.

"Tuan Chekov Armadino?" tanya Calvert dengan menaikan salah satu alisnya.

Semua tahu kedekatan Yoana dengan sang lawyer sejak kasus Kyriel di sidang tiga tahun yang lalu, berkat Tuan Chekov Armadino juga Kyriel bisa bebas dari kejadian itu tanpa namanya diblacklist oleh pihak kepolisian. Beruntung Kyriel masih di bawah umur jadi masih dalam perlindungan anak-anak.

"Iya. Calvert, kutitipkan ponakan tersayangku padamu. Aku akan beritahu hal ini pada Chekov," jawab Yoana sambil berjalan ke arah kamarnya menelepon sang lawyer.

"Baiklah, aku akan urus semua surat-suratku untuk sekaligus kuliah di sana bersama Kyriel," jawab Calvert sambil berjalan menuju kamarnya.

Hanya tertinggallah Tasyia sendirian,
menatap pintu kamar Kyriel bergumam, "Semoga dia bisa kembali seperti dulu lagi. Semoga Tuhan memberkati jalanmu Kyriel."

Flashback end

~^-^~

Saat ini Kyriel dan Calvert sedang berada di airport bersama Yoana dan Tasyia yang mengantar keberangkatan mereka ke Kota Herosint.

"Jaga diri kalian, jika Calvert berbuat sesuatu telepon Madam secepatnya?" Calvert melotot mendengar pesan yang disampaikan Tasyia pada Kyriel.

Kemudian Yoana langsung menarik Kyriel ke dekapannya, mengelus punggung gadis itu lalu berpesan, "Kau harus kuat, kembalilah seperti semula. Bibi akan menunggumu kembali."

Tidak sempat Kyriel balas, suara penyiar pesawat siap landing sudah disiarkan, Yoana mendorong Kyriel masuk ke gerbang untuk cek in. Di mana Kyriel tak sengaja menabrak seorang pemuda yang sedang cek in juga hingga beberapa bawaannya jatuh.

Saat si pemuda membantu Kyriel memunggut barang yang jatuh sekilas lelaki tersebut bergumam, "Kyriel."

"Terima kasih, Tuan. Maaf telah menabrakmu," ucap Kyriel tersenyum kaku pada pemuda itu.

"Tidak apa-apa, Nona. Ap~ "

Ucapan pemuda itu terpotong oleh panggilan Calvert pada Kyriel. Akhirnya Kyriel pamitan dan beranjak pergi meninggalkan pemuda itu.

"Maaf, Tuan. Temanku sudah memanggilku untuk segera cek in. Permisi, Tuan."Kyriel langsung saja beranjak pergi.

Melihat Kyriel sudah berjalan jauh dengan Calvert, pemuda itu tersenyum penuh misteri. "Rupanya dia, kita akan bertemu kembali," kata pemuda itu yang ikut masuk ke dalam.

TBC

Cerita ini akan bersangkutan dengan cerita FuraZaoldyeck yang berjudul Lunarie
Silahkan dibaca, maaf jika ada kata² yang kurang pas 😁😁😁😁😁

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro